loader image

Novel kita

Putri Caroline (putri pelupa) Dan Pangeran Antony + Bab 4

Putri Caroline (putri pelupa) Dan Pangeran Antony + Bab 4

Kebenaran Pangeran Antony
77 User Views

Seorang pemuda tampan, gagah dan bertubuh kekar kemudian membalikkan badannya setelah Putri Caroline menyapanya dari belakang pemuda tampan itu. Ia kemudian menatap tajam Putri Caroline lalu tersenyum seolah-olah dia sudah mengenal sebelumnya.

“Hai Putri Caroline, apa kabarmu? Apakah kau masih ingat padaku?” sapa pemuda tampan itu.

“Bagaimana bisa kau tahu namaku? Aku rasa kita tidak saling kenal dan tidak pernah bertemu sebelumnya. Katakan padaku siapa kau sebenarnya?” tanya Putri Caroline penasaran dan terkejut karena pemuda itu sudah mengenalnya.

“Aku adalah Pangeran Antony. Tiga tahun yang lalu kita pernah bertemu di tempat ini, di bawah pohon kehidupan ini. Dulu, kita pernah berjanji untuk bertemu kembali di tempat ini. Apakah kau tidak ingat janji kita dulu, Putri?” tutur pangeran.

“Pangeran Antony? Jadi kau adalah Pangeran Antony itu, Pangeran dari Kerajaan Levonia? Tapi aku tidak bisa mengingat sedikitpun tentang dirimu Pangeran, meskipun dulu kita pernah bertemu,” ujar putri. Putri berusaha mengingat semua tentang Pangeran Antony akan tetapi ia masih belum bisa mengingatnya.

Putri kemudian menatap tajam ke arah Pangeran Antony, Putri Caroline sangat mengagumi dan terpesona dengan ketampanan Pangeran Antony. Hatinya berdebar, wajahnya jadi kemerahan dan tersipu malu saat Pangeran Antony juga menatap tajam putri tanpa henti.

“Lihatlah diriku baik-baik. Apakah kau masih juga belum bisa mengingat tentang diriku, Putri?” ucap pangeran.

“Aku masih belum ingat sama sekali. Aku ini seorang yang pelupa karena mendapat sebuah kutukan. Peri bijak Alma memintaku dan dirimu,  Pangeran untuk pergi ke Istana Menara Awan untuk membawa batu permata biru kembali ke Kerajaan Amuraba demi kesembuhanku dan menyelamatkan dunia,” ujar Putri Caroline.

“Baiklah kalau itu yang terjadi. Tidak apa-apa jika sekarang Putri masih belum mengingat tentang diriku, seiring berjalannya waktu jika kita selalu bersama-sama perlahan-lahan ingatanmu akan kembali lagi,” tutur Pangeran Antony memberikan semangat.

“Benarkah itu? Aku senang sekali bisa bertemu denganmu kembali, Pangeran. Kita akan bersama-sama menuju Istana Menara Awan. Apakah kau bersedia bersamaku, Pangeran?” ujar putri.

“Tentu saja Putri. Aku akan selalu bersamamu ke manapun Putri berada,” tutur pangeran.

Kemudian Pangeran Antony meraih tangan Putri Caroline hendak mengajak Putri meninggalkan tempat itu dengan segera. Akan tetapi tiba-tiba Putri teringat sesuatu yang pernah di katakan oleh Peri Alma.

“Tunggu dulu, Pangeran! Lepaskan dulu tanganku!” putri berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Pangeran Antony.

“Ada apa Putri? Ayo kita segera tinggalkan tempat ini!” bujuk Pangeran Antony. Ia semakin erat menggenggam tangan Putri Caroline dan kemudian menarik tangan putri dengan paksa.

“Sekali lagi, lepaskan tanganku! Kau ini ternyata orang yang kasar! Aku kecewa padamu , Pangeran,” seru Putri Caroline. Ia menggeliat hendak melepaskan tangannya dari genggaman Pangeran Antony.

“Maafkan aku, Putri! Aku hanya bersemangat dan sangat bahagia saat bersamamu,” ucap pangeran yang kemudian melepaskan tangan putri dari genggamannya.

Putri Caroline merasa masih ragu dengan kebenaran Pangeran Antony yang ada di hadapannya. Ia teringat dengan perkataan peri yang mengatakan bahwa Pangeran Antony yang sebenarnya bisa membangkitkan kenangan saat bersama tiga tahun yang lalu di tempat ini.

“Aku hanya minta satu hal saja padamu Pangeran, sebelum kita meninggalkan tempat ini. Katakan sesuatu padaku yang membuat aku bisa mengingat kenangan kita saat bersama tiga tahun yang lalu meskipun hanya sedikit!” pinta putri.

“Ada apa, Putri? Apakah kau ragu padaku? Aku ini adalah Pangeran Antony. Baiklah, bukankah sudah aku katakan! Saat kita selalu bersama-sama dalam perjalanan kita nanti kenangan-kenangan itu akan muncul dengan sendirinya. Begitu pentingkah semua kenangan-kenangan itu bagimu? Bukankah pergi ke Istana Menara Awan adalah sesuatu yang lebih penting?” ungkap Pangeran Antony.

“Itu benar Pangeran. Mulai sekarang aku akan ikut bersamamu,” ucap putri.

Ketika mereka berdua melangkahkan kaki hendak meninggalkan tempat mereka berdiri saat ini yaitu di bawah pohon kehidupan, tiba-tiba seorang pemuda berseru dan menghentikan langkah mereka.

“Tunggu Putri Caroline! Menjauhlah dari orang itu! Dia bukanlah Pangeran Antony yang sebenarnya tetapi akulah akulah Pangeran Antony itu,” seru pemuda yang baru saja datang.

Putri Caroline sangat terkejut dan terperangah menyaksikan apa yang di lihatnya saat ini. Dua orang pemuda yang semuanya sama persis dan sulit untuk di bedakan satu sama lain berdiri di hadapan Putri Caroline. Keduanya masing-masing mengaku sebagai Pangeran Antony yang sebenarnya. Dan seketika itu Putri Caroline menjauh dari dua pemuda itu.

“Tunggu…! Siapakah di antara kalian berdua Pangeran Antony yang sebenarnya? Kau…! Atau kau…!” Putri Caroline menunjuk ke arah masing-masing dua pemuda itu secara bergiliran.

“Tidak Putri Caroline! Akulah Pangeran Antony yang asli sedangkan orang yang baru saja datang itu adalah pangeran yang palsu. Dia adalah pembohong! Ayo Putri, kita segera tinggalkan tempat ini!” bujuknya.

“Dialah yang pembohong! Aku bisa buktikan bahwa akulah Pangeran Antony yang sebenarnya,” tandas pemuda yang baru saja datang.

“Baiklah. Aku akan beri kesempatan pada kalian berdua untuk membuktikan siapa di antara kalian Pangeran Antony yang sebenarnya. Karena kau yang pertama kali aku temui, maka silahkan katakanlah dan buktikan sesuatu yang meyakinkanku bahwa kau adalah Pangeran Antony yang asli!” ucap putri mempersilahkan kepada pangeran yang pertama di temui putri.

“Baiklah Putri. Ada yang ingin aku katakan padamu. Tiga tahun yang lalu untuk pertama kali kita bertemu di tempat ini di bawah pohon kehidupan ini. Saat itu aku melihatmu sangat cantik memakai gaun warna biru dan rambutmu panjang tergerai dengan hiasan tiara bando warna putih di kepalamu. Aku sangat terpesona dengan kecantikanmu waktu itu. Lalu aku memberikanmu setangkai mawar merah yang aku petik dari pohon mawar yang tumbuh di sekitar sini. Kemudian kau menerima bunga mawar merah itu dengan senyuman dan matamu berbinar, kau sangat bahagia waktu itu. Dan kemudian kita berjanji tiga tahun lagi kita akan bertemu lagi di tempat ini,” tuturnya.

“Benarkah itu? Kenangan yang mengesankan, tapi sayang aku tidak bisa mengingat sedikitpun kenangan itu. Itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa kau adalah Pangeran Antony. Apakah hanya itu yang bisa kau buktikan, Pangeran?” tanya putri.

“Sementara hanya itu yang bisa aku katakan, Putri,” pungkasnya.

“Sekarang giliranmu untuk Pangeran yang kedua aku temui. Silahkan buktikan kebenaran tentangmu!”pinta putri.

“Baik Putri. Semoga apa yang aku katakan bisa membuatmu mengingat kenangan kita dulu meskipun hanya sedikit. Memang benar, tiga tahun yang lalu kita bertemu pertama kali di tempat ini di bawah pohon kehidupan ini. Dan benar juga apa yang di katakan orang itu tentang gaun warna biru, tiara bando warna putih dan setangkai mawar merah. Waktu itu kita berbincang dalam waktu yang cukup lama sehingga banyak hal yang kita bicarakan waktu itu. Tapi yang pasti, saat aku memberikanmu setangkai mawar merah lalu kau mencium bunga mawar merah itu, seekor serangga tiba-tiba muncul dari dalam bunga mawar itu kemudian menggigit hidungmu sehinngga menyebabkan bekas luka di hidungmu. sampai sekarang. Dan bekas luka di hidungmu sebagai buktinya.,” ungkapnya.

Mendengar apa yang di katakan oleh pemuda itu, kemudian Putri Caroline memegang hidungnya. Memang benar ada bekas luka di hidung putri. Perlahan putri mulai mengingat saat kejadian di gigit serangga itu. Saat itu putri sangat ketakutan dan ia hampir pingsan karena gigitan serangga itu. Kemudian Pangeran Antony mengoleskan obat pada luka Putri Caroline. Pangeran Antony juga pandai meramu obat-obatan herbal.

Sedikit demi sedikit ingatan Putri Caroline mulai muncul. Pikirannya menerawang ke masa tiga tahun yang lalu. Satu persatu kenangan itu ada di pikirannya, ia sangat terharu di buatnya. Putri Caroline menatap tajam ke arah pemuda yang datang belakangan itu. Lalu…, ingatannya fokus pada lengan pemuda itu.

“Bisakah kau buka sedikit lengan bajumu, tuan?” pinta putri.

“Baiklah Putri.”Kemudian pemuda itu menyingkapkan lengan bajunya sebelah kiri seperti yang di minta putri. Dan kemudian tampaklah sebuah bekas luka goresan di tangannya.

“Luka itu adalah bekas sabetan senjata perampok yang berusaha menyerang kita tiga tahun yang lalu,” ungkap putri.

“Sekarang kau sudah mulai ingat semuanya, Putri,” ucapnya.

“Semuanya sudah jelas sekarang. Pangeran yang datang terakhir adalah Pangeran Antony yang sebenarnya. Lalu siapakah kau sebenarnya? Mengapa kau berpura-pura menjadi Pangeran Antony dan apa tujuanmu sebenarnya? Katakan padaku!” tandas putri dengan menatap tajam ke arah Pangeran Antony palsu, putri sangat kesal karena ia telah membohonginya.

Putri Caroline (putri pelupa) Dan Pangeran Antony

Putri Caroline (putri pelupa) Dan Pangeran Antony

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023

Putri Caroline adalah putri tunggal dari Raja Alexander dari Kerajaan Amuraba. Putri Caroline mendapatkan kutukan menjadi seorang yang pelupa di waktu usianya masih sangat belia dan terus memburuk dari waktu ke waktu itu karena dosa yang pernah di lakukan oleh ayahnya Raja Alexander di masa lalu. Lalu, seorang peri bijak yaitu peri Alma memerintahkan Putri Caroline dan Pangeran Antony pergi ke Istana Menara Awan di gunung sebelah barat di mana tinggal seorang penyihir tua jahat yang telah mencuri batu permata biru milik Kerajaan Amuraba. Jika sampai bulan purnama Putri Caroline dan Pangeran Antony gagal membawa batu permata biru itu maka Putri Caroline akan kehilangan ingatan sepenuhnya dan kemudian meninggal.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset