loader image

Novel kita

Anita – Chapter 1

Anita – Chapter 1

Namaku Anita
234 User Views

Ces!… Ces!… Ces…!

Sepagi ini, seperti biasa, aku menjalani rutinitasku sebagai seorang istri dari suami yang telah menikahiku 4 tahun yang lalu. Suami yang juga memacariku selama 2 tahun lamanya hingga memutuskan untuk mengajakku menuju ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu – Pernikahan.

Masih memakai daster ala kadarnya, karena rumah yang kami KPR – kan setahun yang lalu, hanya ada kami berdua saja, aku dan suami. Jadi, aku tak masalah jika hijab penutup kepalaku yang biasa ku kenakan sehari-hari saat ini masih belum ku kenakan.

Sesuai request suamiku semalam setelah menghabiskan waktu bercinta kami, untuk proses pencaharian keturunan pak suami, maka sepagi ini, di saat suami belum bangun aku sudah mempersiapkannya. Yah! Permintaannya gak neko-neko juga sih, hanya nasi goreng ikan teri doang, dan bagiku, cukup mudah memasaknya, meski aku adalah seorang wanita karir. Namun, tanggung jawab sebagai seorang istri tak boleh ku lupakan juga.

Dari paragraf awal kalian tentu sudah dapat menebak bagaimana kehidupan pernikahanku dengan pak suami, bukan?

Memang benar kata orang, awal pernikahan semua memang indah. Semua memang sangat bagus, hanya proses awalnya. Hingga menjelang tahun ke dua pernikahan, maka di situlah di mulai proses pendewasaan dan menancapkan pondasi keluarga untuk mempertahankan ikatan pernikahan kami berdua. Di butuhkan keikhlasan, kesabaran dan menurunkan ego masing-masing.

Apalagi ketika sebuah pertanyaan yang datang dari berbagai arah. Sebuah pertanyaan yang amat sangat ingin ku hindari selama ini – “Udah ngisi belum?” – ataukah, “Kok, belum hamil-hami juga, Nit?”

Oh iya, sebelum jauh melangkah…

Mungkin ada baiknya, aku memperkenalkan diri terlebih dahulu kali ya, kepada teman-teman pembaca sekalian.

Perkenalkan, namaku Anita. Anita Larasati. Teman-teman biasa memanggilku Nita saja. Aku berasal dari keluarga yang cukup kuat pondasi agamanya, apalagi ayah, cukup aktif di kegiatan keagamaan selama ini. Maka dari itu, sejak kecil, orang tuaku sudah membiasakanku untuk mengenakan hijab.

Walaupun mengenakan hijab, aku merupakan tipe wanita yang tidak bisa ketinggalan mode. Oleh karena itu aku selalu memperhatikan penampilanku, mulai dari pakaian mode terbaru sampai merawat tubuh. Salah satu juga sebagai penunjuang penampilanku dalam berkarir selama ini.

Hmm…

Bercerita mengenai hal lain dari diriku. Yah! Menurutku masih sebatas normal, sebagai wanita normal, aku merasa senang apabila penampilanku membuat orang lain atau lawan jenis memperhatikanku dan memujiku.

Meski demikian, kalian jangan mengira aku adalah wanita nakal, apalagi wanita penggoda serta murahan yang dengan gampangnya tertariki oleh godaan lelaki di luar sana.

Aku sangat menyayangi suamiku.

Ininya ada kepuasan tersendiri ketika aku menjadi pusat perhatian oleh para lelaki, dan tentu saja menambah rasa percaya diriku.

Bercerita mengenai pekerjaanku. Walaupun kini aku sedang berada di puncak karierku sebagai seketaris direktur di salah satu perusahaan ternama, aku tetap menghormati suamiku. Apalagi usia kami yang tepaut cukup jauh yaitu 9 tahun.

Suamiku bukan hanya sekedar suami, dia kadang menjadi sesosok ayah, menjadi kakak serta menjadi sahabat bagiku. Dia sangat senang mendengar cerita-ceritaku dan juga ia tak pernah meninggikan egonya selama ini. Makanya aku sangat menyayanginya.

Penghasilan suamiku yang jauh lebih kecil, tidak menjadikanku istri yang membangkang.

Meski belum di karuniai anak oleh sang khaliq, namun kehidupan keluarga kami cukup harmonis.

Sudah hampir dua tahun belakangan ini, aku diangkat sebagai sekertaris dari direktur utama di perusahaan tempatku bekerja.

Aku memang termasuk wanita yang rajin dan ulet dalam bekerja, oleh karena itu Pak Ardan mengangkatku sebagai seketarisnya langsung.

Pekerjaanku sebenarnya tidaklah terlalu sulit, hanya membantu mengatur dan mengurus segala keperluan administrasi dari Pak Ardan. Namun profesi ini mewajibkanku untuk selalu ikut kemanapun Pak Ardan pergi mengurusi perusahaan, oleh karena itu profesi ini sungguh menyita waktuku.

Tentunya aku terlebih dahulu meminta pendapat suamiku, sebelum menyetujui pengangkatan jabatan tersebut. Dan untungnya suamiku sangat pengertian dan memaklumi bila terkadang aku harus pulang malam atau pergi keluar kota bersama Pak Ardan karena meeting atau pertemuan bisnis.

Pak Ardan, berusia 40 tahun. Dengan kulit yang putih, tubuh yang atletis dan perawakan yang masih tampak begitu fresh, tak akan di sadari jika Pak Ardan sudah berumur kepala empat. Dia sering merawat tubuhnya, dirinya, serta selalu berolahraga sepert nge-GYM.

Walaupun terkenal dengan pribdi yang tegas, sebenarnya Pak Ardan adalah orang yang cukup humoris dan asik untuk diajak komunikasi. Candaannya yang apa adanya serta tawanya yang khas, seringkali menghiburku saat penat bekerja.

Sebenarnya penampilan Pak Ardan tergolong biasa layaknya bos, dengan rambut yang selalu di potong rapi, serta Pakaian mahal dan jam mahal selalu menempel di tubuhnya.

Pak Ardan memang sangat menghormatiku sebagai wanita berhijab, dan tidak pernah melakukan hal yang kurang ajar kepadaku. Walau kadang becandaan kami sering menyerempet-nyerempet ke arah vulgar, itu pun masih dalam batas wajar layaknya obrolan antara orang dewasa.

Intinya aku tak akan mungkin mengkhiatani suamiku

Apalagi seperti pemikiran kalian, akan terjadi hal-hal negatif antara aku dan Pak Ardan.

Karena aku sangat mengenal pak Ardan dengan baik…

Dia tidak mungkin memiliki ketertarikan terhadap wanita sepertiku.

Wong! Yang menyukainya banyak. Bahkan beberapakali aku harus menjadi tameng dalam menjawab panggilan telfon wanita-wanita yang mengejarnya.

Hihihi… dasar bosku ini.

Anita – Sebuah kisah ‘Perjalanan Dinas’

Anita – Sebuah kisah ‘Perjalanan Dinas’

Score 10
Status: Completed Author: Released: 2023 Native Language: Indonesia
Aku tak pernah menyangka, akan seperti ini jalan kehidupan yang akan ku tempuh nantinya. Aku tak menyangka, hanya karena kesalahan yang sama sekali tak pernah ku niatkan, apalagi ku pikirkan selama ini, akan menjadi awal dari perubahan jalan kehidupanku ke depannya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset