loader image

Novel kita

Suami Sang Nona Billionaire – Chapter 16

Suami Sang Nona Billionaire – Chapter 16

Pengkhianatan Jae-Hwa
80 User Views

Eun-Cha bangun di pagi hari dengan wajah segar, menyelesaikan aktivitas mandi dengan cepat karena dia harus menyiapkan sarapan sebelum berangkat ke kantor. Setelah mengenakan pakaian dan memastikan penampilannya rapi, Eun-Cha pun melangkah cepat menuju dapur. Namun, hal tak terduga terjadi karena setelah tiba di dapur, seseorang sudah berada di sana.

“Hallo, Tante. Selamat pagi,” sapa Jae-Hwa ramah seperti biasa, berbanding terbalik dengan Eun-Cha yang mendengus karena selalu tak suka setiap dirinya dipanggil tante oleh pria itu.
“Apa yang kau lakukan di sini?”
“Ternyata seorang presdir yang cerdas juga bisa melontarkan pertanyaan bodoh, ya? Sudah jelas aku di sini karena sedang memasak. Aku sedang menyiapkan sarapan untuk kita berdua.”
“Huh, kau tidak perlu melakukan itu. Aku bisa melakukannya sendiri.”
“Apa kau lupa yang kukatakan semalam?” tanya Jae-Hwa yang tak ditanggapi Eun-Cha, wanita itu hanya diam sambil bersedekap dada.
“Aku bilang untuk masalah menyiapkan makanan serahkan padaku. Jadi, kau cukup duduk manis, sebentar lagi sarapan kita siap dihidangkan.”
“Aku harap kau tidak membuat makanan yang aneh-aneh.”

Jae-Hwa tertawa lantang. “Aneh-aneh bagaimana? Kau lihat sendiri semalam saja aku membuat makanan enak sampai kau habis dua porsi, kan?”

Semburat merah bermunculan di wajah Eun-Cha karena semalam setelah Jae-Hwa pergi meninggalkannya, dia benar-benar menyantap ramyeon milik Jae-Hwa yang diberikan pria itu padanya.

Melihat kediaman Eun-Cha yang tengah menahan malu, Jae-Hwa terkekeh. “Sudahlah, kau percayakan saja urusan memasak padaku. Kujamin kau akan selalu suka makanan buatan tanganku. Sekarang duduklah, sarapannya akan segera aku hidangkan.”

Memilih tak berkomentar lagi, Eun-Cha pun mendudukan diri di kursi. Diam-diam memperhatikan Jae-Hwa yang sedang mengaduk-aduk entah makanan apa yang sedang dia buat di dalam panci.

Beberapa menit kemudian, Jae-Hwa menghidangkan semangkok dakjuk atau bubur khas Korea hangat dengan topping irisan daging, irisan jamur, suwiran ayam dan jahe yang tampak menggiurkan di depan Eun-Cha.

“Silakan dinikmati, menyantap bubur hangat di pagi hari yang dingin seperti ini sangat cocok, bukan?”

Eun-Cha hanya mendengus, berpikir jam berapa pria di hadapannya itu bangun hingga bisa menyiapkan makanan yang terbilang memerlukan proses memasak yang cukup lama tersebut.

“Sepertinya kau sering sarapan dengan roti bakar karena aku menemukan banyak sekali stock roti di dapur. Jangan bilang kau sarapan dengan roti bakar setiap hari?”
“Aku ini sibuk jadi aku biasa membuat makanan yang mudah dan cepat dibuat,” jawab Eun-Cha.
“Hah, pantas tubuhmu kurus begitu, ini pasti karena kau jarang memakan makanan bergizi. Ya, karena kau lebih mementingkan pekerjaan sampai melupakan nutrisi untuk tubuhmu.”
“Sembarangan, aku juga memperhatikan makananku. Aku ….”
“Tapi jangan khawatir,” sela Jae-Hwa, memotong perkataan Eun-Cha yang masih menggantung di tenggorokan. “Karena mulai sekarang aku yang akan memperhatikan makananmu. Akan aku pastikan setiap hari kau memakan makanan sehat dengan nutrisi penuh. Tubuhmu tidak akan sekurus sekarang.”

Eun-Cha mendengus, tak mengatakan apa pun lagi untuk menanggapi perkataan Jae-Hwa yang sok peduli padanya itu.

“Ayo dimakan dakjuk-nya, nanti keburu dingin.”

Jae-Hwa menyantap makanannya dan Eun-Cha pun mulai mencicipi bubur yang tampak menggiurkan dan masih mengepulkan asap putih itu. Awalnya, Eun-Cha terlihat ragu memasukan bubur buatan Jae-Hwa ke dalam mulut, tapi saat dia cicipi dan lidahnya merasakan betapa lezat bubur tersebut, kini dia tak meragukan lagi kemampuan memasak Jae-Hwa. Ternyata pria itu tak seburuk yang Eun-Cha kira. Diam-diam Eun-Cha mengulas senyum tipis dan semoga saja penilaiannya pada Jae-Hwa ini tidak salah. Semoga pria itu tak akan memberikan masalah lagi untuknya atau membuat kekacauan.

***

Setelah bolos kuliah selama seminggu, Jae-Hwa akhirnya memutuskan untuk masuk kuliah hari ini. Dia sedang di kelas, berkumpul bersama Joo Won dan Yong-Sun seperti biasa.

“Aku masih heran kenapa kau menyuruh kami berpura-pura tidak tahu bahwa Eun-Cha itu istrimu?” tanya Joo Won.
“Ini atas permintaannya. Dia tidak mau pernikahan kami diketahui publik.”
“Kenapa begitu?” Yong-Sun ikut bertanya.
“Kurasa karena dia malu memiliki suami yang sepuluh tahun lebih muda darinya. Dia seorang presdir perusahaan besar, wanita karir yang sukses, sedangkan suaminya seorang mahasiswa, ya … kupikir wajar dia merasa malu.”

Joo Won dan Yong-Sun pun ber-oh ria dengan serempak, sekarang mereka paham alasan Jae-Hwa meminta mereka bersandiwara tak mengetahui apa pun tentang pernikahan Jae-Hwa dan Eun-Cha.

“Tapi kemarin kau kejam sekali pada istrimu.”
Kening Jae-Hwa mengerut mendengar ucapan Yong-Sun. “Kejam bagaimana maksudmu?”
“Padahal istrimu kelelahan dan ingin istirahat, kau malah menyuruhnya membantu kita mengerjakan tugas kuliah. Berbohong segala lagi kita tidak mengerti cara mengerjakannya.”
“Ya, ya, aku juga heran kenapa kau melakukan itu. Benar kata Yong-Sun, kau tega sekali pada istrimu.”
“Itu hukuman untuknya,” sahut Jae-Hwa, raut wajahnya terlihat mengeras.
“Hukuman apa?”
“Padaku dia sangat dingin dan galak. Tapi padamu …” Jae-Hwa menunjuk wajah Yong-Sun dengan jari telunjuknya. “… dia sangat baik dan perhatian. Huh, aku tidak suka.”

Joo Won dan Yong-Sun pun saling berpandangan, terheran-heran mendengar alasan Jae-Hwa menjahili istrinya kemarin.

“Jae-Hwa, jangan-jangan kau ini ….”
“Darling!”

Yong-Sun seketika mengatupkan mulut ketika mendengar suara teriakan seseorang. Seseorang yang sangat mereka kenal dan selalu menempel pada Jae-Hwa layaknya perangko.

Yoon Yun Hee namanya, merupakan kekasih Jae-Hwa yang sudah menjalin hubungan tiga tahun lamanya. Memiliki paras yang cantik, Yun Hee merupakan mahasiswi paling berprestasi di kampus dan menjadi incaran para mahasiswa karena dianggap sebagai primadona kampus. Tapi hatinya tetap berlabuh pada pujaan hatinya, Jae-Hwa. Dia juga merupakan putri pasangan pianis terkenal dan seorang penyanyi legendaris di Korea.

Yun Hee duduk di samping Jae-Hwa tanpa permisi, lalu menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Kau ke mana saja selama satu minggu ini? Sulit sekali menghubungimu. Kau juga tidak pernah mengangkat telepon atau membalas pesanku?” tanyanya bertubi-tubi, meminta penjelasan karena seminggu ini Jae-Hwa mengabaikannya.

Jae-Hwa tersenyum tipis lalu mengangkat tangan kirinya dan mengusap-usap rambut panjang Yun Hee dengan lembut. “Aku sibuk belakangan ini dan kurang sehat.”
“Kurang sehat? Kau sakit? Kenapa tidak memberitahuku?” Yun Hee terlihat panik, raut wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. Bergegas dia memegang kening Jae-Hwa untuk memeriksa suhu tubuhnya.

“Aku sudah baik-baik saja makanya bisa kembali ke kampus.”
“Harusnya kau cerita padaku kalau sakit.”
Jae-Hwa kembali mengulas senyum tipis, kali ini tangannya mengusap wajah Yun Hee yang ayu dan mulus tanpa cela. “Aku tidak ingin membuatmu khawatir. Lagi pula, sekarang aku sudah kembali ke kampus.”
“Jangan pernah mengabaikanku lagi seperti kemarin. Aku tidak tenang jika tidak bertemu atau berkomunikasi denganmu. Tolong jangan mengabaikanku lagi. Jae-Hwa, aku sangat mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu.”

Yun Hee menghamburkan diri dalam pelukan Jae-Hwa dan Jae-Hwa menerimanya dengan tangan terbuka. Melihat sepasang kekasih itu tengah berpelukan mesra, Joo Won tak berkomentar apa pun dan tampak biasa saja karena dia memang sudah terbiasa melihat kemesraan Jae-Hwa dan Yun Hee. Namun, berbeda dengan Yong-Sun yang membuang muka ke arah lain, terlihat jelas tak suka karena sejak awal dia tak setuju Jae-Hwa tetap menjalin hubungan dengan Yun Hee padahal sudah menikah dengan Eun-Cha. Mendapat kebaikan dan perhatian dari Eun-Cha kemarin, membuat Yong-Sun lebih mendukung Jae-Hwa bersama wanita itu. Yong-Sun tak terima jika Eun-Cha dikhianati oleh suaminya seperti ini.

“Jung Jae-Hwa, kau dipanggil ke ruangan Pak Dae-Jung.”

Hingga pelukan Jae-Hwa dan Yun Hee terlepas karena seseorang memberitahukan kabar itu.

“Pak Dae-Jung memanggilku ke ruangannya, kenapa ya?” tanya Jae-Hwa pada kedua temannya.
Joo Won mengangkat kedua bahu. “Yang pasti kau sedang dalam masalah besar sekarang.”
“Cepat temui dia sebelum dia datang ke kelas ini dan menyeretmu ke ruangannya.”

Menuruti perkataan Yong-Sun yang benar adanya karena memang sekejam itu pria bernama Dae-Jung. Jae-Hwa pun berjalan cepat meninggalkan kelas. Entah masalah apa lagi yang akan menimpa Jae-Hwa sebentar lagi?

Suami Sang Nona Billionaire

Suami Sang Nona Billionaire

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 2023
Ditinggal pergi oleh ayahnya yang tewas saat berusia 20 tahun, membuat Eun-Cha harus menjadi presdir perusahaan menggantikan sang ayah. Dia yang dulu periang seketika berubah menjadi sosok yang tegas, mandiri, perfeksionis dan tak tersentuh. Pebisnis muda yang sukses menjadi julukan yang dia dapatkan di setiap media bisnis. Namun, karena begitu berambisi memajukan perusahaan di bawah kepemimpinannya, Eun-Cha tak memiliki waktu untuk menjalin kisah asmara. Ibunya merasa khawatir karena Eun-Cha tak kunjung menikah padahal usianya sudah menginjak 30 tahun sehingga nekat menjodohkan sang putri. Eun-Cha tak bisa menolak keinginan sang ibu, dia pun setuju untuk bertemu dengan calon suaminya. Namun, Eun-Cha hanya bisa tercengang ketika mengetahui calon suaminya merupakan seorang mahasiswa yang 10 tahun lebih muda darinya. Terlebih pria itu begitu nakal sehingga membuat hidup Eun-Cha semakin runyam karena dia yang harus menyelesaikan semua masalah dan keonaran yang diakibatkan suami berondongnya. Akankah Eun-Cha mampu menjalani biduk rumah tangganya dengan normal bersama sang suami di saat tingkahlaku pria itu selalu membuat Eun-Cha naik darah? Mungkinkah cinta akan tumbuh di hatinya untuk sang suami yang bahkan memanggilnya tante? Dan di saat seseorang dari masa lalu tiba-tiba muncul, memberikan perhatian lebih padanya, mungkinkah Eun-Cha akan berpaling? Ikuti kisah si presdir galak yang terpaksa harus menikah dengan pemuda bad boy tapi sangat populer di kalangan para gadis karena ketampanannya yang di atas rata-rata.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset