61 User Views
Jesslyn, yang hidupnya tidak pernah mau ribet, dan ingin berjalan sebagai mana mestinya. Namun, bukan berarti dia juga harus menerima apa yang orang tuanya rencanakan. Perjodohan, tidak bisa Jesslyn terima begitu saja, karena ini menyangkut masa depanya. Jesslyn ingin sebuah pernikahan yang dia idamkan, adalah pernikahan sekali seumur hidupnya, dengan pria yang dia cintai, juga dengan pria yang juga mencintai dirinya.
Hari ini, adalah hari dimana pertemuan antara kedua keluarga, Raharja dan Ghifari. Jesslyn yang berada di dalam kamarnya, terlihat malas melihat gaun yang sudah di sediakan oleh ibunya, yang harus dipakai di acara malam ini.
”Gaunnya cantik, tapi gue males banget pakenya, ” guman Jesslyn yang lalu melihat jam di dinding, dimana ia seharus sudah segera memakainya dan bersiap.
Dengan malas, Jesslyn pun memakai gaun itu, gaun merah tanpa lengan, dengan panjang selutut, membuat Jesslyn terlihat sangat cantik, rambutnya pun yang ia ikat, hingga memperlihatkan bahu dan leher putih mulusnya. Sepatu hak tinggi yang ia pakai pun membuat Jesslyn semakin terlihat cantik dan menawan. Jesslyn yang berbeda dengan biasanya, kini ia seperti seorang putri kerajaan. Kencatikan yang tiap harinya dia sembunyikan.
”Sayang, kau sudah … Astaga sayang kau sangat cantik, ibu tidak salah memilih gaun ini untukmu, ” puji ibunya pada Jesslyn.
”Bu, anakmu ini memang cantik, jangan memujiku secara berlebihan!” ujar Jesslyn membuat Melani tersenyum.
“Benar, kau memang cantik sejak dulu, tapi karena kau jarang memakai gaun seperti ini, ibu jadi pangling, ” ucapnya lagi dan itu membuat Jesslyn tersenyum gemas.
“Aku malas memakai gaun seperti ini, jika bukan acara penting, itu tidak membuatku bebas, dan lagi, aku lebih suka memakai pakaian santai. Bu, apa perjodohan ini harus terjadi?” tanya Jesslyn pada ibunya yang tersenyum namun juga merasa tidak tega. Melani, dia tidak bisa untuk merubah apa yang sudah di rencanakan sejak dulu. Melani hanya tersenyum pada Jesslyn sambil memegang kedua tangannya, dia pun mengagguk.
”Maafkan ibu. Tapi ibu yakin, kau akan bahagia dengannya, walau pada awalnya, kau dan di harus berusaha lebih keras, karena kalian yang baru saja saling mengenal,” jawabnya membuat Jesslyn menunduk.
”Aku hanya ingin pernikahanku, terjadi sekali dalam hidupku. Bu, kau tahu, dia sudah memiliki pacar, seharusnya ini dibatalkan saja!” ucap Jesslyn kembali.
”Ibu tahu, dan kami sudah membicarakan ini, sudah kita harus pergi sekarang! ” ajak ibunya yang tidak tega jika harus membahas mengenai Arrion, pria yang di jodohkan dengan Jesslyn memiliki kekasih.
Jesslyn menghela nafasnya, dia benar – benar merasa sedih, karena orang tuanya, tidak mau mengerti dirinya.
Di sebuah restoran mewah, tepatnya di sebuah hotel. Dimana itu adalah tempat pertemuan antara dua keluarga tersebut. Arrion yang tampak acuh dengan pertemuan ini dan juga merasa kesal, karena ayahnya selalu memaksa dan mengancam dirinya, begitupun dengan ibunya yang juga mendukung ayahnya.
Tapi, Arrion tersenyum tipis di kala ia ingat dengan tujuannya saat ini. Arrion yang akan membuat Jesslyn setuju dengan rencananya.
Orang tua Jesslyn pun tiba lebih dulu, yang membuat Alice, ibu dari Arrion heran dan khawatir.
”Loh, dimana Jesslyn?” tanya Alice.
”Jesslyn pamit ke toilet lebih dulu, jeng. Maaf menunggu lama, ”jawabnya.
“Oh, tidak apa, kami juga baru sampai, ” jawab Alice dan di angguki oleh August.
Mereka pun berbincang singkat, sambil menunggu kedagangan Jesslyn, dan Arrion yang merasa kesal karena harus mendengarkan para orang tua yang sedang berbicara.
Hingga pandangan Arrion terpaku pada sosok wanita yang berjalan ke arahnya, berjalan dengan anggun dan cantik, membuat Arrion terpesona, hingga tersadar jika itu adalah wanita yang dijodohkan dengannya.
”Jesslyn? Dia Jesslyn, bagaimana mungkin dia secantik ini? ” batin Arrion yang tidak menyangka wanita yang ia kira biasa saja, tapi bisa menjadi secantik ini.
Arrion yang masih terpaku dengan kedatangan Jesslyn yang sangat berbeda saat ini. Cantik. anggun dan sexy. Bahkan dalam hatinya, Arrion malah membandingkan dengan Sheila.
“Tunggu, tidak! Sheila lebih cantik dari dia! Arrion, jangan sampai lo jatuh cinta sama ini cewek,” batin Arrion dalam hatinya, menolak jika saat ini jesslyn membuatnya terpukau.
Jesslyn duduk dikursinya, setelah menyapa kedua orang tua Arrion. Sedangkan Arrion yang terlihat gugup, karena terus memandang Jesslyn. Membuat kedua orang tua Arrion dan kedua orang Jesslyn tersenyum penuh arti.
“Baiklah, kita sudah berkumpul, lebih baik kita makam malam dulu,”ujar August memecah keheningan malam dan juga rasa tegang pada Arrion.
“Sial, mengapa gue gugup, melihat Jesslyn ada di depanku! ” kembali, hatinya berbicara. “Ok Jesslyn, lo menang saat ini, gue kagum sama lo, tapi sayang, hati gue cuma buat Sheila,”batin Arrion yang tidak bisa diam.
Sedangkan Jesslyn, dia justru tidak peduli sama sekali, apapun reaksi orang di sekitarnya. Jesslyn, yang memang selalu bersikap acuh dan masa bodoh.
Makan malam dengan tanpa suara mereka telah habiskan, dan kini kedua belah pihak akan mulai mengatakan niat mereka, membicarakan hal yang penting, mengenai perjodohan anak – anak mereka.
“Kalian sudah saling mengenal, maka alangkah baiknya, jika perjodohan ini di percepat! ” ucap August membuat Jesslyn terpaku.
Sedangkan Arrion, dia tidak peduli apapun keputusan ayahnya. Tapi, jika di pikir olehnya, Arrion setuju dengan ayahnya, karena itu memang tujuannya. Cepat di laksanakan maka akan cepat pula berakhir.
Jesslyn menghela nafasnya, dan menatap kedua orang tua Arrion, ” boleh aku mengajukan syarat? “
“Tentu, apa itu, Jesslyn? ” tanya August penasaran, begitupun dengan ke empat orang lainnya.
“Mungkin kalian tahu, jika Arrion memiliki kekasih, dan tentunya aku tidak mau jika perjodohan ini berjalan, dengan Arrion masih ada wanita disisinya. Aku hanya tidak mau, menjadi orang ketiga, dan syarat ku hanya satu, aku ingin Arrion mengakhiri hubungan Sheila, di hadapan kalian, ” pinta Jesslun membuat Arrion mengepalkan tangannya,
Jesslyn, yang kini memutuskan hal itu. karena menurutnya, itu tidak akan bisa Arrion lakukan. Jesslyn yang mengerti jika Arrion tidak mau hubungannya dengan Sheila berakhir, maka dia menawarkan nikah kontrak dengannya.
“Lo, berani – beraninya!” batin Arrion dengan mata yang menatap tajam Jesslyn.
“Karena gue gak mau di manfaatin, demi kepentingan lo sendiri! ” batin Jesslyn seolah membalas isi hati Arrion yang tengah kesal padanya.
“Itu bisa di atur, benarkan Arrion? karena kita juga mau, kalian berakhir, lagi pula memang benar, jika ingin menjalin hubungan yang baru. maka harus menyelesaikan yang lama lebih dulu! ” papar August.
“Hubunganku dengan Sheila, lebih baik aku yang mengurusnya, tanpa ada kaitannya dengan ini. Tolong. kalian juga harus memikirkan perasaan Sheila! ” pinta Arrion.
“Bisakah aku bicara berdua dengan Jesslyn. kurasa kita harus banyak berdiskusi soal ini! ” lanjut Arrion meminta berbicara dengan Jesslyn berdua.
Jesslyn tersenyum tipis, dan menerima ajakkan Arrion, “baiklah, ayah, ibu, om dan tante, kami permisi dulu.”
Kedia orang tua Arrion dan Jesslyn hanya bisa tersenyum dan berhrap ada solusi yang baik bagi mereka berdua. Dan Arrion yang kini membawa Jesslyn masuk ke dalam mobilnya. namun Jesslyn menolak.
“Lo mau bawa gue kemana? gue gak mau ikut, kita bicara disini saja! ” pinta Jesslyn.
“Ok, tapi gue mau kita bicara di kamar hotel, lo mau? ” pinta Arrion dan tentu Jesslyn menggelengkan kepalanya.
Arrion pun tersenyum tipis, “kita bicara di dalam mobil, gak akan kemana – mana! ” lanjut Arrion dan akhirnya Jesslyn bersedia masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Arrion terlihat berdecak kesal, pada Jesslyn, karena mengunkit hubungannya dengan Sheila.
“Maksud lo apa?” tanya Arrion.
“Gue, ga ada maksud, gue mau lo nolak perjodohan ini! ” pinta Jesslyn.
Arrion berdecih,” gue udah tawarin lo kesepakatan, tapi lo nolak! kenapa, lo mau gue bayar lo lebih, tenang aja, gue pasti pisahan buat lo! “
“Ck, gue gak peduli soal harta! gue bisa cari duit sediri, dan masih untung gue gak kasih tahu mereka, tentang niat lo yang gak bener ngajakin gue nikah kontrak! “
“Arrion, kalo lo emang gak setuju, kenapa lo maksa banget sih,?”lanjut kesal Jesslyn pada Arrion.
“Gue udah jelasin sama lo! ” jawab Arrion tidak mau berbicara banyak.
“Terserah, apapun alasan lo, dan gue tetep gak mau! karena gue cuma mau pernikahan dalam hidup gue cuma sekali seumur hidup gue!” jawab Jesslyn yang lantas keluar dari mobil Arrion dan berniay kembali ke dalam retoran.
Arrion dengan cepat mengejar Jesslyn, dan menariknya ke sebuah tempat seperti sebuah taman dekat dengan hotel.
”Gu gak tahu, gimana cara gue buat minta tolong sama, lo?”
“Ga ada, intinya gue mau, kita nolak perjodohan ini, gue ga mau perjodohan ini lanjut! “
Arrion menatap kesal Jesslyn, dan memberikannya sebotol minuman untuknya, Jesslyn pun menerima dan meminumnya, karena dia pun cukup merasa haus.
Arrion pun tersenyum tipis pada Jeaslyn yang tengah meminum. air darinya, “lo emang susah di ajak kerja sama! ” Jesslyn mendelik dan pergi dari hadapan Arrion yang menatap Jesslyn dengan senyum seringainya
***