loader image

Novel kita

Istri Bayangan – Bab 2

Istri Bayangan – Bab 2

Part 2
84 User Views

Adara mematung di depan pintu sebuah kamar yang berukuran luas. Dia mengembuskan napas dengan berat. Dunianya terasa gelap jika sudah kembali ke kamar itu. Seperti burung Kenari yang dikurung dalam sangkar emas. Adara enggan masuk ke kamar, angannya melayang.

“Cepat kembali ke kamarmu!” 

“Bu-bukankah kamu tadi, masuk ke dalam kamar ini?” Adara tersentak kaget.

“Itu bukan urusanmu.” Jacky Turner menatapnya tajam dari depan ruang kerjanya. Entah sejak kapan dia berada di sana.

“Cepat masuk!”

Selain perintah tidak ada lagi yang akan keluar dari mulut Jacky Turner. Adara sudah hapal itu, jadi dia menarik kenop pintu, memutarnya pelan. Segera masuk ke dalam kamar. Langkahnya berat dan malas. 

Rasa hangat menerpa wajah Adara. Penghangat ruangan selalu dinyalakan agar penghuninya nyaman. Tercium aroma obat-obatan dari ruangan itu. 

Ada selang infus tergantung di sebelah ranjang. Sementara, di sisi lain ada monitor detak jantung yang terhubung ke jari lentik seorang perempuan. 

Adara melirik penuh kebencian sekaligus iba pada sesosok wanita di atas ranjang. Tentu saja Adara lebih cantik dan segar. Sayangnya, istri sah Jacky Turner adalah perempuan itu. 

Itu adalah Inara Aurelia, perempuan cantik anak seorang CEO perusahaan elektronik terbesar di Asia Tenggara. Anak cabang perusahaan itu bahkan membuka stasiun tv lokal yang berkembang cukup baik di Indonesia. 

Singkatnya dia adalah sumber kekayaan Jacky Turner. Jika Inara meninggal, semua milik jacky Turner harus diserahkan kembali ke keluarga Inara. Mereka sudah menikah selama tiga tahun, tetapi belum memiliki seorang anak. 

Adara menatap sedih pada perempuan tak berdaya di ranjang, “Kamu kira nasibmu lebih menyedihkan? Salah!” 

Dielusnya pelan rambut berombak kemerahan perempuan itu, “Gara-gara kamu, aku terpaksa hidup sebagai bayanganmu. Hidupmu jauh lebih indah. Hanya dengan tidur di atas ranjang ini, kamu tetap memiliki suami tampan juga kekayaan yang tidak akan habis sampai tujuh turunan, bahkan ranjang, kamar serta rumah mewah ini.”

“Lalu aku? Aku hanya bayangan yang dipakai jika diperlukan. Hidup tanpa status dan tidak punya harga diri. Aku bahkan harus mengemis perhatian dari Jacky.”

Mata Adara berkilat tajam. Jemari lentiknya berhenti di selang pernapasan yang terpasang di hidung inara. Ingin sekali dicabutnya selang itu dan menghentikan napas Inara. 

Inara Aurelia, putri tunggal sebuah perusahaan besar itu mengalami tabrakan maut bersama Jacky Turner satu tahun yang lalu di luar kota. Inara mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya. Kepalanya mengalami cedera hebat. Dia masih bisa diajak berkomunikasi walau hanya terbaring di tempat tidur, sebelumnya. Namun, sejak beberapa bulan lalu dia tidak sadarkan diri kesehatannya makin menurun hingga koma. 

Beberapa hari yang lalu kesehatannya semakin memburuk, napas Inara tersengal. Dia kesulitan bernapas. Jacky Turner sangat bingung. Dia memanggil tim ahli dari rumah sakit untuk menyelamatkan istrinya itu. 

Adara menghentakkan kaki. Tatapan tajamnya menyapu tubuh inara yang hanya terbaring. Dia membenci Inara, wajah cantiknya itu juga nasibnya yang sangat beruntung. 

Sorot mata tertekan dan wajah dingin itu kembali terlihat. Adara berjalan ke sebuah pintu di balik lemari. Disanalah kamar tidur Adara yang sesungguhnya. 

Ruang kerja Jacky Turner, kamar Adara juga Inara saling terhubung. Ada pintu tersembunyi yang memberikan jalan mereka untuk saling berkunjung ke kamar lain. 

Adara menyalakan lampu di kamarnya. Menatap ke arah kaca jendela. Lampu taman berpendar dengan begitu indah. Dia mendongak ke langit yang bertaburan bintang berkelip. Adara tersenyum, “Benar, bulan tidak perlu membuktikan apapun pada dunia bahwa dia lebih indah, sinarnya lebih terang dari berjuta bintang.”

“Wajah ini, kenapa terlalu mirip dengan perempuan itu?” Adara mengelus pelan wajahnya. 

Wajah Adara dan Inara yang mirip, membuat Jacky memilihnya untuk bekerja sama. Dia hanya harus menyamar, berpura-pura menjadi 

Inara yang asli selama ini. 

Sebuah ketukan di pintu terdengar. Adara segera berjalan menghampirinya. 

“Ini Nyonya, makanan anda.”

“Taruh saja di meja.”

Maid tadi berjalan masuk. Meletakkan nampan berisi sepiring nasi, sayur, juga lauknya. Ada segelas orange jus. Setelah meletakkannya dia segera pergi. 

“Aku punya suami hanya di atas kertas. Bukan di dunia nyata. Makanan sebanyak dan seenak ini tetap hambar jika perasaan tidak bahagia.” Adara menatap semua menu di atas mejanya. 

Dengan malas dia mulai menyendok nasi dan sayur. Memasukkannya ke dalam mulut pelan. Perutnya belum terisi makanan, tetapi saat ada banyak makanan di hadapannya dia merasa kenyang. Malas untuk menyantap makanan. 

“Sedang apa kamu di sana?”

Suara baritone Jacky mengagetkan Adara. Dia menatap ke arah Adara dari pintu sebelah, kamar Inara. 

Adara menarik segaris senyuman, “Kemarilah, kita makan bersama.”

“Bukankah aku menyuruhmu untuk cepat masuk ke kamar Inara tadi? Ini waktunya dia mendapat suntikan obatnya.”

Adara tersedak. Makanan di kerongkongannya tersangkut. Jacky Turner selalu dingin padanya. 

Pikir Adara dia menyuruhnya masuk untuk segera beristirahat. Ternyata, hanya untuk merawat Inara. 

“Ingatlah perjanjian kita. Posisimu disini tak lebih dari perawat untuk Inara, jadi semua keperluannya harus kamu utamakan daripada hidupmu sendiri.”

Adara menatap Jacky dengan emosi, “Perawat? Bukan hanya perawat. Aku juga harus menggantikan dia di acara-acara keluarga dan pertemuan perusahaan. Sebenarnya statusku ini apa di hidupmu? Istri bayangan? Pembantumu? Perawat istrimu atau apa lebih tepatnya, Tuan Jacky Turner?”

Sorot mata elang Jacky seakan-akan ingin menguliti Adara. Dia selalu mendominasi, aura kepemimpinannya tidak bisa dilawan, “Bukankah kamu sudah menandatangani perjanjian kita? Artinya kamu menyetujui semua ini. Jangan banyak protes, lakukan saja tugasmu.”

“Tapi ….”

“Jangan banyak membantah! Cepat urus Inara terlebih dulu!” perintahnya sebelum menghilang di balik pintu. 

“Apa aku tidak boleh makan dulu? Aku lapar.” Adara melempar sendok di tangannya. Nafsu makannya sudah hilang.

Dia bahkan belum berganti pakaian, sekarang sudah harus merawat Inara. Adara berdiri dari kursi, menatap makanan di piringnya dengan benci. Pergi menuju kamar di sebelahnya. 

Sesampainya di kamar sebelah, dia segera mengambil peralatan, lap kain kecil, baskom dan air hangat. Menyeka seluruh badan Inara. Membersihkan tubuh juga menggantikan bajunya. 

Setelah selesai dengan ritual membersihkan, Adara menuju nakas di sebelah tempat tidur Inara. Mengambil obat dan menyuntikkannya sesuai dosis yang diajarkan Jacky pada tubuh Inara. 

“Terkadang aku berharap kamu tidak akan bangun untuk selamanya agar aku dapat menikmati semua ini sendiri. Namun, sekarang aku berpikir kamu lebih baik mati saja.”

Adara mendekat ke wajah Inara. Dia mengelus pelan wajah pucat tak berdaya di atas ranjang. Tangannya menyusuri selang infus yang terpasang ke hidungnya. 

“Bolehkah, aku melepas selang ini Inara? Kumohon katakan iya. Penderitaanmu selama ini juga akan menghilang ….”

Mata Adara berkilat tajam, penuh dendam. Sisi baik dan jahat dalam batinnya sedang berperang. Jemari lentiknya memegang selang udara yang terpasang di lubang hidung Inara. 

***Suami Bayangan***

Bersambung ….

Istri Bayangan

Istri Bayangan

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Adara Fransiska, menandatangani sebuah perjanjian pernikahan. Dia tidak tahu jika keputusannya itu akan menyeretnya ke dalam sebuah masalah besar. Adara berperan menjadi istri sah Jacky Turner yang sedang koma, di depan orang. Namun, di dalam rumah dia hanya seorang perawat. Suatu ketika Inara bangun dari komanya. Menceritakan semua rahasia Jacky Turner. Nahasnya, beberapa jam setelah istri sah Jacky Turner itu bercerita, dia ditemukan tewas. Adara mencurigai Jacky Turner yang membunuh istrinya sendiri. Dapatkah dia membongkar kejahatan-kejahatan lelaki itu dan menuntut balas atas kematian saudara kembarnya?

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset