loader image

Novel kita

Kamu Penyelamat Hidupku – BAB 5

Kamu Penyelamat Hidupku – BAB 5

DIRMAN YANG MANJA
85 User Views

“Sudah waktunya kita pergi ke Amerika,” jawab Dirman yang bisa menghela nafasnya dengan lega.

“Bukankah kita pergi kesana tahun depan?” tanya Joko.

“Ayah menyuruhku mengambil S3 jurusan bisnis dan manajemen. Selain itu juga ayah menitipkan aku pembangunan gedung sudah berjalan empat puluh persen,” jawab Dirman yang membuang nafasnya dengan berat. “Siapkan saja tiket perjalanan menuju ke Amerika! Dan kamu harus ikut bersamaku!”

“Kenapa nggak mengajak Aisyah?” tanya Joko.

Dirman memilih untuk diam. Sebenarnya ia ingin mengajak Aisyah pergi ke Amerika. Dirman dan sang ayah sudah memberikan beberapa fasilitas untuk Aisyah. Namun gadis berparas cantik itu langsung menolaknya dengan mentah-mentah.

“Percuma… aku mengajaknya kesana. Dia selalu menolak,” jawab Dirman. “Besok malam kita kembali ke desa.”

Joko hanya menganggukan kepalanya. Ia sebenarnya merasa kasihan dengan sang sahabatnya itu. Sebab semenjak lahir hingga detik ini, Dirman belum pernah merasakan jatuh cinta. Banyak rumor berembus, kalau Dirman adalah g*y.

Banyak orang yang tidak tahu siapa Dirman sebenarnya. Dirman sengaja menutup diri dan perasaannya demi menjadi suami Aisyah. Lalu bagaimana dengan tanggapan Aisyah? Sejauh ini, Aisyah masih menikmati kesendirian. Ia tidak ingin mengecewakan Dirman.

Pagi yang cerah di kota Bogor. Aisyah membuka matanya lalu menyapu semua ruangan itu dengan tatapan matanya. Ia tersenyum manis sembari bangun dari tidur. Setiap hari Aisyah sangat semangat menyambut hari. Ia bergegas mempersiapkan segalanya.

Dirman yang sudah sampai kantor langsung melihat beberapa tumpukan dokumen sudah menunggunya. Ia melepaskan jasnya dan melemparkan jasnya ke sembarang arah. Sebelum melakukan pekerjaanya, Dirman menghubungi Aisyah terlebih dahulu.

Aisyah baru saja sampai melihat Indah sang resepsionis. Ia sengaja mendekatinya sambil menyapa terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangannya. Sikap ramah tamahnya dan kebaikan hatinya membuat Aisyah banyak dikagumi oleh siapapun. Bahkan seluruh karyawan maupun para kliennya, wajahnya sangat mirip sekali dengan Dirman.

“Gimana pada pagi ini?” tanya Aisyah menaruh tasnya di atas mejanya.

“Sebentar lagi ada meeting untuk launching produk baru milik Pak Ipung,” jawab Kartika sambil menyodorkan beberapa berkas ke Aisyah.

Aisyah segera mengambilnya dan menaruh berkas itu di meja, “Lalu apakah tim kreatif sudah siap? Soalnya aku dengar kalau Fikri dipindah sama Bu Gina ke Surabaya.”

“Seminggu yang lalu Fikri sudah tidak ada di tempat. Fikri memajukan kepindahannya karena bapaknya sakit. Jadi untuk seementara waktu, tim kreatif sekarang dipegang sama Pak Irwan,” jawab Kartika.

“Memang sih, bapaknya sudah sakit lama. Beliau pengen melihat Fikri menikah. Sedangkan tunangannya sendiri ketahuan selingkuh sama OB di pusat perbelanjaan.”

“Astaga… segitunya. Kasihan banget kalau mendengar isu seperti itu.”

“Ya… mau bagaimana lagi. Sekarang jamannya perselingkuhan.”

“Apakah ini yang menyebabkan kamu nggak mau pacaran?”

Sebelum menjawab, Aisyah mendengar phone desknya berbunyi. Ia hanya tersenyum dan mengangkatnya. Kartika masih dalam posisi yang sama yaitu diam sambil menerka keadaan Aisyah. Apa betul Aisyah tidak mau berpacaran hanya karena banyak perselingkuhan dimana-mana.

“Ya… nggak gitu kali. Aku sendiri belum siap untuk berpacaran. Kamu tahu sendiri, kalau aku berkutat dengan banyaknya pekerjaan,” jawab Aisyah yang mengambil ponselnya di dalam tas.

Kartika hanya menganggukan kepalanya. Ia membenarkan apa yang dikatakan oleh Aisyah. Semenjak dirinya bekerja disini, Kartika tidak bisa sanati. Jika di rumah ia selalu mengecek ketersediaan barang di pasar nasional maupun global.

“Benar juga apa katamu. Meski berada di rumah, aku sendiri mengecek ketersediaan barang. Jangankan mengecek, sering banget aku mendapatkan telepon dari banyaknya konsumen,” sahut Kartika yang membetulkan rambutnya.

“Jangankan kamu. Aku pun sama. Banyak pesan yang aku dapatkan dari beberapa konsumen. Mau tidak mau aku membalasnya satu persatu. Inilah derita anak pemasaran. Sering dimaki konsumen jika barang kosong.”

Kartika tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Aisyah. Semuanya itu benar. Anak pemasaran di perusahaan MLS harus membalas semua pesan dari konsumen. Mereka diwajibkan untuk memiliki sikap ramah tamah ke setiap pelanggannya. Jika tidak, ada sanksi berat harus diterima. Bahkan sanksi itu tidak main-main hingga berujung pemecatan.

“Aku mau menemui Pak Dirman dulu, Banyak sekali yang harus aku bicarakan dengan beliau tentang produk baru ini,” pamit Aisyah yang mulai menghilang dari pandangan Kartika.

Aisyah berjalan menuju ke ruangan Dirman. Ia berharap tidak akan drama di pagi ini. Aisyah tahu kalau Dirman sengaja menyuruhnya ke ruangannya hanya untuk melayaninya di pagi hari.

Ceklek.

Aisyah membuka pintu itu dan melihat jas milik Dirman berserakan. Ia hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar. Sebenarnya Dirman bisa menyimpannya sendiri. Namun ia memang sengaja membuat Aisyah sibuk di ruangannya terlebih dahulu.

“Ada anak office girl baru,” celetuk Aisyah sambil meraih jasnya.

“Aku malas sekali memanggil OB maupun OG,” Dirman mengangkat wajahnya lalu melihat Aisyah sedang melipat jasnya.

“Bukankah di tempat ini sudah disediakan beberapa OB?” tanya Aisyah yang menyimpan jas itu di ruangan pribadi Dirman.

“Mereka tidak boleh memegang baju atau jasku. Hanya kamu yang berhak memegangnya,” sahut Dirman yang melanjutkan pekerjaannya.

“Pacar bukan… istri juga bukan. Bukankah pekerjaan ini adalah pekerjaan seorang istri?” tanya Aisyah yang keluar dari ruangan itu.

Pria yang memiliki wajah tampan itu hanya tersenyum menunduk. Dirman sudah mengklaim kalau Aisyah adalah jodohnya. Seluruh para karyawan sudah mengetahui sepak terjang Dirman ketika mendekati Aisyah.

“Cepat atau lambat aku pergi ke Amerika,” sahut Dirman tanpa melihat Aisyah.

“Pokoknya kamu nggak boleh pergi hingga tiga bulan ke depan,” ucap Aisyah melihat ke arah jendela.

“Aku tahu itu. Paling lima bulan lagi dari sekarang.”

“Ya aku tahu itu.”

“Ada dua proyek yang harus aku kerjakan sekarang sebelum perusahaan diambil alih sama Ayah.”

“Kak Tono enggak menjabat di perusahaan ini?”

“Kak Tono masih betah di satuan kepolisiannya. Aku nggak ingin memaksa Kak Tono keluar. Pengabdian selama ini telah menorehkan banyak prestasi. Apalagi beliau akan dipindah ke reserse kriminal.”

“Rasanya aku ingin menjadi polisi.”

Seketika Dirman tertawa sambil menyandarkan punggungnya. Ia mengingat semua kejadian masa lalu. Yang dimana Dirman sengaja menabrakkan dirinya ke pohon saat mengendarai motornya. Tujuannya adalah untuk menggagalkan Aisyah untuk menjadi polisi.

“Gara-gara kamu, aku enggak menjadi polisi,” Aisyah merutuki Dirman sambil memoncongkan mulutnya beberapa senti.

Mata Dirman tidak sengaja menangkap mulut Aisyah maju ke depan. Ia sengaja berdiri dan mendekati gadis bermata sipit itu. Tangannya memegang pipi Aisyah sambil menggelengkan kepalanya.

“Jangan sekali-sekali kamu memasang wajah seperti ini di hadapan semua orang. Aku nggak mau kalau wajahmu itu menjadi konsumsi pria hidung belang di luar sana,” bisik Dirman sambil memperingatkan.

“Apakah kamu cemburu kepada mereka?” tanya Aisyah sambil memundurkan tubuhnya ke belakang.

Kamu Penyelamat Hidupku

Kamu Penyelamat Hidupku

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Aisyah (24 th) terjebak pernikahan dengan seorang penipu kelas kakap. Penyebabnya adalah Aisyah dituduh mencuri kalung emas dari sang ibu penipu itu. Di dalam pernikahan ini Aisyah tidak pernah disentuh apalagi tidur bersama. Melainkan Aisyah hanya memanfaatkannya saja. Dirman (28 th) seorang pria yang menjadi sahabat Aisyah hingga menikahinya. Dirman sengaja menikahinya Aisyah, ketika sudah mengetahui kalau sang sahabatnya itu hanya dimanfaatkan oleh si pelaku. Mau tidak mau Dirman mengajak kerjasama Aisyah dan membantu kepolisian untuk membongkar kejahatan mereka. Apakah Aisyah bisa menyelamatkan diri dari para pelaku itu? Apakah Aisyah bisa hidup bahagia bersama Dirman? Saksikan terus kisah Aisyah bersama Dirman yang mengungkap kejahatan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset