loader image

Novel kita

Hidden Love My Husband – BAB 19

Hidden Love My Husband – BAB 19

Kemabukan Rasa
63 User Views

Seperti menjadi kebiasaan sejak malam itu. Di tengah malam yang hening, sepulang dari rumah sakit, Edwin tak lagi pulang ke hadapan istrinya melainkan pada Sharena yang selalu menunggunya di tempat yang sama. Apartemennya. Berhasil menyembunyikan diri dari mata semua orang, nyatanya Edwin selalu datang tanpa diketahui oleh siapapun. Termasuk awak media.

Tak peduli dengan Nayra yang selalu menunggu, pelukan Sharena nyatanya lebih menenangkan baginya dibandingkan perempuan yang telah dinikahinya enam tahun yang lalu itu. Cinta itu sepertinya telah memupuskan segala perasaan bersalah di dalam dirinya.

Dan Calisa, putri semata wayangnya itu nyatanya tak lagi menjadi sosok yang paling menghiburkan saat lelah dengan pekerjaan. Semuanya telah direbut paksa oleh gadis yang bahkan belum lama datang ke hidupnya. Enam tahun itu ternyata tak berarti apa-apa dengan kedatangan Sharena yang hanya dalam waktu yang singkat.

Dia berhasil merebut segalanya termasuk tempat terbaik di hati Edwin.

“Edwin!” bisik Sharena lirih dan langsung memeluk laki-laki itu begitu dia membuka pintu apartemennya. Dua puluh empat jam tak melihat Edwin, nyatanya mampu membuat sesak di rongga dadanya.

“Ada apa? Kamu baik-baik saja, kan?” tanya Edwin tampak bingung melihat Sharena yang langsung memeluknya dengan mata berkaca-kaca.

Gadis itu menggeleng. “Aku hanya takut kamu tidak datang!” jawab Sharena lirih. Sudah satu jam dia menunggu dan nyatanya kedatangan Edwin lebih terlambat dari sebelumnya.

Edwin terdiam beberapa saat lalu balas memeluk Sharena dengan erat sembari membelai rambutnya dengan lembut. “Maaf! Tadi ada pasien darurat!” ucapnya jujur, karena itu alasan yang sama sekali tidak dibuat-buat. Dia benar-benar terlambat karena alasan ada pasien korban kecelakaan yang datang tiba-tiba dan dia harus menanganinya terlebih dahulu.

“Kamu tidak bohong, kan?” tanya Sharena.

Edwin melepaskan pelukannya sejenak, menangkup leher Sharena sembari menatapnya lamat-lamat. Dia lalu menggeleng lemah. “Apa aku terlihat berbohong?” tanya Edwin balik seolah mengisyaratkan bahwa dia sedang bersungguh-sungguh.

Sharena menatap Edwin lama. Mencoba mencari kejujuran di kedua bola matanya. Dia tak peduli dan kembali memeluk laki-laki itu dengan erat. “Kamu akan menemaniku malam ini, kan?” tanyanya.

Tanpa jawaban, Edwin hanya mengangguk sembari membelai rambut Sharena sekali lagi. Entah kenapa, semakin hari dia merasa perasaannya semakin tak terbendung pada gadis itu. Rasanya seperti sebuah sihir yang membuatnya tak ingin jauh.

“Tidurlah! Aku akan di sampingmu,” ucap Edwin membawa Sharena ke tempat tidurnya.

Sharena mengangguk. Dia benar-benar lelah saat ini. Jadwal syuting seharian ini sungguh menguras tenaganya. Sembari memeluk laki-laki itu dia akhirnya memejamkan mata di pangkuannya. Akhirnya Sharena tersenyum tipis seolah menemukan segala hal yang menenangkan jiwanya.

Edwin hanya diam menatapnya. Rasa lelahnya seperti menghilang begitu saja. Sejak dari rumah sakit tadi, rasanya dia sudah sangat ingin tidur, tapi saat ini begitu bertemu Sharena dan berada di sisinya, semua perasaan lelah itu menguap entah ke mana. Di tengah malam yang semakin bergulir matang, dia hanya diam dengan mata terjaga melihat Sharena tertidur dalam pangkuannya.

Satu jam, dua jam hingga pukul 04.00 dini hari, Edwin tak kunjung bisa memejamkan matanya. Entah ke mana perginya rasa kantuk yang biasanya menguasai diri. Dia menyibak rambut Sharena yang menutupi wajahnya hingga membuat gadis itu menggeliat.

“Kamu sudah bangun?” tanyanya kaget lalu melirik jam dinding.

Edwin menggeleng. “Aku belum tidur!”

“Kenapa?” tanya Sharena heran.

Hening sejenak di antara mereka. “Aku ingin melihatmu lebih lama. Aku hanya tidak ingin tidur lalu pergi begitu saja,” jawab Edwin pelan.

Sharena terdiam lama. Dia menatap sorot mata itu dengan tajam dan tiba-tiba saja dia mendaratkan sebuah kecupan di bibir Edwin. Kecupan yang semakin lama berubah menjadi ciuman yang mulai menggeliatkan debar riuh di dada.

Edwin yang perlahan mulai terbakar rasa pun merangkul tubuh gadis itu dan membawanya ke dekapannya. Hanya dengan sekali hentakan, kini dia berhasil menindih tubuh itu hingga berada di bawahnya. Sejenak dia melepaskan ciumannya dan menatap sorot mata itu yang telah dipenuhi dahaga.

“Aku mencintaimu, Win!” bisik Sharena dengan suaranya yang terdengar parau.

Tanpa mengatakan apa-apa dan tak mengalihkan pandangannya dari sorot mata itu, perlahan tangan Edwin mulai menurunkan tali gaun tidur yang bertengger di bahu Sharena. Dengan pelan dia pun membenamkan wajah di ceruk lehernya yang hangat. Membuat Sharena hanya bisa menggigir bibir bawahnya menahan resah yang semakin terasa tak terbendung.

Lirih yang terdengar samar dari bibirnya pun terasa memecah hening malam yang semakin terasa dingin. Namun tak sanggup mengalahkan kehangatan cinta yang tercipta di antara keduanya. Jam dinding yang bertengger manis pun hanya bisa menatap diam bagaimana cinta bisa mengalahkan logika sedemikian hebat.

***

“Kamu terlambat lagi?” tanya Nayra saat Edwin membuka pintu rumahnya dan mendapati istrinya itu sedang duduk di ruang tamu. Menatapnya dengan senyuman sumringah seperti biasanya. Pagi sudah kembali datang, sinar mentari yang hangat nyatanya tak mampu mencairkan kebekuan hatinya. Entah sejak kapan, perempuan di hadapannya itu tak lagi menabuh rasa.

Edwin terdiam beberapa jenak. “Aku…”

“Aku dengar semalam ada pasien yang kecelakaan ya? Kamu pasti kelelahan. Mau istirahat dulu atau aku buatkan sarapan?” tanyanya menawarkan diri. Sejak semalam dia menunggu dan tak ada lagi kabar dari Edwin. Kenalannya yang bekerja di sana mengatakan bahwa semalam ada pasien mendadak yang mungkin alasan itulah yang membuat Edwin tak pulang. Nayra memutuskan untuk tak lagi menghubunginya. Tak bisa dibayangkan, betapa dia akan sangat terluka kalau tahu, suami yang begitu dicintai dan dinantinya dengan tanpa adanya perasaan yang buruk nyatanya adalah seorang pengkhianat yang bersembunyi di balik kesibukannya.

“Aku mau istirahat!” ucapnya lalu berlalu meninggalkan Nayra.

Perempuan itu hanya mengangguk samar. Sejak saat itu, sejak Edwin memutuskan bahwa mereka akan menunda memiliki anak lagi hingga dua atau tiga tahun ke depan, sejatinya perasaannya tak pernah baik-baik saja. Dia hanya sedang mencoba untuk bersikap seperti biasanya. Diakui atau tidak, sikap Edwin nyatanya benar-benar berubah. Entah apa yang telah terjadi? Nayra hanya tak ingin mempertanyakan semuanya lebih jauh.

Mungkin dia hanya sedang lelah dengan pekerjaan yang semakin menyita waktu. Setidaknya itulah yang selalu Nayra katakan pada diri sendiri untuk membujuk hati setiap kali pikiran buruk itu datang.

Sementara di kamarnya, Edwin akhirnya menutup mata setelah semalaman tak tidur sama sekali. Bohong jika dia mengatakan tak terusik dengan sikap Nayra yang begitu penuh cinta. Dia selalu mengatakan hal-hal yang begitu menenangkan, tapi kenapa semua rasa itu seperti tak ada lagi di sana.

Dia sungguh tak bisa membohongi hati bahwa ada sosok lain yang begitu dia inginkan saat ini. Sharena. Gadis itu seperti menguasai diri. Merenggut semua perasaan yang entah bagaimana semuanya bermula.

Seperti jentikan jari yang membiusnya dalam kemabukan rasa.

Hidden Love, My Husband

Hidden Love, My Husband

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 2023
Nayra tercekat bukan main. Sebuah kabar di televisi tiba-tiba saja menyeret nama suaminya, Edwin Jazziel ke dalam sebuah berita yang begitu mencengangkan. Bukan karena prestasinya sebagai seorang Dokter bedah. Namun, karena hubungan gelapnya dengan Sharena Darren, salah satu Aktris muda yang tak lain adalah pasiennya sendiri. Dan buruknya lagi, saat Nayra bertanya, Edwin bahkan tak menyangkal kabar itu dan mengakui hubungannya dengan Sharena. Pengakuan itu jelas membuat Nayra kecewa, namun demi anaknya Calisa, Nayra bersedia mengesampingkan perasaan kecewanya dan memaafkan Edwin dengan syarat, dia harus meninggalkan Sharena dan mengklarifikasi pada media bahwa hubungan mereka hanya rumor belaka. Pada awalnya Edwin setuju meski dengan hati yang berat, namun ternyata semuanya tak sesuai rencana. Sharena tiba-tiba hamil. Apakah Edwin akan meninggalkan Sharena atau malah memilih untuk mengakhiri pernikahannya?

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset