Bagiku, tak ada satu pun dari para perempuan itu yang bersikap keibuan. Tak ada yang pantas menggantikan ibu kandungku yang telah tiada. Aku tak ingin ada perempuan yang menggantikan posisi ibuku, dengan menjadi istri Ayah. Aku membenci perempuan mana pun yang mencari peluang untuk menjadi ibu baruku.
Namun, jalan kehidupan sungguh tak bisa diterka. Aku tak pernah mengira, bahwa kelak salah seorang perempuan yang sempat kubenci itu, malah menjadi sosok yang begitu berarti dalam keseharianku, dan sangat sulit untuk kulupakan. Sosok perempuan yang selalu kukenang sebagai guruku yang hebat.
Bagiku, dia adalah Sang Motivator.