68 User Views
Setelah perdebatan semalam, Arrion tidak sama sekali tidur, dia duduk di sofa yang berada di balkon kamarnya dengan benyaknya puntung rokok berserakan di lantai, serta beberapa cangkir kopi, yang ia seduh semalam.
Arrion diminta ayahnya untuk memutuskan semuanya sekarang. Jika tidak, semua fasilitas yang ia miliki tidak akan ada di tangannya lagi, dan itu sangat tidak mudah bagi Arrion untuk memutuskannya.
”SIAL!” umpatnya merasa kesal, karena ia tidak bisa memilih.
Disisi lain, di kediaman Rahaja, Jesslyn yang juga tampak termenung dengan apa yang sudah di bicarakan oleh orang tuanya semalam, jika dia tidak bisa menolak perjodohan yang sudah mereka atur.
Saat makan malam.
Jesslyn seperti tengah di sidang oleh dua orang dewasa di depannya, dengan suananya yang cukup tegang.
“Kamu bisa mengerti dengan keputusan kami, Jesslyn.” Ayahnya berkata dengan serius pada Jesslyn yang terlihat sedikit kesal, karena tahu kemana arah pembicaraan ayah dan ibunya.
“Keputusan apa? keputusan untuk membuatku menderita? Bagaiamana bisa kalian membuat keputusan yang memaksa kepadaku. Di jodohkan? Kalian benar – benar lucu, bahkan dengan orang tidak pernah mengenalnya sama sekali!” kesal jesslyn pada kedua orang tuanya.
”Sayang, kamu pasti akan mengenal dengan baik, kami akan beri kamu waktu satu minggu untuk saling menengal dengannya, dan kami yakin jika kamu juga pasti akan suka.” Kali ini, ibunya yang ikut membujuk Jesslyn, namun tetap tidak membuat Jesslyn setuju.
”Beri aku alasan, mengapa kalian ingin aku menikah dengan pria yang kalian pilih?” tanya Jesslyn pada kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya pun saling pandang, hingga akhirnya ayahnya Jesslyn menjawab alasan yang sudah sangat ingin Jesslyn tahu, mengapa dia harus di jodohkan.
”Kita sudah sepakat sejak kamu lahir, Jesslyn. keluarga itu yang sudah meminangmu sejak kamu lahir, ingin menjadikanmu menantu, dan kami pun sudah berjanji, untuk menikahkan kalian saat besar. Terutama karena mereka sudah membantu kami dalam perusahaan, hingga bisa berkembang seperti ini,” ayahnya yang menjelaskan bagaimana perjodohan ini terjadi.
Jesslyn berdecih karena rupanya ini soal balas budi, “apa aku bisa menolaknya? jika dalam satu minggu kami berkenalan tidak saling cocok ?” Ayah dan ibunya pun mengangguk, ” baiklah, satu minggu, aku akan mengenalnya!”
“Dan mengakhiri perjodohan ini,” batin Jesslyn.
Jesslyn pun pergi meninggalkan kedua orang tuanya dan lalu memasuki kamarnya, dengan perasaan kesal, dan marah. Karena dia harus mengikuti apa yang orang tuanya inginkan.
***
Di sebuah restoran, seorang pria tampan sedang menunggu seseorang, dengan stelan jas formal yang terihat gagah dan juga tampan. Wajahnya terlihat sangat dingin dan datar. Pria itu melihat ponselnya, dan menatap foto seorng wanita dilayar ponselnya, model cantik yang menjadi kekasihnya, Sheila.
Ya, dialah Arrion, yang kini tengah menunggu kedatangan Jesslyn, untuk mereka bisa saling mengenal, dengan arahan dari kedua orang tua mereka, lebih tepatnya memaksa mereka, untuk bisa dekat. Semua pun yang mengatur adalah kedua orang tua mereka, dan mereka hanya perlu bertemu dan saling bertukar cerita, untuk saling mengenal lebih dalam lagi.
Hingga kedatangan Jesslyn membuat Arrion terganggu dengan kegiatannya yang sedang menatap foto kekasihnya.
“Lo Arrion?” Arrion menatap datar Jesslyn, tanpa ingin menjawab, “ck bener ternyata, gimana sih, nyokap sama bokap gue tuh, masa gue mau dijodohin sama cowok yang udah punya cewek !”decak kesal Jesslyn.
“Jesslyn?” tanya Arrion, dan Jesslyn mengangguk lalu duduk di hadapan Arrion.
Arrion menatap Jesslyn dengan tatapan remeh, dia pun tersenyum tipis. Dalam hatinya dia pun berkata, “masih cantikan Sheila kemana – mana. Cewek kayak gini mau jadi istri gue, ch norak!”
“Kenapa lo natap gue kaya gitu, lo ga suka sama gue kan, sama gue juga ga suka, jadi kita udah sepakatkan, bakal nolak perjodohan ini ?” ucap Jesslyn membuat Arrion menarik sudut bibirnya ke atas.
“Gak suka sam gue,” batinnya tidak percaya.
Arrion tidak percaya jika Jesslyn tidak tertarik padanya. “Apa dia jual mahal?” batinnya lagi.
“Lo bisu, gak ngomong – ngomong lo dari tadi ?” kesal Jesslyn karena sejak tadi hanya Jesslyn yang banyak bicara.
“Gue ga bisa nolak perjodohan ini!”ucap Arrion membuat Jesslyn yang tengah meminun jus jeruk pun tersedak.
Uhuk uhuk …
Arrion hanya menatapnya datar, ketika Jesslyn terkejut mendengar perkataan darinya.
“Kenapa? Bukannya lo punya cewek, model itukn ?” tanya Jesslyn heran.
“Karena jika gue nolak, maka gue ga akan jadi pewaris dari PT GHIFA CORP,” jelas Arrion membuat Jesslyn tertawa.
“Hahaha gue ga peduli, itu urusan lo, gue ga mau nikah dengan alasan lain, selain emang gue mau dan ada perasaan satu sama lain, ” jawab Jesslyn membuat Arrion sedikit tertarik dengan Jesslyn yang berani.
“Kalo gue buat kesepakatan sama lo ?” tawar Arrion.
“Kesepakatan?” tanya Jesslyn heran.
“Ya, sebuah kesepakatan, kita nikah kontrak selama setahun, setelah itu kita cerai, dan gue janji ga akan sentuh lo, sampai gue bisa menguasai warisan gue, lo setuju kan ? Dan lo juga gak usah khawair, lo akan dapet bagian dari harta gue, ” ucap Arrion menjelaskan maksud dan tujuannya, membuat Jesslyn berdiri dari duduknya dengan tas yang ia pakai di pundaknya.
“Sory, gue nolak! buat gue pernikahan ga bisa di sepelein, gue mau nikah sekali seumur hidup gue. Gue bakal nolak perjodohan ini, karena kita emang gak bisa saling bersama, soal masalah lo, gue bener – bener ga peduli, walaupun itu juga akan terjadi sama gue nanti, gue gak masalah, karena gue lebih baik hidup miskin, daripada hidup penuh dengan paksaan , dan gue gak nyangka, lo punya pikirian nikah kontrak kayak gini, lo egois, Arr!” papar Jesslyn yang tidak suka dengan sikap Arrion mengajaknya nikah kontrak, demi harta.
“Gue pergi, !” pamit Jesslyn kemudian,
meninggalkan Arrion.
Arrion pun kesal, dia tidak bisa membuat Jesslyn bekerja sama dengannya. Tapi dia tidak akan menyerah, Jesslyn harus mau menikah dengannya, karena ini demi hidupnya kelak. Akan tetapi, Arrion merasa aneh, karena dia cukup tertarik pada Jesslyn, yang menolaknya begitu saja, meski susah di tawari harta dan Jesslyn adalah wanita pertama yang menolaknya.
“Gue ga percaya dia nolak gue, ga suka sama gue! Sementara cewek – cewek di luar sana, pada deketin gue, ch! “
Arrion pun kemudian teringat akan percakapqn dirinya dengan ayahnya. Arrion ingat betul, apa yang ayahnya katakan padanya, sebuah syarat agar Arrion tetap menjadi CEO PT Ghifa Corp.
“Dekati Jesslyn, dan nikahi dia! jika tidak, kau tidak akan mendapat satu persen pun aset Ghifa CORP.”
“Breng**k!” umpat Arrion.
***
***
