loader image

Novel kita

Kamu Penyelamat Hidupku – BAB 3

Kamu Penyelamat Hidupku – BAB 3

DIAJAK NIKAH.
69 User Views

“Kamu harus tanggung jawab atas hilangnya kalung milik ibuku!” ketus Usman yang menatap tajam ke arah Aisyah.

“Tanggung jawab… oke… aku akan tanggung jawab. Lalu aku harus tanggung jawab apa?” tanya Aisyah yang tidak mau kalah. “Bukankah kalung itu sudah ketemu? Lalu, apakah aku harus menggantinya?”

“Ya… kamu sengaja mengambil kalung itu ketika jatuh. Bukannya kamu memberikan kalung itu kepada pemiliknya, malahan kamu menyimpannya!” geram Usman.

“Oke… aku akan tanggung jawab. Tapi aku harus bekerja dulu. Aku nggak ingin membuang waktu hanya karena perdebatan yang tidak menguntungkan,” ucap Aisyah sambil mengejek Usman.

“Lalu?” tanya Usman yang diam-diam menatap wajah Aisyah lagi.

“Temui aku esok hari jam makan siang! Jika kamu nggak mau menemuiku di waktu yang sudah aku tetapkan, maka aku akan membawa kasus ini ke kepolisian. Karena kamu sudah menuduhku!” titah Aisyah yang tiba-tiba saja dingin.

“Oke… aku akan menemuimu. Jika nggak datang, maka kamu yang aku laporkan kepada kepolisian karena telah mencuri kalungku!” ancam Usman sambil memegang dagunya.

“Siapa takut! Yang namanya pengecut tetap pengecut,” bisik Aisyah yang pergi meninggalkan Usman dan keluarganya sambil diikuti oleh Nanik bersama Kartika.

Mereka akhirnya pergi meninggalkan restoran itu. Nanik merasakan ada yang tidak beres. Sedangkan Aisyah masih santai. Ia tidak memperdulikan tuduhan itu. Karena Aisyah mencium aroma bangkai yang sudah ditutupi oleh Usman.

Sesampainya di ruangannya, Aisyah segera mempersiapkan semua beberapa dokumen yang akan dibuat meeting. Ia memeriksa lebih teliti dan menyisihkan satu persatu.

“Aish,” seru seorang pria yang mendekatinya.

“Ada apa?” tanya Aisyah sambil tersenyum manis.

“Hmm… kamu jangan pulang ke desa dulu ya,” pinta pria itu yang sengaja mendekatinya sambil tersenyum manis sambil menaruh dagunya di atas pundak Aisyah.

“Memangnya kenapa kalau aku pulang ke desa?” Aisyah mengerutkan keningnya sejenak lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.

“Kalau kamu pulang… pasti ibu bertanya, kemana Dirman? Lalu ibu bertanya macam-macam tentang aku. Apakah Darmin memiliki pacar?” kesal Dirman nama pria itu.

Aisyah langsung tertawa terbahak-bahak melihat penderitaan pria itu. Pria itu adalah Dirman Kusumo asli kota TE. Dirman memiliki wajah tampan sempurna. Tinggi badan sama berat badannya sangat ideal untuk ukuran pria. Tapi Dirman memiliki sifat dingin jika berdekatan dengan wanita, kecuali Aisyah dan ibunya.

Dirman adalah seorang CEO di perusahaan MLS Group International. Baru menjabat tiga tahun, Dirman berhasil membuat perusahaannya meraih puncak kejayaannya. Selain itu juga, Dirman memiliki tim yang sengaja dibentuknya membantunya untuk membangun perusahaan, termasuk Aisyah yang ikut bergabung dalam tim itu. Dirman mempunyai prinsip kuat. Prinsip itu adalah “WAKTUNYA MUDA-MUDI MEMBANGUN MASA DEPAN CERAH.”

Meski sederhana, Dirman sangat kesulitan untuk menyatukan visi dan misi mereka. Namun Dirman bersabar dan perlahan menyatukan semuanya walau cukup kesulitan. Darmin juga tidak menutup kemungkinan untuk para karyawannya. Dirman menerima saran dan kritik dari para karyawannya. Itulah Dirman yang dingin namun memiliki sifat bijak.

“Kamu itu malah ketawa sih? Bukannya malah membantuku untuk melindungiku,” protes Dirman sambil mencium aroma tubuh Aisyah.

“Makanya kamu cari pacar sana. Jangan berkutat sama kerjaan. Karena pekerjaan itu nggak ada habisnya sama sekali,” ucap Aisyah dengan lembut sambil menata dokumen tersebut.

“Kamu tahu… bagaimana sifatku sebenarnya. Aku memang menjaga hati agar kamu tidak cemburu,” kata Dirman pandai merayu.

“Pandai sekali kamu merayuku. Kenapa kamu nggak pandai merayu perempuan?” tanya Aisyah membalikkan tubuhnya sambil meledek. “Pacar bukan… kekasih juga bukan.”

Dirman hanya terkekeh mendengar pertanyaan Aisyah. Pria berambut cepak itu tidak marah sama sekali. Jangankan membentak kepada Aisyah, Dirman jarang sekali mengeluarkan emosinya saat berada di sekitar Aisyah.

“Kita nikah yuk,” ajak Dirman sambil meraih tangan Aisyah.

‘Lha,” Aisyah terpaku sambil menggenggam tangan Dirman.

Aisyah segera menolak ajakan Dirman. Ia masih bingung ketika sang sahabat memintanya menikah.

Mereka memiliki hubungan persahabatan semenjak tinggal di desa. Dirman sudah menganggap Aisyah adik kandungnya, sudah lama memendam perasaan semenjak sekolah tingkat pertama. Seiring berjalannya waktu, mereka sering bersama hingga detik ini.

“Diajak nikah… kok nggak mau,” celetuk Ipunk yang sengaja masuk ke ruangan Aisyah.

“Nah itu dia. Apakah aku harus menculiknya terlebih dahulu dan menyiksanya hingga hamil. Lalu melepasnya hingga minta tanggung jawab,” Dirman menatap wajah Aisyah sambil tersenyum.

Plakkk.

Tangan mungil Aisyah memukul lengan kekar Dirman sambil meraih dokumen tersebut. Ia sangat malas, jika Dirman sudah memaksanya menikah. Namun disisi lain, Aisyah sendiri sangat bahagia ketika ada mengajaknya menikah.

Aisyah segera meninggalkan Dirman bersama Ipunk. Kedua pria itu hanya menatap kepergian Asiyah. Sedangkan Dirman hanya mengusap wajahnya frustasi. Ipunk menepuk pundak Dirman untuk menghiburnya.

“Sabar… Nanti kalau sudah waktunya kamu bisa mendapatkan Aisyah,” ucap Ipunk sambil memasukkan kedua tangannya di kantong celananya.

“Gimana bisa sabar? Kalau hampir tiap hari aku mengajaknya menikah. Kamu tahu sendiri kan, kalau kedua orang tuaku sudah mendesakku menikah!” sergah Dirman sambil melihat foto masa kecilnya di meja Aisyah.

Ipunk melihat jam sambil tersenyum manis, “Beberapa menit lagi… rapat akan segera dimulai.”

Terpaksa Dirman pergi meninggalkan ruangan Aisyah dengan diikuti Ipunk. Saat masuk ke dalam, Dirman melihat beberapa perwakilan karyawan sudah duduk di tempatnya masing-masing. Matanya tertuju ke bangku kosong. Bangku itu adalah milik Aisyah yang sedari tadi belum masuk ke dalam.

“Nanti malam kita kumpul seperti biasanya di markas,” bisik Ipunk sambil meninggalkan Dirman.

Dirman tidak menjawab langsung menuju ke kursi kebesarannya. Ia menatap dengan tatapan tajam ke arah orang-orang baru saja datang. Ia bergegas menuju ke kursi kebesarannya.

Setelah itu Aisyah masuk ke dalam bersama Nanik. Ia sengaja tidak mengajak Kartika karena banyak pekerjaan. Aisyah duduk di kursi kebesarannya sambil merinding.

Tidak sengaja Aisyah memandang mata elang Dirman. Ia hanya menelan salivanya dengan susah payah. Ternyata sang sahabat menatapnya dan sulit untuk ditebak.

“Kenapa itu Pak Dirman? Beliau seakan-akan ingin melahap kamu,” bisik Nanik sambil beertanya.

“Entahlah… aku hanya ingin menghadiri rapat ini. Aku sebenarnya malas jika harus berdebat dengan beliau,” celetuk Aisyah.

Beberapa saat kemudian datang sang moderator rapat. Seluruh orang yang berada di ruangan itu memilih diam dan mengikuti instruksi dari sang moderator ketika dimulai. Termasuk Aisyah sedang membaca semua data-data yang sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari.

Usman melihat sang ibu bahagia saat memegang kalung itu. Ia berkali-kali memandang kalung sambil menghela nafasnya. Namun tidak sengaja Tina datang sambil melemparkan satu map ke atas meja hingga membuat Dirman terkejut.

“Senyum melulu kamu kak!” kesal Tina yang duduk di hadapannya Usman.

“Misi aku berhasil juga ternyata,” celetuk Usman yang meraih ponselnya itu.

“Misi apa?” tanya Tina yang mengerutkan keningnya.

Kamu Penyelamat Hidupku

Kamu Penyelamat Hidupku

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Aisyah (24 th) terjebak pernikahan dengan seorang penipu kelas kakap. Penyebabnya adalah Aisyah dituduh mencuri kalung emas dari sang ibu penipu itu. Di dalam pernikahan ini Aisyah tidak pernah disentuh apalagi tidur bersama. Melainkan Aisyah hanya memanfaatkannya saja. Dirman (28 th) seorang pria yang menjadi sahabat Aisyah hingga menikahinya. Dirman sengaja menikahinya Aisyah, ketika sudah mengetahui kalau sang sahabatnya itu hanya dimanfaatkan oleh si pelaku. Mau tidak mau Dirman mengajak kerjasama Aisyah dan membantu kepolisian untuk membongkar kejahatan mereka. Apakah Aisyah bisa menyelamatkan diri dari para pelaku itu? Apakah Aisyah bisa hidup bahagia bersama Dirman? Saksikan terus kisah Aisyah bersama Dirman yang mengungkap kejahatan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset