loader image

Novel kita

Crystal of Soul: Twins – Bab 2

Crystal of Soul: Twins – Bab 2

Ada Apa dengan Ayah?
77 User Views

10 tahun kemudian.
Kerajaan Silverstone.

“Yuan … Yuan …!” teriak Rainsword memanggil adiknya.

Yuan sudah tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang manis. Dia terlihat sangat cantik. Banyak yang menyangka dia perempuan karena kecantikannya.

“Stts … Kakak diamlah ini perpustakaan,” jawab Yuan acuh dan kembali membalik halaman buku yang dia baca.

Dari belakang, Rainsword memeluk Yuan, lalu mencubit pipinya dengan gemas.

“Ehm ….” Penjaga perpustakaan berdeham untuk menarik perhatian kedua pangeran cilik itu.

“Maaf Pangeran, harap tenang, di sini perpustakaan,” ucapnya.

“Siap.” Rainsword menjawab dengan senyuman yang menampilkan deretan gigi putihnya.

“Buku apa yang kamu baca?” tanya Rainsword.

“Ini buku kisah ras selain manusia, ada efl, dwarf, peri, serta makhluk-makhluk fantasi seperti pegasus juga ada,” jawab Yuan antusias menceritakan buku yang dia baca.

“Kamu mau hidup di dunia dongeng? Mereka itu makhluk fantasi artinya tidak nyata. Buang-buang waktu saja. Lebih baik berlatih beladiri atau membaca buku yang lain.”

Rainsword mengambil buku yang dibaca Yuan. Yuan berusaha mengambil kembali bukunya, tetapi tidak bisa. Rainsword memiliki perawakan yang tinggi dan berotot, sedangkan Yuan terlihat mungil dibandingkan dengan Rainsword.

“Ambil.kalau bisa!” Rainsword merasa senang melihat Yuan berusaha menggapai bukunya. Tangan kecil yang tak mampu menggapai buku yang dia angkat tinggi itu membuatnya terlihat lucu.

Jika diperhatikan mereka tidak seperti adik dan kakak. Kesamaan mereka hanya pada warna rambut mereka saja. Rambut keperakan yang dimiliki Rainsword dan Yuan. Postur tubuh, sifat, gaya pakaian bahkan perilaku mereka sangat berbeda.

“Kakak!” teriak Yuan yang kesal kemudian langsung keluar dari perpustakaan. Melihat itu Rainsword pun mengejarnya.

“Duh ngambek, maaf, maaf,” ucap Rainsword

Saat mereka berjalan terlihat ada rombongan kereta kuda dengan beberapa pengawal. Melihat itu wajah Yuan kembali ceria.

“Ayahanda pulang!” teriak Yuan girang dan berlari ke arah istana. Rainsword pun ikut berlari di samping Yuan.

Tak lama kemudian, di Istana, Raja Edward yang baru tiba disambut kedua pangeran yang berlari ke arahnya.

Raja Edward mengangkat Yuan tinggi-tinggi. Tubuh Yuan yang mungil membuatnya mudah diangkat. Setelah itu dia memeluk Rainsword putra pertamanya.

“Kalian sudah besar ya. Rasanya cepat sekali waktu berlalu.”

Kedua Pangeran tersenyum ruang melihat ayah.

“Oiya, ayah ada hadiah untuk kalian,” Raja Edward mengambil sebuah kotak dan memberikannya kepada Yuan dan sebuah kotak panjang kepada Rainsword.

Rainsword membuka kotak yang diberikan padanya. Kotak itu berisi sebuah pedang perak. Pedang itu terlihat sangat bagus. Rainsword dan Yuan terpana melihatnya.

“Ini pedang perak, katanya makhluk sejenis werewolf dan vampire akan ketakutan melihatnya, dan pedang ini menyimpan kekuatan yang hebat,” ucap Raja Edward membuat Rainsword dan Yuan makin berbinar.

Melihat tingkah kedua putranya Raja Edward hanya bisa tersenyum senang.
Yuan penasaran dengan kotak miliknya dia membukanya. Di luar dugaan isinya adalah baju dan sebuah kalung dengan liontin berbentuk pedang. Melihat itu terlihat ekspresi kecewa dari wajah Yuan.

“Apa ini, tidak menarik,” gumam Yuan menutup kembali kotak yang diberikan untuknya.

Saat itu Archilles yang tidak sengaja melihat kedua Pangeran dengan sang raja menghampiri.

“Pangeran ini adalah pedang es abadi. Pedang ini akan melindungi Pangeran dari orang-orang yang akan berbuat jahat. Saat ini pedang ini terlihat kecil namun suatu saat nanti Pangeran akan menggunakannya sebagai senjata yang tak terkalahkan. Pedang ini tidak akan pernah hilang dan akan selalu menemani Pangeran,” ucap Archilles mengalungkan liontin berbentuk pedang tersebut.

Lalu dia membuka baju yang masih terlipat. Baju itu merupakan sebuah jaket dengan tudung yang besar. Archilles mengenakan jaket itu pada tubuh Yuan.

“Ini jaket kamuflase, bisa berubah warna. Kamu bisa bersembunyi dengan ini,” ucap Archilles. Jaket itu pas dikenakan oleh Yuan. Seketika jaket yang dikenakannya berubah warna menjadi senada dengan rambut peraknya.

Melihat hadiahnya ternyata sangat bagus, Yuan menjadi sangat senang.

“Terima kasih Ayahanda,” kata Yuan.
Kedua pangeran pergi meninggalkan Raja Edward dan Archilles bersama dengan hadiah pemberian ayahnya.

“Darimana Anda mendapatkan benda-benda itu Yang Mulia?” tanya Archilles yang penasaran dengan pedang Yuan.

“Beberapa hari yang lalu ada pertemuan para raja, ada seorang raja yang mendekatiku dan memberikan hadiah ini. Aku belum pernah melihat dia sebelumnya.” Raja Edward melihat perubahan raut wajah Archilles.

“Dia mengenal Rainsword dan Yuan, sangat aneh, tidak ada yang mengenal Yuan di luar istana tapi darimana dia mengenalnya.” Raja Edward menatap Archilles yang terlihat menyembunyikan sesuatu.

“Mungkin Yang Mulia lupa, bukankah itu pertemuan para raja jadi dia pasti juga mengenal Yang Mulia dan keluarganya,” balas Archilles berusaha mencari alasan.

“Saya masih ada pekerjaan lain, permisi Yang Mulia,” lanjut Archilles.

“Tunggu, katakan padaku yang sejujurnya. Apa yang kau sembunyikan?” tanya Raja Edward.

“Saya tidak menyembunyikan apapun Yang Mulia,” jawab Archilles.

“Kau berbohong.” Raja Edward memandang lekat-lekat Archilles dengan tatapan tajam. “Katakan, siapa Yuan sebenarnya?”

Archilles menelan ludahnya. Sulit baginya untuk jujur, dan tidak mudah pula untuk berbohong.

“Paduka, saya tidak bisa menjelaskannya sekarang, mohon maaf,” jawab Archilles.

“Lalu kapan? Sudah jelas Yuan bukan anakku, apa Erina selingkuh di belakangku?” tanya Raja Edward.

“Paduka, tolong percaya Ratu Erina sangat mencintai Anda, dia tidak mungkin selingkuh,” jawab Archilles.

Kali ini Archilles tidak mampu menatap Raja Edward.

“Kalau begitu jelaskan padaku, bagaimana bisa Yuan berbeda. Apa kau kira aku buta?” Raja Edward berusaha menahan amarahnya. Dia duduk di kursi yang ada.

“Tunggulah, setidaknya hingga Pangeran Yuan berulang tahun, Permaisuri Erina akan menjelaskan semuanya,” jawab Archilles. Dia tidak tahu lagi harus mencari alasan apalagi.

“Baiklah, tidak lebih dari itu.” Raja Edward meninggalkan ruang itu. Kini Archilles berdiri mematung seorang diri.

Hari berlalu dan di pagi yang cerah Rainsword dan Yuan yang melihat ayahnya berjalan dengan santai. Mereka berdua segera menghampiri. Yuan memanggil ayahnya, “Ayahanda … Ayahanda ….”

Raja Edward yang suasana hatinya sedang kacau tidak menyadari panggilan Yuan dan tetap berjalan tanpa menoleh. Yuan meraih tangan ayahnya yang seketika ditarik dengan kasar.

Raja Edward yang melihat ekspresi Yuan begitu terkejut dengan tindakannya sehingga dia segera menyesali tindakannya kepada Yuan. “Apa yang kulakukan anak ini tidak bersalah, bahkan dia juga tidak tahu,” ucapnya dalam hati.

“Yuan, maaf Ayah hanya kaget saja.” Raja Edward ingin mengelus rambut Yuan tapi berhenti karena teringat dia bukan anaknya. Rasa sakit hati membuat Raja Edward memperlakukan Yuan tidak seperti biasanya.

Sejak bertemu dengan raja yang memberikan hadiah kepada Rainsword dan Yuan, dia tidak bisa melupakannya. Wajah raja itu sangat mirip dengan Yuan. Bukan hanya wajahnya postur tubuhnya juga memiliki kesamaan.

Bagaimana mungkin anaknya memiliki wajah yang sama dengan pria lain? Awalnya Raja Edward hanya mengira Yuan mungkin seperti istrinya yang memang bertubuh mungil tapi pria yang dia temui memiliki kesamaan yang hampir 100% dengan Yuan. Satu-satunya yang terlintas dalam pikirannya adalah istrinya berselingkuh hingga melahirkan anak hasil hubungan mereka.

“Ayah banyak urusan, pergilah,” kata Raja Edward. Yuan pun meninggalkan ayahnya dan segera berlari menuju kakaknya.

Selama beberapa hari menjelang hari ulang tahunnya. Raja Edward menjauhi Yuan. Tentunya perlakuan itu menyayat hatinya. Ayah yang sangat disayanginya telah berubah.

“Kak Rain, apa Ayah benci padaku?” Yuan berhenti membaca dan menutup bukunya.

“Jangan terlalu dipikirkan, Ayah mungkin lelah,” jawab Rainsword. Dia juga menyadari perubahan sikap ayahnya terhadap adiknya.

“Kurasa ayah membenciku, kalaupun lelah Dia tidak akan seperti itu.” Yuan mengenang perlakuan Raja Edward yang selalu mengacuhkannya atau berusaha menghindari dirinya.

Rainsword memeluk adik kesayangannya. “Sudahlah Yuan, kakak akan selalu sayang padamu.”

Crystal Of Soul: Twins

Crystal Of Soul: Twins

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Anak kembar yang dipisahkan sejak lahir, karena alasan yang tidak mereka ketahui. Mereka tidak boleh bersama, takdir yang berbeda sedang menanti keduanya. Namun sebuah ikatan batin yang kuat membuat mereka tetap terhubung. "Kau siapa? Kenapa wajahmu sama denganku?” Penasaran, rasa ingin tahu, ingin mencari kebenaran, mencari jati diri. Keduanya saling memanggil satu sama lain dalam ikatan yang tidak bisa dilihat orang lain. Ikatan yang hanya dimiliki oleh anak kembar. Ikatan yang mampu menggerakkan ruang dan waktu. Satu di dunia manusia, satu lagi di dunia kristal. Mungkinkah mereka bertemu?

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset