loader image

Novel kita

Kamu Penyelamat Hidupku – BAB 4

Kamu Penyelamat Hidupku – BAB 4

KECURUGAAN AISYAH.
78 User Views

“Mau tahu saja,” sahut Usman sambil tersenyum meledek Tina.

Usman hanya tersenyum smirk dan tidak mengatakan apa-apa. Ia berdiri lalu meninggalkan sang ibundanya bersama Tina. Namun sebelum keluar Usman membalikkan badannya.

“Bu… aku mau pergi ke rumah Reno,” pamit Usman sambil tersenyum manis dan menghilang.

Diah nama ibunda Usman hanya tersenyum menganggukkan kepalanya. Ia menatap kepergian Usman yang sudah menghilang dari pandangannya. Sementara Tina hanya terdiam dan bingung dengan Usman sang kakak.

“Memangnya kakak mau ngapain?” tanya Tina yang membetulkan rambutnya.

“Nanti kamu tahu sendiri… apa yang akan dilakukan oleh kakakmu,” jawab Diah sambil tersenyum licik.

Tina lebih memilih diam lagi karena kesal sama sang ibundanya. Ia bertanya lagi, sang ibundanya hanya menjawab seperti tadi.

Aisyah yang selesai menghadiri rapat langsung menuju ke ruangannya. Ia masuk bersama Nanik lalu menaruh beberapa map di atas meja.

“Kamu serius ingin bertemu dengan pria centil itu?” tanya Nanik yang menghempaskan bokongnya di atas sofa.

“Mau bagaimana lagi,” jawab Aisyah selesai menghabiskan air di botolnya itu.

“Aku harap kamu nggak usah bertemu dengannya,” Nanik meminta Aisyah untuk tidak menemui Usman.

“Tenang saja. Tidak akan terjadi apa-apa,” ucap Aisyah yang menatap wajah sahabatnya khawatir.

Aisyah tahu kalau sang sahabat sangat khawatir. Ia juga sebenarnya sangat ketakutan jika sedang berhadapan dengan Usman. Namun dirinya tetap tenang menghadapi Usman untuk esok hari.

Di basecamp milik Dirman, ada empat pria yang sedang duduk sambil menikmati kopi dan beberapa cemilan. Mereka adalah para petinggi dari perusahaan MLS Group. Meski begitu mereka adalah sahabat sejak di desa dulu.

“Kemarin aku pulang. Terus ibu menitipkan satu pesan buat kamu,” celetuk Irwan yang masih asyik dengan ponselnya itu.

“Pesan buat siapa?” Benny langsung bertanya dan tiba-tiba saja dirinya ingat dengan sang ibu.

“Dirman,” jawab Irwan sambil mencondongkan tubuhnya dan menaruh ponselnya itu.

“Pasti disuruh nikah nih ujung-ujungnya,” ledek Joko yang tersenyum menatap sang bosnya tetap saja dingin.

Gelak tawa terjadi pada mereka. Apa yang dikatakan oleh sang asistennya benar. Sudah berpuluh-puluh kali bahkan hingga berjuta-juta kali sang ibu menyuruhnya menikah. Namun saat ini Dirman masih dalam mode kesendirian.

“Habis gini akan ada peraturan baru di antara kalian. Oh… ya, sampaikan peraturan baru ini ke Aisyah. Selama aku belum mendapatkan kekasih atau calon istri,” ucap Diman yang menggantung.

“Perasaanku nggak enak nih,” sahut Benny yang menghela nafasnya karena kesal terhadap Dirman.

“Kalian nggak boleh pulang kampung. Meski aku mendapatkan kekasih sepuluh tahun lagi!” perintah Dirman yang menatap mereka dengan seksama.

Mereka menelan salivanya dengan susah payah. Bisa-bisanya seorang Dirman memberikan sebuah perintah konyol tidak boleh pulang kampung. Mereka hanya bisa pasrah dan tentunya akan mencari cara agar bisa pulang kampung.

Namun Dirman mengetahui kalau mereka sedang berpikir keras. Dirman langsung berdehem dan menatap mereka dengan tajam.

“Jika kalian pulang sebelum aku menaklukkan Aisyah… maka aku bisa saja membekukan gaji kalian selama Aisyah mau menikah dengan aku!” Dirman berkata dengan tegas.

Mereka menelan salivanya dengan susah payah. Mau tidak mau mereka akhirnya menerima keputusan Dirman. Namun mereka saling bertatapan mata sambil memberikan kode. Agar salah satu dari mereka untuk mendekati Aisyah dan memintanya untuk menjadi istri Dirman.

Aisyah masih berada di dalam kamar sambil merenungi kejadian tadi siang. Ia mulai curiga dengan sikap Usman menuduhnya sebagai seorang pencuri. Ia sadar kalau dirinya mampu membeli kalung dengan jenis sama dari kantongnya itu.

“Hmmp… Aish,” panggil Nanik yang berdiri di ambang pintu.

“Masuklah,” suruh Aisyah sambil menaruh ponselnya.

Nanik berjalan menuju ke arah Aisyah. Ia juga tidak mengerti dengan kasus tadi. Nanik duduk tepat berada di hadapan Aisyah.

“Belum tidur?” tanya Aisyah sambil menghela nafasnya dengan kasar.

“Belum,” jawab Nanik yang menyerahkan ponselnya itu ke arah Aisyah.

Mata Aisyah menatap ponsel Nanik. Ia mengerutkan keningnya sambil menatap sang sahabatnya itu.

“Apa itu?” tanya Aisyah.

“Ponsel. Aku baru saja menghubungi Kak Ira di toko berlian,” jawab Nanik yang mengangkat kakinya sambil bersila.

“Lalu, kenapa kamu menghubungi Kak Ira segala?” tanya Aisyah yang tidak paham apa yang dimaksud oleh Nanik.

“Ambil dulu ponselku.”

Nanik sengaja menyuruh Aisyah mengambil ponselnya. Namun Aisyah sama sekali tidak tertarik. Ia terpaksa mengambilnya dan membuka beberapa angka sebagai kode tersebut.

“Lihatlah… kalung yang dimaksud dengan pria centil itu tidak ada di pasaranu perhiasan manapun,” ucap Nanik yang mengikat rambutnya memakai jepitan.

“Lalu?” tanya Aisyah yang masih saja menatap foto kalung yang dimaksud oleh Usman.

“Kata Kak Ira… kalung itu adalah kalung imitasi. Bentuknya juga enggak ada di pasaran perhiasan nasional maupun internasional. Katanya juga model begituan banyak dijual di abang-abang lewat pada siang hari,” jelas Nanik yang membuat Aisyah terkejut.

Aisyah hanya menganggukkan kepalanya. Ia mulai paham dengan yang dilakukan oleh Usman. Aisyah sangat beruntung sekali mendapatkan banyak informasi dari orang sekitarnya. Bahkan mereka sering melindungi Aisyah dari kejahatan.

“Lebih baik kamu batalkan saja,” pesan Nanik.

“Hmm… aku sudah terlanjur berjanji kepadanya. Aku tidak akan menghilang. Karena ayah ibuku mengajarkan aku untuk menepati janji. Jadi aku akan menepati janjiku,” kata Aisyah yang bertekad menemui Usman.

Meski begitu Aisyah sangat penasaran sekali. Sudah jelas kalau tuduhan Usman itu tidak benar. Ia juga tidak mau masalah ini semakin berlarut.

“Yasudah… lebih baik kita tidur. Besok kita kembali bekerja,” Aisyah menyuruh Nanik untuk pergi tidur.

Sebelum Aisyah berbaring, ia segera mengembalikan ponsel itu. Nanik segera menerimanya dan berpamitan keluar dari kamar.

Usman yang berada di rumah Reno tersenyum sumringah. Pasalnya ia baru mendapatkan ide dari Reno. Usman sudah tidak sabar untuk menyambut esok hari.

“Kalau bisa bereskan secepatnya!” Reno memerintahkan Usman untuk tugas esok hari.

“Semuanya beres,” Usman hanya menganggukkan kepalanya.

“Oh… ya… rencana si John besok datang. Dia sudah lama tidak bertemu dengan ibumu. Jadi dia akan menetap di Indonesia dalam jangka dua tahun ke depan,” kata Reno yang membuat mata Usman membelalak sempurna.

Usman sangat terkejut sekali mendengar pernyataan tentang John. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Usman berdiri dalam keadaan bingung, bagaimana sang ibu bisa memiliki pacar bule. Sedangkan ayahnya masih hidup dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Kasihan ayah yang telah disakiti oleh ibu,” celetuk Usman yang meninggalkan Reno.

Reno hanya mengedikkan bahunya sambil melihat kepergian Usman. Akan tetapi Reno mengumpati Usman karena memiliki keluarga yang sangat aneh. Meski begitu Reno sangat bahagia bisa bergabung dengan keluarga Usman yang super aneh itu.

Sementara Dirman hanya bisa melihat indahnya rembulan. Ia baru saja mendapatkan sebuah perintah dari sang ayah. Jujur Dirman sangat kesal kepada sang ayah. Saat ingin menaklukkan Aisyah, malah Dirman harus pulang ke kampung terlebih dahulu.

“Ada apa?” tanya Joko baru saja datang dengan membawa dua kaleng soft drink.

Kamu Penyelamat Hidupku

Kamu Penyelamat Hidupku

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Aisyah (24 th) terjebak pernikahan dengan seorang penipu kelas kakap. Penyebabnya adalah Aisyah dituduh mencuri kalung emas dari sang ibu penipu itu. Di dalam pernikahan ini Aisyah tidak pernah disentuh apalagi tidur bersama. Melainkan Aisyah hanya memanfaatkannya saja. Dirman (28 th) seorang pria yang menjadi sahabat Aisyah hingga menikahinya. Dirman sengaja menikahinya Aisyah, ketika sudah mengetahui kalau sang sahabatnya itu hanya dimanfaatkan oleh si pelaku. Mau tidak mau Dirman mengajak kerjasama Aisyah dan membantu kepolisian untuk membongkar kejahatan mereka. Apakah Aisyah bisa menyelamatkan diri dari para pelaku itu? Apakah Aisyah bisa hidup bahagia bersama Dirman? Saksikan terus kisah Aisyah bersama Dirman yang mengungkap kejahatan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset