loader image

Novel kita

Wanita lain suamiku tersayang – bab 4

Wanita lain suamiku tersayang – bab 4

Permintaan restu
88 User Views

Dokter Suga menghampiri Icha dan duduk tepat di hadapan Icha. Namun Icha sengaja membalikkan tubuh nya agar tak melihat ke arah Dokter Suga.

“Bisa jelaskan kepada saya, kenapa kamu menghindari saya?” tanya Dokter Suga.

“Hhhmm ? Saya menghindari Dokter?? Hehehe tidak tidak mungkin… Hehe” ucap Icha tertawa tanpa ada hal yang lucu.

“Apa karena anak itu?” ucap Dokter Suga tanpa berbasa basi.

“Uhuk uhuk uhukkk ! Dokter bercanda ya ?? Siapa yang hamil?” ucap Icha.

“Memang saya bilang kalau kamu hamil? Saya hanya mengatakan anak itu kenapa kamu menganggap saya mengatakan hamil? Apa kamu sedang hamil ? Ada apa Icha ?? Saya ingin penjelasan dari kamu !” cecar Dokter Suga yang membuat Icha panik.

“Tidak ada apa apa Dokter,” ucap Icha tertunduk karena bingung ingin menjawab seperti apa.

“Saya akan bertanggung jawab. Saya akan menikahi kamu. Soal Dokter Lisa saya akan mengatur nya,” ucap Dokter Suga membuat Icha terharu sehingga Icha menangis tersedu sedu.

“Saya tidak ingin merusak hubungan Dokter dengan Dokter Lisa. Saya juga bingung bagaimana mengatakan nya pada Ibu. Saya akan menggugurkan nya saja agar tidak menjadi masalah untuk orang lain,” ucap Icha tertunduk.

“Jangan ! Saya akan bertanggung jawab. Saya akan mengatakan nya pada orang tua mu dan orang tua saya. Kapan kamu siap untuk menemui orang tua mu?” ucap Suga.

“Akan saya kabar kan jika sudah siap. Saya akan pulang dulu,” ucap Icha dengan wajah masih tertunduk.

“Baik lah. Saya antar kan kamu pulang,” ucap Suga dan Icha hanya menganggukan kepala nya.

Icha dan Suga keluar dari Rumah Sakit bersama. Seluruh karyawan Rumah Sakit menatap Icha dan Suga dengan tatapan tajam. Icha yang menyadari nya merasa tidak nyaman namun Suga justru menggenggam tangan Icha dengan erat tanpa memperdulikan orang oran yang menatap mereka.

Suga dan Icha pun terus berjalan menuju mobil Suga yang terparkir tak jauh dari pintu utama Rumah Sakit.

“Masuk lah,” ucap Suga.

“Mulai sekarang tidak perlu memikirkan ucapan orang lain terhadap mu. Kamu hanya perlu memikirkan tentang bayi yang berada di rahim mu. Besok kita akan menemui Dokter Kandungan untuk mengecek semua,” ucap Suga lalu menjalankan mobil nya menuju ke kediaman Icha.

Sesampai nya Icha di rumah, ia turun dari mobil dan membungkukkan tubuh nya ke arah Suga. Icha membalikkan tubuh nya dan masuk ke dalam rumahnya. Di dalam rumah nya Icha mencari Ibu nya yang ternyata belum pulang dari tempat nya bekerja. Icha memutus kan untuk membersihkan tubuh nya dan menunggu Ibu nya di ruang keluarga.

“Ibu pulang. Icha apa kamu sudah pulang, nak?” ucap Ibu Icha saat melihat sepatu Icha sudah berada di dalam tempat nya.

“Iya bu. Aku sudah pulang,” ucap Icha yang berjalan menghampiri Ibu nya dan mengambil tas belanja yang di bawa oleh Ibu nya.

“Tumben sekali kamu sudah pulang biasa nya walaupun pulang cepat kamu akan mampir ke rumah teman teman mu,” ucap Ibu sambil membuka jaket yang ia kenakan.

“Aku sudah main tapi rasa nya aku ingin masak makanan yang aku beli di Supermarket depan,” ucap Icha.

“Waah sudah lama Ibu tidak makan makananyang kamu masak. Pasti lezat ! Sebentar ya Ibu bersih bersih dulu habis itu kita makan bersama,” ucap Ibu yang bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Icha memanaskan makanan yang telah ia masak sepulang bekerja dan menata nya di atas meja makan. Icha pun menunggu Ibu nya dan bersiap untuk mengatakan hal yang mungkin akan menyakiti hati Ibu nya.

“Hmm bau nya sungguh lezat,” ucap Ibu dan duduk di hadapan Icha.

“Ibu makan lah yang banyak karena aku sudah masak begitu banyak makanan hari ini, hehehe” ucap Icha.

“Pasti Ibu akan habiskan semua sampai sampai kamu tidak kebagian, hehehe. Putri Ibu sekarang sudah besar. Tidak menyangka Ibu sudah membesarkan mu seorang diri selama bertahun tahun,” ucap Ibu dengan membelai lembut kepala Icha.

Icha tertunduk merasa bersalah karena ia telah melakukan kesalahan yang sangat besar. Kesalahan yang tak ia sengaja namun membuahkan hasil yang tak mungkin terus di tutup tutupi.

“Ibu…” ucap Icha namun ia ragu untuk mengatakan nya karena ia menatap mata sang Ibu yang sedang sangat bahagia.

“Ada apa? Makanan ini sungguh benar benar lezat ! Cepat lah kamu makan nanti keburu Ibu habiskan,” ucap Ibu sambil melahap makanan yang ada di hadapan nya.

“Ibu besok ada teman ku laki laki ingin bertemu dengan Ibu. Boleh kah ?” ucap Icha. Ia mengurungkan niat nya untuk mengatakan kehamilan nya.

“Siapa pacar mu? Bagus nak memang harus begitu, ajak ia temui orang tua mu dulu agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan,” ucap Ibu.

“Besok pulang kerja aku akan memberitahu Ibu lokasi tempat kita bertemu,” ucap Icha.

“Baik lah. Ibu lanjutkan makan nya ya?” ucap Ibu.

Ke esokkan pagi Icha kembali bekerja dan menemui Dokter Suga untuk mengatakan rencana nya mengajak sang Ibu bertemu nanti malam.

Tok tok tok

“Silahkan masuk,” ucap Dokter Suga sambil merapihkan meja kerja nya.

“Pagi Dokter. Maaf ganggu waktu nya,” ucap Icha denga wajah tertunduk.

“Ada apa Icha? Apa kamu sudah bicara pada orang tua mu?” tanya Dokter Suga dan hanya di jawab gelengan kepala oleh Icha.

“Lantas ada perlu apa kamu pagi pagi sekali ke ruangan saya. Tumben sekali tidak biasa nya?” Dokter Suga berjalan menghampiri Icha dan mengajak nya duduk.

“Saya tidak berani mengatakkan nya. Saya tidak sanggup melihat raut wajah Ibu saya yang kecewa karena saya. Dokter saya mohon jangan katakan jika saya sedang mengandung saya tidak sanggup melihat nya,”ucap Icha dengan tatapan yang berkaca kaca.

“Kamu tenang ya Icha, yang penting saya kan bertanggung jawab kepada kamu dan anak kita. Kamu tidak perlu memohon dan banyak berpikir, oke ! Kamu jalani hari hari seperti biasa saja ya, biar nanti saya yang berpikir!” ucap Dokter Suga menenangkan Icha.

“Nanti malam di restoran milik Dwi Ajeng pukul 8 malam. Kita akan bertemu dengan Ibu ku,” ucap Icha.

“Baik kita akan menemui Ibu mu jam 8 malam di restoran milik Dwi Ajeng. Sekarang kamu bekerja saja seperti biasa tidak perlu memikirkan hal hal lain,” ucap Dokter Suga membelai kepala Icha dengan lembut.

“Baik kalau begitu saya permisi dulu Dokter,” ucap Icha membungkukkan tubuh nya ke arah Dokter Suga.

Icha pun kembali bekerja seperti biasa namun pikiran nya tetap pada ekspresi Ibu nya jika mengetahui kondisi nya yang sedang hamil 5 minggu tersebut.

Beberapa jam kemudian waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam. Icha bersiap untuk datang ke restoran milik Dwi Ajeng tersebut.

Icha berjalan melewati lobby utama Rumah Sakit. Icha melihat Dokter Suga yang sudah menunggu nya berdiri di samping mobil milik nya.

“Kenapa Dokter menunggu di sini?” tanya Icha.

“Bukan kah Ibu mu akan curiga jika kita datang secara terpisah?” ucap Dokter Suga

“Ahh benar juga. Terima kasih sudah mau di repotkan” ucap Icha.

“Sama sama mari kita berangkat sekarang,” ucap Dokter Suga membuka kan pintu mobil untuk Icha.

Dokter Suga dan Icha pun berjalan menuju restoran yang sudah di tetapkan.

Wanita lain suamiku tersayang

Wanita lain suamiku tersayang

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Pertemuan Suga dengan cinta pertama nya membuat Icha, istri sah Suga menjadi depresi. Pernikahan Suga dan Icha yang tidak di dasari oleh cinta membuat Suga mudah membuka hati untuk masa lalu nya. Apakah pernikahan Suga dan Icha akan bertahan?

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset