Lana mencoba memalingkan wajahnya ketika baru saja Dante memberikan sebuah ciuman yang begitu panas dan juga membara. Bahkan sekarang air mata mengalir dari mata indahnya karena ia tak suka diperlakukan seperti ini. Bahkan sekarang ia berada di bawah kendali dari laki-laki yang dulu pertama kali membelinya dan juga sekarang menjadi bosnya. Bahkan penampilan Lana setengah telanjang karena tadi ia berniat untuk mandi tapi sang bos masuk ke kamarnya dan langsung menerjangnya. Dan Lana tahu setelah ini apa yang diinginkan oleh sang bos.

“Sekarang kamu sudah berani-beraninya menggoda laki-laki lain diluar sana?” tanya Dante dengan ekspresi marah.

Lana tentu bingung dengan maksud perkataan dari bosnya ini karena ia tak melakukan apapun yang dituduhkan oleh sang bos. Selama ini Lana tak pernah terlibat hubungan apapun dengan laki-laki manapun yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Jadi bosnya ini tak ada hak untuk merendahkan dirinya.

“Apa maksud bapak? Saya bukan wanita murahan seperti yang bapak tuduhkan. Selama ini saya sudah berusaha menuruti apapun yang bapak inginkan. Tapi kenapa bapak selalu menuduh saya dengan kata-kata yang menyakitkan?” tanya Lana dengan mata yang berkaca-kaca.

Sekarang Lana berani menatap kearah sang bos yang sudah menghancurkan hidupnya dan menuduh dirinya dengan perkataan sang bos yang tak tepat. Padahal ia tak melakukan apapun yang dituduhkan oleh sang bos dan itu benar-benar menyakiti hatinya. Dante sendiri tak gentar dengan tatapan balasan yang diberikan oleh Lana. Ia tak menyangka jika wanitanya ini berani menatapnya balik. Dante pikir jika wanitanya ini akan selalu menurut dengan semua perintah yang ia katakan tapi sekarang kenyataannya ia sudah berani membalas tatapannya dan ia pun merasa tertantang dibuatnya.

“Kamu tentu tak lupa jika sekarang hidup kamu ada dalam genggaman tangan aku. Jadi jangan pernah membantah apapun yang aku katakan dan selain itu jangan pernah dekat dengan laki-laki manapun karena sekarang hidup dan juga tubuh kamu adalah milik aku,” kata Dante tak terbantahkan.

Lana lagi-lagi seperti tertampar mendengar ucapan dari Dante. Kenapa laki-laki yang sekarang menatap dirinya tajam ini selalu mengatakan kata-kata yang paling ia benci. Kenapa takdir seakan-akan terus membuatnya berputar-putar dalam genggaman seorang Dante Alfonso. Entah sampai kapan Lana berada dalam cengkraman seorang Dante Alfonso tapi dalam hati kecilnya Lana berharap tak akan lama berada dalam genggaman Dante Alfonso.

“Mungkin kamu akan terus menolak dengan apa yang aku lakukan tapi malam ini aku akan mengingatkan kamu bagaimana panas dan liarnya kamu ketika di ranjang saat ini. Dan aku juga akan mengajarkan kepada kamu bagaimana caranya bisa memuaskan aku dengan baik karena semua yang ada di tubuh kamu adalah milik aku,” bisik Dante tepat di telinganya.

Lana langsung menggelengkan kepalanya tak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dante. Mana mungkin ia mau tubuhnya disentuh oleh laki-laki yang bukan suaminya. Cukup satu kali ia melakukan hal bodoh itu dan tak ingin melakukannya lagi. Tapi cengkram tangan Dante benar-benar keras sehingga membuatnya tak bisa melepaskan diri dari Dante. Apalagi ketika Dante mulai menyentuh tubuh dengan penuh kehati-hatian membuat tubuhnya meremang. Di tambah lagi tubuhnya seakan tahu jika laki-laki yang sekarang sedang mengecup bibir dan juga pundaknya ini sudah pernah melakukannya sebelumnya sehingga membuat tubuhnya terasa panas dan setiap sentuhan yang diberikan oleh Dante. Tapi sebisa mungkin Lana tak mengeluarkan desahannya karena nantinya akan membuat Dante memang dan Lana tak mau itu sampai terjadi.

Dante sendiri sedang menyentuh beberapa bagian tubuh dari Lana dengan sangat perlahan. Ia sengaja menyentuhnya dengan perlahan karena tak ingin sampai permainan yang ia mulai berakhir dengan cepat. Ditambah lagi ia ingin mendengar suara desahan dari Lana yang selalu ia suka. Tapi sayangnya wanita itu menahan mulutnya agar tak mendesah. Tentu saja Dante akan melakukan segala macam cara untuk bisa membuat Lana mendesahkan namanya.

“Desahkan nama aku baby,” bisik Dante ketika kembali menyentuh bagian-bagian tubuh Lana yang pastinya sangat sensitif ketika ia menyentuhnya.

Lana sendiri terus berusaha untuk tak mendesah karena ia tak mau sampai mengeluarkan desahan yang menjijikkan tapi lama-lama ia menahan desahannya semakin cepat juga Dante memberikan rangsangan kepada tubuhnya sehingga membuat pertahanan Lana tak bisa ditahan lagi.

“Stop Dante,” teriak Lana ketika mencapai pelepasannya.

Napas Lana benar-benar terengah-engah ketika Dante berhasil membuat dirinya mendesahkan namanya dan Lana sangat membenci hal itu. Sedangkan Dante merasa sangat senang ketika berhasil membuat Lana mendesahkan namanya.

“Good girl. Setelah ini aku akan memberikan kepuasaan yang tak pernah kamu rasakan sebelumnya baby. Jadi tunggu saja nanti,” kata Dante dengan sorot mata yang pernah arti.

Dan setelah itu Dante benar-benar membawa Lana sampai ke rasa yang belum pernah Lana rasakan sebelumnya. Yang pasti sekarang tubuh dan hidupnya benar-benar sudah dimiliki oleh seorang Dante Alfonso dan entah sampai kapan ia akan bisa lepas dari cengkraman dari seorang Dante Alfonso. Sedangkan Dante sendiri akhirnya bisa merasakan lagi kenikmatan yang selama ini ia nantikan. Ia benar-benar merasa puas telah melakukannya lagi. Bukannya ia ingin mengakhirinya tapi Dante malah semakin menginginkan lagi dan lagi. Bahkan ia sudah benar-benar candu dengan tubuh Lana yang entah kenapa seperti memiliki magnet yang membuat Dante tak bisa hanya melakukannya hanya satu kali. Ia pasti akan terus melakukan hal ini terus dan terus mungkin sampai ia benar-benar bosan. Walaupun Dante sendiri tak tahu sampai kapan ia bisa bosan untuk melakukan semua ini.

Sementara itu Bryan masih penasaran dengan sosok wanita yang datang ke acara yang baru saja ia datangi. Untuk pertama kalinya ada seorang wanita yang menolaknya. Padahal diluar sana banyak wanita yang rela mengantri hanya untuk bisa berkenalan dengan dirinya. Bahkan tak jarang ada wanita yang menyerahkan tubuhnya hanya untuk bisa Bryan nikmati dan tentu saja setelah itu tak akan terjadi apa-apa diantara mereka karena Bryan percaya jika hubungan antara wanita dan laki-laki hanya sebatas hubungan fisik saja tak melibatkan perasaan sama sekali. Tapi untuk pertama kalinya Bryan merasakan sesuatu yang aneh ketika melihat wanita itu dan hal itu membuat Bryan penasaran dengan sosok wanita yang ia temui tadi.

“Who are you baby girl?” tanya Bryan yang kembali meminum alkoholnya.

Bryan benar-benar merasa penasaran dengan sosok wanita yang ia temui tadi. Ia akan mencari tahu tentang wanita itu dan juga bisa berkenalan dengan wanita itu.

Keesokan harinya….

Pagi yang indah di Lombok dengan pemandangan alam yang cantik dan juga tenang membuat siapapun akan merasa betah berada disini. Dan bahkan enggan untuk beranjak dari ranjangnya karena terlalu menikmati waktu rileks mereka. Tapi hal lain terjadi di sebuah kamar yang keadaannya sangat berantakan. Tampak sepasang wanita dan laki-laki sedang tertidur dengan lelapnya setelah semalaman mereka melewati malam yang panas dan penuh gairah. Entah berapa lama mereka melakukannya tapi yang pasti mereka tidur ketika hari menjelang pagi.

Perlahan tampak seorang wanita mulai tersadar dari tidurnya. Ketika ia membuka matanya hal pertama yang ia ingat adalah wajah seorang laki-laki yang semalam memberikan kepuasan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi di lain sisi juga laki-laki itu juga yang sudah membuatnya merasa menjadi wanita yang sangat kotor. Perlahan-lahan wanita itu menyingkirkan tangan laki-laki itu yang memeluk pinggangnya begitu posesif sehingga membuat wanita itu tak bisa pergi dari ranjang. Tapi setelah sedikit bersusah payah akhirnya ia berhasil melepaskan tangan laki-laki itu. Ia pun bangkit dari ranjang dan mengambil bathrobe yang berserakan di lantai lalu melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Ketika ia mau berjalan ia merasakan seluruh badannya terasa sangat pegal dan juga sakit terutama di area selangkangannya. Tapi wanita itu mencoba untuk menahannya dan terus melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi wanita itu kaget melihat penampilannya yang benar-benar kacau dan juga berantakan. Di tambah lagi begitu banyak kissmark yang berada di hampir seluruh bagian tubuhnya gara-gara semalam bosnya Dante Alfonso terus saja menyentuh dirinya walaupun ia terus memohon untuk berhenti tapi usahanya tak berhasil.

Lana benar-benar merasa jijik pada dirinya sendiri karena lagi-lagi harus terjebak dalam cengkraman dari bosnya. Dan tak tahu sampai kapan ia akan menjadi simpanan bosnya itu. Apakah sekarang hidupnya sudah layaknya seorang jalang bagi bosnya sendiri? Entahlah Lana tak tahu akan hal itu yang pasti ia tak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini karena ia sudah terbelenggu dalam dunia seorang Dante Alfonso.