loader image

Novel kita

NODA CINTA SANG MANTAN – Bab 3

NODA CINTA SANG MANTAN – Bab 3

RENCANA LICIK EVE DAN EMELI
81 User Views

Terbangun di pagi hari sengaja Eve memeriksa semua ruangan dan lemari yang berada di kamar Arkana.

Sebelum menikah rumah yang saat jni di tinggali Eve, sebelumya Arkana yang menempati.

Berharap bisa mempertahankan pernikahannya dengan Arkan. Eve, memeriksa semua isi lemari agar dapat menemukan petunjuk agar bisa  menekan Arkan agar tetap bersamanya.

“Sialan! Nggak, ada apapun disini! Sangat susah mencari kelemahan pria, impoten itu!”  maki Eve, terus mengobrak-abrik isi lemari membuatnya berantakan.

“Aduh!” jerit Eve, begitu mendapat sentuhan di kepalanya.
“Apa ini?” tanyanya sendiri sambil memungut benda yang baru saja membuat  kepalanya sakit.

Mengelus kepalanya yang sedikt puyeng, Eve membuka album foto usang yang baru ia temukan barusan.

“Siapa wanita ini? Cantik!” ucapnya dengan  memperhatikan seksama foto wanita yang memakai seragam putih abu, terlihat sedang duduk sambil mencium bunga dari tangan pria muda yang wajahnya di kenali Eve, adalah suaminya. Foto Arkan yang berada di hadapan dengan gadis tersebut tampak  tersenyum bahagia dengan menatap gadis itu penuh kelembutan.

Darah Eve berdesir sesaat begitu melihat foto tersebut. Tiba saja Eve merasakan cemburu dari hatinya saat melihat suaminya bersikap manis dengan wanita lain.

“Ada apa ini? Apa aku jatuh cinta dengan Arkan,” Eve membatin.

Tanpa menunggu, Eve langsung merobek foto tersebut menjadi dua bagian lalu membuangnya kedalam tong sampah.

“Ev, ternyata kau disini!” Seru emeli begitu melihatnya yang sejak tadi mencarinya.

“Ada apa? Kenapa kau bangu! Ini masih sangat gelap, Em?”  jawab Eve menyindir sahabatnya lalu berjalan dengan membawa foto Arkana melewati Emeli.

Melihat Eve pergi dengan wajah sendu, Emeli ingin mencari tahu lalu masuk memeriksa kamar yang baru saja di bongkar Eve.

Tidak ada yang mencurigakan menurut Emeli lalu ia berniat pergi. Namun, tibasaja  perhatiannya tertuju pada tong sampah yang ada di dekat pintu  telah menarik perhatiannya.

Setengah membungkuk, Emeli meraih sobekan foto seorang wanita yang sepertinya dengsn sengaja dibuang oleh, Eve.

Kedua matanya menatap lekat wajah  wanita yang berada di dalam foto tersebut. Membuat alis Emeli bertaut coba mengingat-ingat wajah yang tidak asing baginya.

“Zivara?” Ucap Emeli setelah membaca nama di balik foto itu bertuliskan “AKU NRNCINTAIMU ZIVARA KANAYA”

Merasa tidak dapat mengingat nya, Emeli akhirnya memutuskan untuk kembali keruangan ingin menemui, Eve.

Melihat Eve, seperti sibuk dengan membawa sesuatu di tangannya  membuat Emeli penasaran lalu mendekatinya.

“Apa yang kau bawa, Ev?” Tanya Emeli ingin tahu.

“Ckk, kau ini selalu saja ingin tahu, Em?” Protes Eve tidak suka.

Dengan mengedikan bahu Emeli hanya diam tidak lagi mencampuri apa yang akan Eve lakukan.

Hanya kedua matanya saja yang terus memperhatikan apa yang di tangan  Eve.

“Apa itu foto, Arkana dan Zivara?” Tanya Emeli ingin memastikan.

Eve menoleh dan menghentikan kegiatannya lalu menatap kearah Emeli.

“Kamu mengenal gadis yang di foto itu, Em!” tanya Eve kembali bertanya.

“Aku melihat foto di tong sampah yang baru kau, buang? Aku juga membaca tulisan nama, dibelakangnya.” Jelas Emeli.

“Jadi namanya, Zivara,? Lalu apa hubungannya dengan, Arkana? ucap Eve sambil berjalan melewati Emeli.

“Kau mau kemana, ev?”

“Ingin mengambil foto yang tadi, kenapa?”

Emeli tidak menjawab hanya mengedikan bahunya lalu berjalan mengikuti langkah Eve di belakang.

“Kemana kau letakkan foto tadi, Em?  Mengapa tidak ada! Apa, kau sudah mengambilnya, Em?” tuduh Eve melirik kearah Emeli.

“Untuk apa aku mengambilnya? Setelah melihat aku membuangnya kembali di sini,” jawab Emeli menunjuk kearah tong sampah.

Emeli ikut membantu Eve yang sedang  membongkar dan  mengeluarkan semua isi dari dalam tong sampah tersebut. Namun,  tetap tidak ia temukan foto tersebut.

“Sudah lah, Ev? Untuk apa kau mencarinya kembali,” tanya Emeli setelah lelah mencari.

“Aku ingin mencari wanita itu dari sosmed, lewat fotonya,”  jawab Eve kesal.

“Kau ini urusan tidak berguna seperti itu, jangan kau lakukan? Sebaiknya kau pikirkan bagaimana kedepannya hubunganmu dengan Arkana.” Imbuh Emeli merasa kesal dengan Eve.
Seakan tidak memikirkan masa depan dirinya dan calon bayinya Eve masih saja membuang waktu.
Eve tidak menjawab ucapan Emeli hanya bergegas pergi meninggalkannya sendirian.

“Eve! Ev, kau harus merubah sikap mu!” jerit Emeli berlari mengejar, Eve yang sudah naik kelantai atas menuju kekamarnya.

“Apa! Kau pikir aku tidak memikirkan ini!  Semua gara-gara bayi sialan, ini. Aku sendiri harus bingung tidak mengetahui siapa, pemiliknya!” Jerit Eve dengan memukul perutnya yang masih rata, berharap bayi itu segera lenyap.

“Hentikan, Ev! Apa kau sudah gila? Bayi itu tidak berdosa, Eve ? Ingat, bayi itu adalah aset masa depan untuk mu,” bentak Emeli, melarang Eve melakukan hal yang akan merugikan dirinya sebdiri.

“Tapi Em, hidupku akan susah jika ada bayi ini! Belum apa-apa sudah membuat kacau rencanaku!” bantah Eve sambil menangis.

“Justru, kau tidak akan mendapat apapun jika sampai bayi itu tiada.” ingat Emeli dengan menarik tangan Eve yang masih terus memukul perutnya.

“Tenangkan dirimu, Ev? Aku akan membantumu untuk mendapatkan hak dirimu sebagai istri, Arkana? Tenangkan dirimu, ya?” bujuk Emeli sembari mengelus Eve dan memeluknya.

Eve menatap manik hitam di hadapannya. Begitu mudah nya Emeli menjanjikan sesuatu padanya yang jelas sama tahu bagaimana kondisi pernikahannya terhadap suaminya.

“Kau bercanda, Em? Apa kau lupa bagaimana hubungan kami!” tukas Eve masih tetap belum bisa menerima kenyataan kalau di dalam perutnya ada kehidupan lain.

“Aku tahu, Eve? Apa yang harus kita lakukan, percayakan semua padaku dan kau hanya cukup menuruti semua omongan dan arahan dariku, paham?” jelas Emeli menyakinkan sahabatnya.

“Semua ada jalannya, kau masih memiliki tameng yang akan percaya dengan ucapanmu yaitu, Oma? Kau juga masih memilki orang tuan Arkan yang selalu percaya padamu,” jawab Emeli sangat yakin dengan rencananya.

“Apa yang harus aku lakukan dengan mereka!” Tanya Eve tidak mengerti.

Sejak mengetahui kehamilannya Eve menjadi mudah bingung dan tidak bisa menebak dengan arah pikiran sahabatnya apalagi rencananya. Eve benar-benar seperti kehilangan arah dan tujuan sejak Alex memutuskan telah mengakhiri hubungan dengannya.

“Sekarang Kau hanya butuh tidur sekali saja dengan, Arkana?” bisik Emeli dengan menyunggingkan senyum 

“Apa kau sudah gila, Em!” Jerit Eve dengan matanya melotot tidak menyangka dengsn rencana konyol dari sahabatnya.

“Hanya sekali, Setelah itu kau akan memegang kartu AS, Eve,?” sambung Emeli, meyakinkan sahabatnya kalau rencananya akan berhasil.

“Nggak! Aku nggak mau, Em? kau bercanda kan, Em?” tolak Eve menggelengkan kepalanya.

Bagaimana mungkin mereka bisa tidur bersama, layaknya suami istri. Untuk tempat tinggal saja salama bertahun mereka terpisah apalagi kondisi Arkana yang di ketahui impoten, Eve sangat menolak keras  dengan rencana sahabatnya itu.

“Dengarkan aku, Ev? Kau hanya cukup mengikuti arahan dariku, ok?” Paksa Emeli meminta Eve untuk menurut.

“Kau gila! Bagaimana mungkin aku tidur dengan Arkan! Kau juga mengerti dengan kondisi kesehatannya, kan?” Bantah Eve tetap menolak.

Setelah di jelaskan tentang rencana yang akan Emeli, atur. Eve terdiam dan mulai paham. Apa yang akan ia lakukan jelas sangat meguntungkan bagi dirinya.

Dengan melibatkan Oma, dalam rencana mereka yang jelas semua orang ketahu kalau Arkana sangat menyayangi wanita tua yang selalu menjadi prioritas bagi suaminya itu.

Eve hanya cukup meminta Oma untuk membuat Arkana bisa datang ketempat yang sudah Emeli rancang.

Arkana Ariesta wijaya.

Hanya sibuk bekerja dan kerja yang ada didalam isi kepalanya.

Semenjak hubungannya dengan kekasihnya hilang kontak. pemilik  wajah tampan dengan rahang  kokoh dan di penuhi sedikit jambang itu selalu menhibukksn hanya dengan bekerja dan kerja bahkan sekedar hanya menikmati hidup untuk dirinya pun Arkana, jarang memiliki waktu.

Bayangan wajah Zivara sang kekasih akan selalu melintas saat dirinya tidak melakukan apapun dan itusangat membuat Arkana Arista Wijaya tersiksa. Karena itu dalam harinya hanya di sibukan bekerja dan kerja.

Kembali menatap foto wanita yang masih bersemayam dalam hatinya.

Disela waktu istirahatnya tidak sekalipun, Arkana lewatkan tanpa menatap foto Zivara, kekasih hati yang membuatnya hampir kehilangan arah dan asa.

“Zi, kamu dimana sekarang? Tidakkah kamu mengingatku? Mengingat janji kita, Zi?” Bisik Arkana menatap wajah sang kekasih melalui sebuah foto.

Semenjak kepergian Zivara yang tidak ia ketahui hingga kini kebahagiaan, Arkana ikut juga pergi bersama bayangan indah cinta masalalu yang tidak bisa ia lupakan.

Namun, kebahagiaan yang ia rasakan ternyata hanya sesaat. Semuanya berubah setelah ia memutuskan untuk melanjutkan study nya di LN.

Senyum ceria canda tawa saat bersama masih terngiang dengan jelas dalam angannya sampai saat ini, Arkan tetap menunggu dan terus mencari keberadaan, Zivara.

“Maaf, Tuan?” Kehadiran Jordy mengagetkan Arkan membuatnya tersentak.

“Biasakan mengetuk pintu kalau masuk!” Protes Arkan, menyeka netranya yang basah sehabis menangis.

Berulang Jordy mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dengan memberanikan diri, Jordy memutuskan masuk tanpa menunggu jawaban dari pemilik ruangan.

“Maaf, lagian kamu kenapa? Nangis lagi! ingat lagi? Kejar dan raih dong? Jangan hanya duduk menunggu saja, basi tahu nggak!” cibir Jordy yang mengetahui kisah asmara bos sekaligus sahabatnya.

“Protes aja, terus? Ada apa, kesini?” Arkana melempar buku kearah Jordy, merasa kesal di ejek terus.

“Ada kabar terbaru dari ,Zivara?” bisik Jordy begitu duduk di seberang meja Arkana.

“Kamu serius? Arkan semangat menatap Jordy lekat.

“Jangan memandangku seperti itu, geli!” Goda Jordy sambil bergidik.

Arkan geram lalu melempar Jordy kembali dengan buku berharap sahabat tengilnya itu tidak membohonginya.

“Kabar yang aku dapat kalau, Zivara baru saja kembali dari-“

Dering ponsel dari saku Jordy membuatnya menghentikan ucapannya dengan menggeser tombol warna hijau begitu  jordy membaca nama yang menghubungi.

[“Iya, Oma?” jawab Jordy, menatap kearah Arkan.

Bersambung ….

Noda Cinta Sang Mantan

Noda Cinta Sang Mantan

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023

Berawal dari suatu hubungan yang terjalin semasa SMU, zivara kanaya gadis berusia 21 tahun yang di besarkan di panti asuhan Mutiara Bunda.

Menjalin hubungan dengan seorang pemuda bernama Arkana Ariesta wijaya putra tunggal pemilik Ariesta group bergerak di bidang industri, memiliki banyak anak cabang di berbagai daerah dan  berbasis di Jerman.

Hampir tiga tahun keduanya menjalin hubungan, Arkana dan Kanaya sudah merancang impian masa depannya bersama, selama keduanya masi duduk di bangku SMU.

Akan tetapi harapan tidak sesuai dengan kenyataan, Arkana Ariesta melanjutkan kuliah di negara lain dan menetap disana untuk beberapa tahun.

Menolak perjodohan tidak membuat Arkana berhasil mempertahankan kekasihnya, sampai pada akhirnya pernikahan Arkana dilangsungkan karena terpaksa demi bakti dan bentuk kasih sayang yang di miliki pada orang tuanya.

Pernikahannya dengan anak kolega papinya tidak membuat Arkana bisa berhenti untuk  memiliki kekasih hatinya yaitu zivara Kanaya, sampai suatu hari pertengkaran terjadi dalam pernikahan Arkana dengan istrinya yang membuat perubahan dalam hidup bagi seorang Arkana, takdir tanpa segaja mempertemukan dirinya kembali dengan zivara yang sudah merubah penampilannya hijrah memakai kerudung bercadar.

Sampai pada akhirnya hubungan mereka terjalin kembali karena kehadiran seorang anak hasil dari buah cinta mereka berdua, buah cinta dari Arkana dan zivara.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset