loader image

Novel kita

Suami Sang Nona Billionaire – BAB 1

Suami Sang Nona Billionaire – BAB 1

Prolog
83 User Views

“Dia bukan pria yang baik untukmu. Tinggalkan dia.”

Kata-kata itu terus terngiang di pikirannya, bahkan derasnya air hujan yang menghalangi kaca mobil sehingga membuat pandangannya tak jelas, sama sekali tak dipedulikan wanita itu. Dia terus mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi disertai wajah yang banjir oleh air mata. Air bening hangat bernama air mata itu terus berjatuhan dari kedua matanya. Suara isak tangis menjadi satu-satunya suara yang terdengar di dalam mobil.

Drrrtt … Drrrtt … Drrrrtt …

Tatapannya yang lurus ke depan, pada jalan raya yang terlihat samar karena guyuran air hujan, kini teralihkan karena getar dari ponsel yang tergeletak kesepian di atas dashboard. Wanita itu menatapnya, menipiskan bibir saat melihat nama yang terpampang di layar.

“Pria tidak tahu malu. Masih berani dia menghubungiku.”

Kekesalan memenuhi hatinya hanya karena melihat nama orang yang terus muncul di layar ponsel karena tiada henti menghubunginya. Tak kuasa lagi menahan amarah yang menguasai diri, wanita itu mengambil ponsel, menekan tombol di samping untuk mematikan ponsel yang terus menyala, dia lupa bahwa kini mobil masih melaju dengan cepat. Ketika dia menatap ke depan, semuanya sudah terlambat.

Dia baru menyadari ada perbaikan jalan di depan sana, wanita itu pun memutar setir ke kanan dengan mengerahkan seluruh tenaga yang dia miliki untuk menghindari sang petugas yang melambai-lambaikan tangan, memberinya isyarat agar berhenti.

Mobil sedan hitam itu meluncur cepat ke arah kanan dan berhenti saat menabrak dengan keras pembatas jalan. Mobil terlihat berasap di bagian depan dan belakang dengan kaca depan yang pecah.

“Bu, Anda baik-baik saja?!”

Suara beberapa petugas yang tengah memperbaiki jalan, kini mengelilingi mobil itu, menggedor-gedor kaca mobil untuk menyadarkan si pengemudi yang terkulai dengan kepala yang mendarat di depan setir.

Sedangkan wanita itu masih meneteskan air mata seolah-olah rasa sakit yang dia rasakan karena kepalanya terbentur cukup keras hingga keningnya mengeluarkan darah, tidak seberapa jika dibandingkan sakit dalam hatinya.

Di tengah-tengah kesadarannya yang mulai meredup, wanita itu masih terus meneteskan air mata dan bergumam pelan untuk menunjukkan betapa sakit hatinya kini, “Kenapa nasibku seperti ini? Apakah aku tidak berhak untuk bahagia?”

Hingga akhirnya kedua matanya terpejam dengan air mata terakhir yang jatuh menetes, bercampur dengan darah yang mengalir dari luka robek di dahinya.

“Bu, buka pintunya! Bu!”
“Sepertinya kita harus membuka pintu mobil dengan paksa dan mengeluarkan ibu itu.”

Namun, suara dari para petugas yang tengah berbincang masih bisa didengar oleh wanita itu, dia pun kembali membuka mata. Tidak, dia tak ingin diganggu oleh siapa pun saat ini, tak akan dia biarkan para petugas itu mengeluarkannya dari mobil. Melakukan tindakan nekat, sambil menahan rasa sakit dari luka di keningnya yang masih mengeluarkan darah segar, wanita itu pun kembali melajukan mobil yang bagian depannya berasap itu.

Mobil melaju dengan kecapatan tinggi, dia abaikan teriakan para petugas yang mencoba menghentikannya. Mobil wanita itu tetap melaju kencang entah akan pergi ke mana. Hingga setelah beberapa menit berlalu, mobil pun berhenti, tepat di sebuah jembatan di mana di bagian bawah merupakan jalan raya yang dilalui banyak kendaraan yang sedang berlalu lalang.

Wanita itu keluar dari dalam mobil dengan sempoyongan, lalu dia berdiri di pagar pembatas jembatan. Tatapannya menerawang ke bawah, pada kendaraan-kendaraan yang tampak kecil jika dilihat dari tempatnya berdiri. Sorot mata wanita itu tampak penuh tekad ketika dia berpegangan pada pagar pembatas jembatan dan hendak menaikkan satu kakinya. Entah apa pun yang akan dilakukan wanita itu, tapi kedua matanya menyiratkan sakit hati yang mendalam, kekecewaan, dan semangat hidup yang telah pudar.

Inilah kisah Han Eun-Cha … sosok wanita tegar dan mandiri tetapi kini terlihat mulai putus asa, yang merutuki nasib percintaannya yang selalu berakhir memilukan.

Suami Sang Nona Billionaire

Suami Sang Nona Billionaire

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 2023
Ditinggal pergi oleh ayahnya yang tewas saat berusia 20 tahun, membuat Eun-Cha harus menjadi presdir perusahaan menggantikan sang ayah. Dia yang dulu periang seketika berubah menjadi sosok yang tegas, mandiri, perfeksionis dan tak tersentuh. Pebisnis muda yang sukses menjadi julukan yang dia dapatkan di setiap media bisnis. Namun, karena begitu berambisi memajukan perusahaan di bawah kepemimpinannya, Eun-Cha tak memiliki waktu untuk menjalin kisah asmara. Ibunya merasa khawatir karena Eun-Cha tak kunjung menikah padahal usianya sudah menginjak 30 tahun sehingga nekat menjodohkan sang putri. Eun-Cha tak bisa menolak keinginan sang ibu, dia pun setuju untuk bertemu dengan calon suaminya. Namun, Eun-Cha hanya bisa tercengang ketika mengetahui calon suaminya merupakan seorang mahasiswa yang 10 tahun lebih muda darinya. Terlebih pria itu begitu nakal sehingga membuat hidup Eun-Cha semakin runyam karena dia yang harus menyelesaikan semua masalah dan keonaran yang diakibatkan suami berondongnya. Akankah Eun-Cha mampu menjalani biduk rumah tangganya dengan normal bersama sang suami di saat tingkahlaku pria itu selalu membuat Eun-Cha naik darah? Mungkinkah cinta akan tumbuh di hatinya untuk sang suami yang bahkan memanggilnya tante? Dan di saat seseorang dari masa lalu tiba-tiba muncul, memberikan perhatian lebih padanya, mungkinkah Eun-Cha akan berpaling? Ikuti kisah si presdir galak yang terpaksa harus menikah dengan pemuda bad boy tapi sangat populer di kalangan para gadis karena ketampanannya yang di atas rata-rata.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset