Dengan perasaan penuh kesal, Nash keluar dari ruang perpustakaan, sambil merutuki pria berkacamata. “Dasar pria aneh! Awas saja, kalau sampai aku bertemu dengannya lagi, akan ku hajar sampai dia meminta ampun.”
Semua mata tertuju pada Nash, Karena penampilannya yang begitu berbeda dari gadis di kampus ini. Meskipun berpenampilan tomboy, namun, masih ada Sisi feminim. Ditambah wajah Nash yang begitu glowing, membuat para pria yang baru saja melihatnya menjadi terpikat.
Walaupun menjadi pusat perhatian banyak orang, tetap saja Nash tidak peduli dengan lingkungannya yang baru. Gadis tomboy ini asyik dengan ponsel pintarnya, membaca jadwal jam pertama mata kuliahya.
“Nah, pas banget jam pertama, mata kuliahnya kriminologi. Dosennya siapa ya? Jangan sampai dosennya udah uzur banget. Yang ada nanti malah tidur sepanjang pelajaran,”batin Nash.
Terlihat, ruang kelas untuk mata kuliah kriminologi berada di lantai 7, tepatnya di ruangan Mahatma.
Gadis berambut bob itu melihat keadaan di dalam ruangan kelas sudah penuh dengan mahasiswa-mahasiswi dan Dosen sedang menghadap ke papan tulis.
Nash langsung membuka pintu ruangan kelas, berjalan mindik-mindik seperti seekor kucing, mencari tempat duduk yang kosong.
“Hey kau yang baru saja datang, jangan duduk sebelum kau melakukan Scott jam sebanyak dua puluh lima Kali!” perintah sang Dosen.
“Apa? Dua puluh lima Kali?” gerutu Nash.
“Kalau kau tidak mau melakukan scott jam, kau bisa keluar dari ruangan ini, dan tidak usah mengikuti pelajaranku sampai kelas ini selesai!” hardik dosen itu sambil membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Nash dan mahasiswa lainnya.
Nash terkejut melihat pria yang memerintahkan dirinya untuk melakukan Scott jam. Pria itu adalah orang yang sudah membawa demonstran ke markas FBI.
“Kau!” ucap Nash dan Draco secara bersamaan.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Nash dan Draco secara bersamaan kembali.
Nash menatap Draco dengan tatapan penuh kesal dan emosi. Sementara Draco, melihat Nash dengan tatapan penuh cinta, hingga membuat mahasiswi yang menyukai Draco cemburu dibuatnya.
“Sir, apa kau akan terus menatap gadis ini sampai jam pelajaran selesai kah?”sindir seorang gadis berambut ungu.
Draco langsung merubah sikapnya, dengan tegas, Draco langsung memerintahkan Nash untuk melakukan Scott Jam. “Aku tidak peduli, pokoknya
Kau harus melakukan Scott jam! Dan jangan banyak membantah!” perintah dosen muda.
Nash menerima hukumannya dengan penuh emosi. Sambil menggerutu, Nash menghitung Scott jam tanpa rasa lelah. “Kenapa dia bisa ada di kelas ini? Memangnya dia itu siapa? Memerintahku untuk Scott jam!” gerutu Nash.
Saat Nash melakukan Scott jam, diam-diam Draco memperhatikan dirinya. “Bukankah gadis ini adalah gadis yang sama di markas FBI? Siapa dia? Untuk apa dia disini?” gumam Draco.