loader image

Novel kita

Dikhianati Semesta – Bab 10

Dikhianati Semesta – Bab 10

(Bukan) Kabur Dengan Erwin
68 User Views

Dan beruntung pintu lift segera terbuka di susul derap langkah kaki lebar milik suamiku dan aku yang terasa di seret, dan durhakanya dengan spontan aku membuang wajah ke samping saat suamiku mengambil tepat di sampingku dan menoleh ke arahku.

**

End Linar’s POV

Keduanya memilih tetap bungkam hingga mobil terus melaju, Dean yang memberikan semua perhatiannya pada kemudi dan. jalanan sedangkan Linar konsisten bersandar pada kaca sembari melihat keadaan jalan raya di malam hari.

Linar melihat arloji yang melingkari tangan kirinya menunjukkan pukul 20.08 malam, sebentar lagi akan sampai di kediaman mereka dan merasa tak cukup nyaman dengan interaksi mereka yang memburuk.

Linar mulai membayangkan sekotak ice cream sekarang kemudian berpikir untuk mendapatkan waktunya sendiri walau hanya pergi menginap di kossan sahabatnya, menyadari ia butuh mengalihkan rasa sakit sejenak, Bak gayung bersambut, statusnya yang ia posting di whatsapp di balas pesan singkat oleh temannya yang mengaku memiliki tujuan searah dengan lokasi kedai yang ia pikirkan.

Dean melihat senyum lega tersungging tipis di sudut bibir Istrinya, memangnya siapa yang tengah ber balas pesan dengan Istrinya? pikirnya dalam hati.

Namun dia masih urung bertanya, tahu jika Istrinya akan menolak menjawab.

Dean memperlambat laju mobilnya saat berbelok dan didepannya terlihat gerbang tinggi pintu masuk komplek.

“Tolong berhenti disini dan buka kunci pintu mobilnya, Mas!”

Dean menoleh dan mendapati Linar yang menegaskan pintanya dari isyarat tubuh khas Linar jika sedang badmood. Dean menekan tombol pembuka pintu otomatis yang di Ikuti oleh gerakan Linar lekas membuka pintu mobil namun segera di tahan oleh Dean.

“Kenapa turun di sini, mau kemana kamu?”

“Aku butuh pergi, aku butuh hiburan dan waktu untuk diriku sendiri, besok aku akan pulang kok, Mas.”

“Maksudnya kamu mau kemana? Ini udah Malam, Lin jangan berulah deh!” seru Dean yang dapat pelototan protes oleh Linar.

“Mas, bukan aku yang berulah di antara kita, tapi kamu! berulah selingkuh! Cari kesenangan sendiri di saat aku terus patuh nunggu kamu sendiri dirumah!”

Dean Memejamkan matanya frustasi, “Ok, setidaknya kamu bilang mau kemana?”

“Aku mau ke kedai ice cream gelato dan menginap di Kossan Tita, bolehkan Mas?” Tanya Linar merendah sembari tersenyum dua jari, menunggu jawaban yang paksakan.

“Ya, boleh ” Jawab Dean setengah hati dan membiarkan Linar Keluar dari mobilnya, Namun ia melupakan hal penting secepat mungkin Dean mengejar istrinya, langkahnya perlahan berkurang karena melihat seorang lelaki kemudinya.

“Brengsek!” umpatnya menatap tajam pada seseorang yang menunggu Istrinya di balik kemudi, dengan kesal Dean kesal Melajukan langkahnya lebar.

“Lin!” Tahan Dean mencekal lengan Istrinya

“Apa lagi?” Tanya Linar jelas jengah.

“Kenapa ada teman SMA kamu itu? Kamu minta di jemput Sama Erwin?” tanya Dean sangsi.

Linar menangkap kilatan amarah pada bola Mata Dean, Namun ia menolak mengalah, setidaknya untuk kali ini. “Iya baru aja tadi di mobil, karena cuma Erwin yang nanggepin kicauan aku di status whatsaap dan bertanya lalu nawarin tumpangan karena dia searah sama tujuannya, udah jelas ? ”

Dan kenapa kamu harus minta di antar sama Erwin bukan Sama aku?” Sentak Dean marah di detik berikutnya di tatapannya Makin menggelap.

“Sebentar, Maksud nya kamu baru aja ngadu dan sekarang minta di jemput selarut Ini tepat di depan mata aku gitu?” Desis Dean.

Linar membalas tatap nyalang, ia tersinggung lantaran dituduh baru saja mengadu Karena baru saja mendapatkan sebuah masalah besar.

“Lin!” Bentak Dean tanpa sadar Mencengkram cekalannya.

“Bro, Lo lebih baik lepasin cengkraman Lo! karena cengkram dia sambil emosi, lo sadar ngga sih lo lagi nyakitin Istri Lo, ha!”

Wajah Dean memerah masih menatap istrinya yang Menunduk menahan malu karena di sudut matanya linar bisa melihat dua Orang Security tengah melihat mereka ingin tahu ditambah sudah ada dua mobil yang memelankan kendaraannya, ketika melintas di sekitar mereka.

“Tolong jangan Ikut campur, teman lamanya Linar !” desis Dean setengah mengejek bercampur murka.

“Stop! ” Penggal Linar menghentikan pertengkaran mereka.

“Mas, Sakit ! tolong lepasin sebelum warga komplek ini datang. menonton kita. Ok!” Ucap linar Menunjukkan cengkraman Dean lewat tatapannya yang segera di lepaskan dengan raut seakan baru tersadar.

Tak Mau membuang waktu linar berjalan dua langkah untuk membuka pintu mobil Erwin.

“Linar!” Panggil Dean membuat Linar menoleh dan menunggu Dean yang berjalan mendekat, “Aku ngga suka dan ngga ngizinin kamu untuk pergi dengan lelaki sialan Itu, Lin!” ucap Dean tegas.

“Mas! cuma Erwin yang kebetulan searah sama lokasi tujuan aku! lagian kami akan jemput Yeslin pacarnya, Erwin dari kantornya dan kamu denger yah, aku bukan mau pergi dan menghabiskan sepanjang malam dengan Intim super romantis hanya berdua sama Erwin di kamar hotel, aku bukan kamu atau simpanan murahan kamu Itu, Mas!” bisik Linar tepat disamping tubuh tegap Dean memastikan hanya mereka berdua yang bisa mendengar sindiran pedas Linar, setelah itu ia berbalik membuka pintu mobil menempati kursi di sebelah kemudi.

Linar berpura menyibukkan dirinya pada tas tangannya pasalnya ada rasa tak nyaman karena Erwin harus melihat pertengkarannya dengan Dean.

“Pakai sabuk pengamannya Lin,”

“Apa?” Tanya Linar agak terkejut.

“Sabuk pengamannya di pakai atau mau gue bantu pasangin, yah boleh aja sih” tanya Erwin mengedipkan matanya jenaka yang di balas delikkan oleh Linar.

He as Erwin Prakasa

“Apa sih, Win! Nggak lucu bercandanya” sungut Linar memajukan bibirnya kesal.

“Sorry Lin , abis Lo  terlalu tegang, masalahnya kali ini besar banget yah?” Pancing Erwin

Linar menoleh sekilas “Jangan bahas yang itu yah, yang lain aja” tukas Linar.

Linar menyempatkan dirinya melihat suaminya dari spion mobil yang tampak marah dengan kedua tangannya yang bertolak pinggang masih menatap kesal pada belakang mobil hitam milik Erwin.

“Kenapa Lin? Nggak nyaman yah, jadi istri pembangkang? mumpung belum belok nih mau turun di sini aja?” Tanya Erwin santai.

Linar menoleh canggung,” Ngga, lanjut aja Win, lagian gue beneran butuh pengalihan dan kayaknya gue butuh sekotak ice cream besar khas kedai itu. oh ya Yeslin udah bales Lo  belum, dia udah beres kerja ?”

Erwin menoleh dan tersenyum “Belum, mungkin dia belum liat chat gue”

Linar lemas mendengarnya ia khawatir jika harus terjebak berduaan dengan Erwin, mereka sudah memiliki pasangan masing-masing yang membuat hubungan keduanya merenggang karena saling menjaga perasaan, dan bukan waktu yang tepat bagi Linar untuk ber basa basi setelah lama tak berkomunikasi terutama berduaan didalam mobil seperti ini.

“Kalau Yeslin ngga bisa, Lo turunin gue aja biar gue ke kedai sendiri aja, yah. Lo langsung pulang atau apapun sebelum jemput Yeslin dari kantornya, ok!”

“lho, kok gitu? dengerin gue..”

Dikhianati Semesta

Dikhianati Semesta

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
"Siapa Lo?" tanya Ndaru sinis "Brengsek ngapain Lo sama istri gue di sini, hah?!" marah Dean menerjang Ndaru dan memukul pipi kanan Ndaru menarik dan memukulnya lagi. Linar terkesiap mendengar teriakan Tita "Stop, Mas!" sembari menarik kemeja belakang Dean. Linar tersadar sepenuhnya lalu ikut mendorong Dean beberapa kali menjauhi tubuh Andaru. Linar menunduk menyentuh kening dengan satu tangan dan mencoba bernafas teratur." Pergi kamu mas, kamu yang bilang, kan kita akan berpisah seperti yang aku mau," desis Linar. "Jadi kamu lebih memilih selingkuhan payahmu ini daripada aku? suamimu?" "Jangan kamu memutar balikkan fakta, Mas. Aku bukan kamu yang mampu berselingkuh sampai menghamili jalang mu dan berlagak nggak ada masalah," raung Linar marah. Prang ...! Ini tentang realita hidup yang adil walau tak pernah adil untuknya, tentang pengkhianatan semesta padanya yang mengagungkan kesetiaan.  

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset