loader image

Novel kita

BAB 2 – Terdampar Di Masa Depan

BAB 2 – Terdampar Di Masa Depan

Keanehan
83 User Views

“Aku ada di mana?” Anna terjatuh dalam sebuah rumah. Rumah yang lagi-lagi tak ia kenali.

“Woooaa, rumah ini besar sekali,” ujar Anna saat melayangkan pandangannya ke sekitar.

“Pasti milik orang kaya,” Anna berdiri, lalu mencoba menyusuri setiap sudut rumah. Namun, ia terpaku saat melihat televisi yang menempel di dinding dengan ukuran besar.

“Ini apa?” Anna memperhatikan televisi itu dari sudut kiri hingga ke kanan. “Besar sekali.”

Perut Anna berbunyi lagi. Dari tadi ia memang sudah sangat lapar.

“Apa di sini ada makanan?” Anna mencari di mana letak dapur.

“Tak ada apapun di sini. Ah, perutku sangat lapar.”

“Apa ini lemari? Bagus sekali modelnya dan terlihat lebih rapi,” tanya Anna sambil membuka kabinet.

“Orang kaya macam apa ini? Masa tak punya makanan sama sekali?” gerutu Anna.

Lalu mata Anna tertuju pada kulkas yang berada dekat dinding. Ia memegang gagangnya, dan menarik hingga terbuka.

“Whooaa. Apa ini? Dingin sekali. Ada banyak makanan di sini,” ucap Anna sambil mengeluarkan cake dan juga buah dari dalam kulkas.

“Apa di rumahku juga ada benda seperti ini? Ini bagus sekali, bisa mendinginkan makanan. Ah, apa ini juga bisa mengawetkan makanan?” tutur Anna dengan mulut penuh dengan cake coklat.

Anna sendawa, perutnya sudah kenyang. Lalu ia membuka kulkas lagi untuk meletakkan sisa cake yang ia makan.

“Ini air? Untuk minum?” Anna mengambil sebotol bir dari pintu kulkas.

“Ah, bau sekali. Orang di sini meminum air bau ini?” tanya Anna sambil memutar botol dan memperhatikan dengan seksama.

Lalu, karena penasaran Anna mencoba meminumnya.

“Akhh, minuman apa ini? Pahit sekali,” Tapi Anna mencoba seteguk lagi, dan seteguk lagi, hingga bir di dalam botol hanya tersisa separuh.

Anna meninggalkan dapur, lalu menuju ke ruang keluarga. Kepalanya terasa berat.

“Aku akan numpang tidur sebentar,” ujar Anna sambil membaringkan tubuh di sofa empuk ruang keluarga rumah mewah yang tak ia ketahui siapa pemiliknya itu.

Hari sudah malam, Andra pulang setelah berkendara entah kemana. Ia hanya berkeliling tanpa arah dan tanpa singgah di manapun. Hingga kini ia telah lelah berkendara dan menuturkan untuk pulang. Tubuhnya terasa akan remuk. Setelah begadang semalaman ketika ibunya meninggal, ia belum juga memejamkan mata. Dan kini Andra sudah merasa sangat mengantuk.

Andra melemparkan kemeja yang baru ia buka ke sandaran sofa di ruang tengah, lalu berniat berbaring di sofa itu.

Namun Andra terkejut saat melihat seseorang yang kini tertidur dengan pulas di sofanya.

“Siapa kamu?” tanya Andra sambil menggoyangkan lengan Anna dengan posisi membelakangi Andra.

Andra memperhatikan orang yang sedang tidur di hadapannya. Rambut sebatas pinggang itu tergerai, dan ia memakai dress kuncup lusuh sebatas lutut.

“Ini … perempuan tadi?” tanya Andra tak percaya.

“Tapi bagaimana bisa ia masuk ke sini? Jelas-jelas pintu rumah terkunci dan saat aku masuk, pintu rumah juga masih dalam keadaan terkunci. Apa dia benar-benar … hantu?” tanya Andra, lalu bergidik.

“Tapi bagaimana bisa hantu ini mengikuti kemana aku pergi? Apa dia hantu penguntit?”

Anna bergerak, lalu membalikkan tubuhnya menjadi posisi terlentang.

“Coklat?” Andra melihat noda coklat yang masih belepotan di bibir Anna, “jangan-jangan …?”

Andra berlari ke dapur. Membuka kulkas dan melihat cake yang ia letakkan di sana kemarin sore, sebelum ibunya meninggal. Karena itu adalah cake buatan ibunya untuk hari ulang tahun Andra kemarin.

Andra dan ibunya berencana merayakan ulang tahun Andra, berdua saja. Tapi ibu Andra meninggal secara tiba-tiba karena serangan jantung mendadak.

Andra bahkan belum menyentuh sama sekali cake yang ibunya buatkan itu. Ini adalah kali pertama ibunya membuatkan cake untuk Andra dengan tangan sendiri. Jadi, Andra pikir ulang tahun kali ini adalah ulang tahun yang sangat spesial.

Andra tidak pergi main seperti yang dituduhkan Lisa, kakaknya. Andra hanya sedang pergi membeli lilin ulang tahun seperti yang disuruh ibunya. Karena si ibu lupa membeli lilin saat membeli bahan untuk membuat cake.

Ibunya memang dalam keadaan sakit, tapi masih bersikeras ingin membuatkan Andra cake ulang tahun. Ternyata, ini adalah ulang tahun terakhir Andra bersama ibunya. Karena setelah Andra pulang dari membeli lilin, ibunya sudah tak lagi bernyawa.

Andra menatap nanar pada cake coklat yang kini hanya tersisa separuh. Lalu ia melihat botol bir di atas meja yang isinya juga tersisa separuh.

“Apa dia juga meminum ini?” tanya Andra, lalu membuang botol bir ke dalam tong sampah.

Andra berjalan mendekat pada Anna yang masih tertidur pulas. Lalu menggoyangkan lengannya, berharap Anna segera bangun.

“Hei, bangun! Hantu, bangun!” Namun, Anna hanya mengeluarkan suara lenguhan saja. Bahkan matanya tak terbuka sama sekali.

Andra menyerah. Lalu membiarkan Anna dan naik ke lantai dua, di mana kamarnya berada.

Andra mandi untuk meringankan tubuh dan pikirannya. Setelah mandi, ia kembali ke ruang keluarga, untuk melihat Anna lagi.

Ternyata Anna sudah bangun dan kini duduk dengan mata yang masih terpejam.

“Hei! Siapa kamu?” tanya Andra begitu ia sudah sampai di hadapan Anna.

“Anna. Kamu siapa?” Anna balik bertanya.

Andra tercengang, “kamu bukannya perempuan yang tadi? Yang ingin mencuri mobilku?” tanya Andra sambil memperhatikan wajah Anna baik-baik.

“Ah, kamu pemilik mobil tadi? Aku sudah katakan, kalau aku bukan pencuri. Aku hanya penasaran, bagaimana rasanya duduk di dalam mobil. Karena aku belum pernah melihat mobil seperti itu sebelumnya,” ujar Anna sambil menguap lalu memegangi kepalanya yang terasa sakit.

“Cih. Tak usah berkilah! Mana ada orang yang tak pernah naik mobil? Jika tak punya mobil pribadi, setidaknya orang pasti pernah naik angkutan umum,” ujar Andra tak percaya.

“Aku tak berbohong, dan aku bukan pembohong,” Anna menatap tajam pada Andra. Ia tak suka dengan tuduhan yang Andra layangkan padanya sejak tadi.

“Lalu, kamu siapa? Dan bagaimana kau bisa masuk ke dalam rumahku? Padahal jelas-jelas pintu rumah dalam keadaan terkunci. Apa kau benar-benar hantu?” tuding Andra lagi.

“Ck. Kau percaya pada hantu? Apa benar hantu itu ada?” Alih-alih menjawab pertanyaan Andra, Anna malah balik bertanya.

“Lalu, bagaimana kau bisa masuk ke sini?”

“Entahlah. Saat aku memohon padamu tadi, tiba-tiba saja aku terjatuh di dalam rumah ini. Aneh bukan? Kau saja bingung, apalagi aku?” kata Anna.

“Jangan cari alasan! Atau kau ini adalah orang suruhan kak Arga?” tanya Andra. Karena bisa saja Arga yang memang nekat itu memakai segala cara untuk memuluskan jalannya.

“Siapa Arga? Aku tak kenal,” jawab Anna.

“Jangan pura-pura bego, mengaku saja! Kalau tidak, aku akan meneriaki maling,” ancam Andra.

“Aku ini bukan pembohong dan dari tadi aku sudah bicara jujur,” sungut Anna.

“Bagaimana bisa aku percaya? Karena kamu itu aneh. Sudahlah, keluar dari rumahku! Aku lelah dan tak ingin bertambah lelah karena memikirkan kamu yang aneh. Keluar dari rumahku!” teriak Andra.

Anna berdiri hendak pergi. Namun, perutnya terasa sangat mual, dan ….

Huekk

Anna memuntahkan isi perutnya yang akhirnya mengenai Andra.

“Aaarrgghh!”

Terdampar, Di Masa Depan

Terdampar, Di Masa Depan

Score 10
Status: Completed Type: Author: Released: 2023
Anna yang tak beruntung mempunyai ayah, harus merasakan kepedihan karena dirinya dijual pada saudagar tua kaya raya. Namun, karena saudagar tua melecehkannya, Anna tak sengaja membuat saudagar tua meregang nyawa di tangannya. Siapa sangka, saat melompat ke laut ketika dikejar oleh anak buah saudagar kaya, Anna malah terbangun di masa depan dan mempunyai kekuatan ajaib. Anna juga bertemu dengan Andra, pemuda baik hati yang telah menolongnya. Yang akhirnya membuat mereka saling jatuh cinta. Hingga ada satu kejadian yang membuat Anna harus kembali ke masanya dan mendapatkan hukuman mati. Apakah yang akan terjadi pada kisah Andra dan Anna selanjutnya? Bisakah mereka bersatu kembali? Atau malah harus berpisah selamanya?

Comment

  1. Anna muntah di depan Andra. Bwuahaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset