loader image

Novel kita

Married at First Sight? – Bab 39

Married at First Sight? – Bab 39

Are You Ready?
57 User Views

Mata tegas dengan warna coklat itu menghujam dua bola bening Clarabelle. Hembusan napas Jordan terasa di pipi. Degupan di dada Clarabelle sudah berlipat rasanya. Pesona Jordan kembali melingkupi.

“I miss you …” bisik Jordan.

Clarabelle belum bereaksi. Ras rindu di hatinya juga melonjak. Dia mengharapkan suaminya memberikan pelukan hangat. Satu sisi di ruang hati Clarabelle masih belum rela karena kebohongan Jordan. Tatapan Clarabelle sedikit gelisah.

“Honey … I really miss you.” Jordan mengulang lagi ucapannya. Dia tidak mau melepaskan Clarabelle. Dia sudah sejauh ini. Clarabelle pasti mau berdamai sepenuhnya kali ini.

“Bergembiralah. Mulailah kembali menemukan cinta.” Kalimat yang Adriano ucapkan terngiang di telinga Clarabelle.

Dengan matanya yang juga masih terpaku pada Jordan, Clarabelle berkata lembut, “I miss you too.”

Hati Jordan tiba-tiba merasa sangat hangat. Ada yang mengalir di sana, memberi kelegaan begitu lebar. Clarabelle tidak menolak lagi. Dia kembali membuka diri. Tentu saja Jordan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

Dari jendela yang terbuka, senja tampak turun. Langit memerah, gelap akan segera memenuhi alam. Namun, itulah saat permainan indah dimulai. Jordan membimbing wanita sederhana yang ada di pelukannya itu dalam buaian. Clarabelle pasrah. Dia mau menikmati lagi cinta manis Jordan. Ini akan jadi awal lagi, yang tak akan dia lupakan.

*****

Jordan masih di atas ranjang. Sudah beberapa menit dia bangun tapi tidak ingin beranjak. Dia memiringkan badannya memperhatikan Clarabelle yang masih terlelap di sisinya. Semalam Jordan berhasil merengkuh lagi Clarabelle utuh. Rasanya hatinya begitu berbunga. Istrinya sangat manis karena memang melakukan keintiman dengan sepenuh hatinya. Dan itu membuat kebahagiaan yang berbeda buat Jordan, yang dia belum pernah rasakan bersama wanita lain.

“You are so unique.” Pelan Jordan berkata. Dia angkat tangannya, dengan lembut dia sentuh pipi Clarabelle.

Clarabelle bergerak, menggeliat. Kembali senyum Jordan tampak menghiasi bibirnya. Tangan Clarabelle bergerak, dia putar posisi memeluk Jordan. Dengan senyum masih bertengger di bibirnya, Jordan mendekatkan wajahnya, dia kecup lembut kening Clarabelle.

Clarabelle membuka mata. Di depannya senyum penuh pesona Jordan. Degupan langsung mendera jantung Clarabelle. Dia segera duduk, merapatkan selimut yang menutupi tubuhnya.

“Sudah pagi?” tanya Clarabelle.

Jordan pun duduk, memeluk kedua lututnya. “Yup. Pagi. Dan kita akan bersiap, berpetualang, seperti yang aku katakan.”

“Ke mana? Aku tidak ada baju ganti Jordan.” Clarabelle memandang Jordan.

“Kenapa masih bertanya soal itu? Aku sudah mengurus semuanya, Lala.” Jordan turun dari ranjang, dia menghubungi resepsionis. Dia mengatakan beberapa hal yang membuat Clarabelle hanya bisa geleng kepala.

Jordan sudah memesan pakaian untuk ke gunung, lengkap. Dia akan mengajak Clarabelle menjelajah salah satu wisata alam di Blue Mountains. Dari pakaian, perlengkapan bekemah, dan yang lainnya. Clarabelle hanya bisa melongo setelah tahu semua yang Jordan atur untuk weekend mereka.

“Jordan …” Clarabelle menaikkan alisnya. Wajahnya bersemangat. Ini akan jadi momen special dalam hidupnya. Lama dia tidak menjelajah alam. Terakhir saat awal kuliah dengan beberapa teman. Setelah itu dia tidak mau pergi jauh dan lama, sejak ayahnya sakit.

“Are you ready?” Jordan kembali mendekat, berjongkok di sisi ranjang, menghadap pada Clarabelle.

“Yeah. Sure.” Clarabelle tersenyum. “Ini luar biasa. Thank you.”

Clarabelle merentangkan tangan dan memeluk Jordan dengan hati gembira. Jordan membalas rangkulan itu. Ah, rencananya berhasil. Dia akan pakai momen ini untuk membuat Clarabelle tidak akan pernah meragukan dirinya lagi. Dan, tentu saja, dia harus memaksa dirinya, tidak lagi bermain ke club. Meskipun godaan itu selalu saja ada. Setidaknya Jordan belum gugur.

Dua jam berikut, Jordan dan Clarabelle dalam perjalanan menapaki tempat yang sangat indah, Royal National Park. Clarabelle rasanya tak percaya, dia bisa kembali menyusuri alam yang luas, hijau, dan cantik. Apalagi bersama pria yang dia cintai.

Sepanjang perjalanan Clarabelle tak henti-hentinya tersenyum. Lalu dia bercerita ini dan itu tentang pengalamannya, ketika punya kesempatan menjelajah alam seperti itu. Jordan tidak mengira apa yang siapkan benar-benar bisa memuaskan Clarabelle. Reaksinya lebih dari yang Jordan pikirkan.

“Ah, thank you, Jordan. Aku tidak akan melupakan semua ini. Rasanya seperti bulan madu ketiga, tapi dengan cara yang berbeda. Aku senang sekali.” Clarabelle bicara dengan sedikit terengah-engah. Mereka baru sampai di area untuk berkemah.

Keringat membasahi dahi dan leher Clarabelle, tetapi wajahnya sangat ceria.

“Aku lega kalau kamu gembira. Kita akan menginap dua malam. Kamu tidak masalah, kan?” Jordan meraih tangan Clarabelle.

“Tidak. Aku akan menikmati semuanya. Dan aku senang, kita memulai lagi hubungan kita. Maksudku, aku … aku percaya, kamu akan memenuhi janjimu, Jordan.” Clarabelle mengangkat kepalanya, memandang Jordan yang berdiri tepat di hadapannya.

“Aku …” Jordan membalas tatapan Clarabelle. Desiran halus menyapa hatinya. Jordan merasa aneh. Dia makin sering merasa debaran seperti itu jika bersama Clarabelle dan berdekatan dengannya. Jordan bukan tidak tahu itu apa, tetapi dia masih ragu dia mulai menyukai Clarabelle. Dia punya rasa istimewa buat Clarabelle, tapi tidak yakin jika itu jatuh cinta.

“Ya?” Clarabelle menunggu Jordan melanjutkan ucapannya.

“Senang karena kamu istriku. Maaf, aku bukan pria baik.” Entah bagaimana, Jordan juga tidak paham, dia bisa mengatakan kalimat itu.

Clarabelle merasa ada yang meletup di dadanya. Dia memeluk pinggang Jordan dan meletakkan kepala di dada Jordan. “Aku tahu. Semua orang punya sisi buruk. Tapi kita hidup bukan buat masa lalu. Kita hidup untuk menikmati hari ini dan meraih masa depan.”

Jordan mengusap kepala Clarabelle. Hidup hari ini untuk masa depan. Kata-kata itu, selama ini Jordan tidak pernah berpikir apa yang akan terjadi hari esok. Dia hanya mau bersenang-senang setiap hari. Karena Clarabelle, Jordan mulai berpikir dia harus meraih sesuatu.

“Ya … masa depan,” ulang Jordan pelan.

“Kita akan pasang tendanya?” Clarabelle mengangkat kepala kembali memandang mata Jordan.

“Tentu. Ayo, sebelum aku kelaparan.” Jordan tersenyum.

Segera mereka mulai memasang tenda untuk mereka menginap. Menyenangkan sekali ternyata berada di tengah alam berdua begini. Berulang kali Jordan memperhatikan Clarabelle yang sangat bersemangat mendirikan tenda, lalu menyiapkan perapian buat mereka bisa memasak. Sedang Jordan dia menyiapkan tempat untuk membuat api unggun agar ada kehangatan juga saat dingin makin menyerang ketika malam tiba.

Jordan makin mengagumi kepribadian Clarabelle. Istrinya memang wanita sederhana, tetapi banyak hal yang dia bisa lakukan. Dia juga punya pikiran yang luas menyikapi semua yang terjadi dalam hidupnya. Satu lagi yang Jordan merasa dia berbeda, Clarabelle tidak bangga karena menikahi Hayden yang kaya raya. Dia belum pernah minta apapun pada Jordan untuk menikmati kekayaan sebgai istri konglomerat.

“Jordan!” Clarabelle memanggil Jordan yang sedang mengumpulkan kayu di sekitar tempat mereka mendirikan tenda.

Jordan menoleh.  Wajah Clarabelle terlihat tegang. Senyum yang tadi Jordan lihat tidak tampak lagi. Ada apa dengannya?

Married at First Sight?

Married at First Sight?

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Dengan berat hati, demi memenuhi keinginan papanya yang sakit parah dan tidak akan lama bertahan hidup, Clarabelle Aimee memutuskan mengikuti reality show At the First Time I Meet You di kota tempat dia tinggal, Sydney. Clarabelle yakin, dengan bantuan para ahli cinta, dia akan menemukan pria yang tepat, yang akan menjadi pendamping hidupnya. Jordan Gerald, nekat ikut acara At the First Time I Meet You karena ingin memenangkan taruhan dengan teman-temannya. Demi diterima oleh para ahli, Jordan bersandiwara tentang dirinya dalam reality tersebut. Bertemu kali pertama di altar, Clarabelle terpana dengan Jordan. Jordan pun terpesona dengan kecantikan Clarabelle. Sikap manis Jordan selama masa pengenalan dalam reality show yang mereka ikuti, membuat Clarabelle mulai jatuh hati pada Jordan. Sayangnya, usai acara, menjalani kehidupan nyata, kedok Jordan mulai terbongkar. Kejutan demi kejutan Clarabelle temui dan membuat hatinya kembali kecewa. Bertahan atau berpisah? Mana yang akan dipilih Clarabelle dan Jordan? Apakah memang pernikahan dalam At the First Time I Meet You hanya permainan belaka?

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset