loader image

Novel kita

Undesirable Wedding – bab 21

Undesirable Wedding – bab 21

Bab 21
86 User Views

Aira pagi ini tampak lebih riang dari biasanya, senyumnya terpatri pada bibir cantiknya, bahkan papanya nampak heran melihat putrinya yang terus tersenyum. Saat sarapan bersama Sancoko menatap intens putrinya, ia mengira jika Aira marah karena dirinya menolak untuk membantu agar bisa bersama Elzar, putra sulung Adzkhan. Namun nyatanya ia salah, lihat sekarang Aira justru tampak bahagia. 

“Ra, kamu tidak marah sama Papa?” Tanya Sancoko dengan hati-hati. 

“Kenapa harus marah Pah, Aira paham kok kalau cinta tidak bisa dipaksa, lagian masih banyak laki-laki yang lebih dari kak Elzar,” sahut Aira dengan senyum mengembang. 

“Tapi Aira cuman mau kak Elzar aja bukan yang lain,” lanjutnya dalam hati dengan senyum miring. 

Tentu Sancoko tidak tahu apa yang tengah direncanakan putrinya, bahkan laki-laki paruh baya itu begitu percaya jika putrinya tidak marah dan benar-benar berniat melupakan Elzar. Setelah sarapan Aira pamit pada papanya untuk ke kampus, hari ini ia ada janji dengan Darrel. Entah apa yang tengah gadis itu rencanakan, semua tidak ada yang tahu. 

*** 

Di belahan bumi yang satu kota dengan Aira, ada seorang gadis yang tengah bimbang dengan pikiran serta hatinya dia adalah Rara. Pagi ini Rara masih berada di kamarnya untuk bersiap ke kampus padahal di ruang makan kedua orang tuanya tengah menunggu tapi gadis itu masih saja berdiam diri di depan cermin dan bergelut dengan pikirannya sendiri.  

“Ra, kamu ngapain lama banget?” Rara langsung tersadar ketika mendengar suara Daza dari depan pintu kamarnya yang masih terkunci. 

“Ah, iya Kak bentar lagi turun!” Sahut Rara dengan sedikit berteriak.

Dengan cepat Rara meraih ranselnya dan kembali melihat cermin untuk memastikan penampilannya tidak ada yang berantakan. Rara dengan langkah santai menuruni tangga lalu mendekat dimana kedua orang tuanya menunggu. 

“Pagi semua!” Sapa Rara dengan senyum yang mengembang, gadis itu kemudian mendekat ke arah papa dan mamanya lalu mencium pipi kanan kiri. 

“Ck! Cuman papa dan mama aja nih?” Rara yang mendengar ucapan Daza pun terkekeh pelan lalu mendekat ke arah kakaknya. “Selamat pagi kak!” Sapa Rara dengan senyum mengembang tidak lupa untuk mencium pipi kanan kiri Daza. 

Melihat interaksi kedua anaknya akur, Savier dan Reima begitu bahagia. Kepulangan Savier dari dinas karena ingin mempersiapkan acara pertunangan Rara dan Elzar. Pagi ini Savier sudah memberitahu Elzar untuk mengantar Rara ke kampus. 

“Ra, nanti kamu di antar sama Elzar yah dan pulangnya langsung ke butik langganan mama,” ucapan Reima dengan senyum mengembang dan mampu membuat Rara terdiam, dan dengan pelan ia mengangguk. 

“Kali ini gue gak bisa nolak dan gak bisa mundur lagi, mama kelihatan bahagia nyebut nama kak Elzar,” gumam Rara dalam hati. 

“Papa mau pesan sama kamu Ra, jangan sia-siakan Elzar dan belajarlah untuk menerima dia laki-laki baik tidak seperti mantan pacar kamu, Darrel,” 

Uhuk uhuk 

Seketika Rara yang tengah makan tersedak karena mendengar papanya menyebut nama Darrel, dari mana Savier tahu tentang Darrel pikir Rara. Daza juga tak kalah terkejut, ia pikir selama ini papanya tidak tahu tentang Darrel. 

“Tidak perlu heran Ra, papa selalu tahu tentang kamu nak, karena papa diam-diam selalu mengawasi anak-anak,” lanjut Savier dengan senyum mengembang sambil menatap Rara dan Daza bergantian. 

“Ja-jadi papa tahu kalau Darrel itu_” 

“Tentu tahu makanya papa memilih mengatur perjodohan kamu dengan Elzar agar kamu juga segera melupakan laki-laki bajingan itu nak,” entah kenapa kalimat akhir Savier mampu membuat bulu kudu Rara meremang, bahkan Rara bisa melihat papanya tengah tersenyum miring. 

“Pa, jangan sampai privasi Daza juga papa usik!” Sahut Daza penuh peringatan serta tatapan intens pada papanya. Ucapan Daza menarik perhatian Reima dan juga Rara. 

“Privasi apa maksud kamu Daz?” Tanya Reima dengan dahi berkerut. “Itu mah, Daza sedang_” Savier tidak jadi menyelesaikan kalimatnya karena Daza sudah lebih dulu menyahut. 

“Bukan apa-apa kok mah hanya saja ini rahasia laki-laki, ya kan pa?” sahut Daza sambil menatap Papanya dengan tajam, sedangkan Savier hanya mengangguk dan tersenyum penuh arti pada putranya. Sedangkan Reima percaya begitu saja. 

“Kaya ada yang kakak rahasiakan dari aku,” batin Rara, tapi gadis itu memilih diam.

Saat sarapan selesai tiba-tiba pintu depan diketuk dari luar, Reima dengan cepat membuka pintu tersebut dan senyum perempuan paruh baya itu langsung mengembang lebar bersamaan dengan sapaan dari laki-laki muda dan gagah di hadapannya. “Selamat pagi Tante!” Sapanya dengan sopan, tidak lupa mencium tangan Reima. 

“Selamat pagi juga nak Elzar, pasti mau jemput Rara ya?” Tanya Reima dengan raut wajah yang sumringah. “Iya Tante, Rara belum berangkat ke kampus duluan kan Tan?” Tanya Elzar dengan sopan, tidak lupa dengan senyum tipisnya. 

“Belum, yuk masuk!” 

Elzar melangkah masuk mengikuti langkah Reima, Mama Rara. Saat sampai di rumah makan tatapan Elzar langsung bersitatap dengan Rara yang baru saja menyelesaikan sarapannya. Elzar langsung mencium tangan Savier lalu bersalaman ala laki-laki dengan Daza. Sedangkan Rara hanya menatap dengan canggung. 

“Ra, Elzar sudah jemput itu,” ujar Savier sambil menunjuk Elzar menggunakan dagunya. 

“Kalau udah berangkat yuk Ra, udah siang soalnya,” sahut Elzar sambil memandang Rara dengan senyum yang mengembang. 

“Sudah kok, kalau begitu Rara berangkat dulu ma pa,” pamit Rara sambil mencium tangan kedua orang tuanya lalu beralih pada Daza. 

Saat Elzar melangkah keluar rumah bersama Rara membuat Reima mengembangkan senyum kebahagian, apalagi saat Elzar menggandeng tangan Rara dengan mesra, meskipun putrinya masih tampak canggung tapi Reima sudah begitu senang. ” Akhirnya ya pa Rara bisa bersama Elzar,” celetuk Reima sambil memandang mobil Elzar yang bergerak keluar dari pekarangan rumah Savier. ” Ya mah, lagian Elzar juga laki-laki yang baik,” jawab Savier sambil tersenyum tipis dan meraih pinggang istrinya dengan mesra lalu mencium kening Reima.

Sedangkan Daza yang mendengar percakapan kedua orang tuanya merasa sedikit tak tega untuk menceritakan perkara Edgar yang juga mencintai Rara. Daza tidak tega melihat raut bahagia kedua orang tuanya lenyap begitu saja, akan tetapi jika orang tuanya tidak tahu bagaimana jika kedepannya hal ini menjadi masalah yang serius. Daza memijat pangkal hidungnya, ia kembali merasakan kebimbangan itu. 

“Kenapa kamu Daz?” Tanya Savier tak sengaja menatap putranya yang seperti orang memikirkan hal serius.” Tidak apa-apa pa,” sahut Daza dengan menampilkan seulas senyum dan beruntung Savier percaya, sedangkan Reima sudah pergi ke dapur jadi Daza tidak akan ditanya macam-macam. 

Meskipun Reima tampak biasa saja, tapi jika menyangkut kedua anaknya terlihat ada masalah maka ia akan menginterogasi sampai mereka mau bercerita, terkesan memaksa tapi itulah bentuk perhatian tersendiri dari Reima. 

Undesirable Wedding

Undesirable Wedding

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 2023
‍Gadis yang berusia 19 tahun dengan sifat manja tetapi baik hati. Ia adalah anak kedua dari seorang pengusaha ternama yang bernama Savier javieto, ia adalah Raquel dreena javieto. Siapa sangka bahwa Papanya telah merencanakan perjodohan dengan anak sahabatnya. Dari situlah takdir gadis itu mulai runyam bahkan harus menjalani pernikahan yang tidak ia inginkan. Laki-laki yang di jodohkan dengan Raquel ternyata adalah seorang CEO muda yang memiliki paras rupawan dan karisma luar biasa ia adalah Elzar fahrari Afrizal anak dari pengusaha sukses bernama Adskhan fahrari. Namun rumor tentang ia yang tidak menyukai perempuan membuat Raquel ragu dan bimbang. Menjelang pernikahan Elzar dan Raquel tidak saling mendekatkan diri satu sama lain tapi justru saling menjauh, Elzar seolah menunjukkan bahwa rumor itu benar adanya. Raquel semakin di buat bimbang, ia tidak mau menikah dengan laki-laki gay bahkan seminggu menjelang pernikahan Raquel berusaha membatalkannya dengan berbagai cara. Elzar yang mengetahui bahwa calon istrinya berusaha menolaknya, kini diam-diam justru menyuruh seorang bodyguardnya untuk mengawasi Raquel dari kejauhan. Elzar sendiri di buat bingung dengan sikapnya sendiri, bagaimana mungkin ia menyuruh orang untuk mengawasi Raquel dari kejauhan padahal ia sendiri tidak menyukai gadis itu bahkan ia menolak perjodohan yang telah di rencanakan kedua orangtuanya saat itu. Lalu apa yang akan terjadi ketika pernikahan terlaksana? Apakah Elza dan Raquel bisa saling mencintai ?

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset