loader image

Novel kita

Wanita Simpanan Mr. Dante – Bab 33

Wanita Simpanan Mr. Dante – Bab 33

Masih menjadi wanita simpanan
82 User Views

3 bulan kemudian…

Di sebuah kamar yang berantakan tampak sepasang laki-laki dan wanita yang masih terlelap tidur setelah semalam mereka menghabiskan malam yang panas dan pastinya bergairah. Apalagi semalam sang lelaki diliputi rasa marah ketika melihat sang wanita tampak dekat dengan sang wanita sehingga membuatnya melampiaskan rasa marahnya kepada wanita itu hingga tak mengizinkan wanita itu untuk beristirahat dan terjaga semalam karena ia harus tetap stand by ketika sang laki-laki sekaligus bosnya membutuhkan tubuhnya. Jadi disinilah Lana berada saat ini. Ia berada di apartemen milik sang bos setelah semalam sang bos menyeretnya untuk ikut bersamanya ke apartemen dan malam panas pun langsung dimulai hingga membuat tubuh Lana remuk redam.

Dering ponsel berdering ketika kedua pasangan itu masih terlelap tidur. Lana yang merasakan bunyi ponsel langsung membuka matanya untuk melihat ponsel siapa yang berbunyi. Setelah ia tersadar dari tidurnya ia baru tahu jika ponselnya yang berbunyi. Ketika Lana ingin bangkit untuk mengambil ponselnya tiba-tiba tangan yang sedari tadi terus memeluk pinggangnya erat pun semakin menarik tubuh Lana untuk mendekat kearah tubuh laki-laki yang semalaman benar-benar melampiaskan semua gairahnya kepada dirinya.

“Dante bisa lepas tangan kamu dulu aku mau angkat teleponnya,” pinta Lana kepada Dante.

Setelah tiga bulan bersama ada hal baru yang terjadi kepada mereka berdua. Ketika mereka tidak berada di lingkup kerja maka mereka akan bicara lebih normal aja. Dante meminta Lana untuk memanggil namanya saja ketika mereka hanya berdua saja. Awalnya Lana merasa tak nyaman harus memanggil sang bos hanya dengan namanya saja. Tapi lama-lama ia terbiasa dan lebih bisa bersikap santai.

“No. I want we sleep again,” tolak Dante.

Dante semakin menarik tubuh Lana untuk mendekat kearahnya dengan masih memejamkan matanya. Lana sendiri tak bisa berkata apa-apa lagi jika bosnya ini sudah berkata-kata karena percuma untuk menolaknya karena hasilnya pasti akan sama. Jadi Lana memilih untuk menurut saja daripada nantinya ia kena getahnya juga. Saat ini Lana sudah membalikkan tubuhnya dan secara otomatis ia melihat wajah sang bos yang masih terlelap tidur. Ketika Dante terlelap tidur seperti ini wajahnya terlihat lebih normal dan tak terlihat garang ketika membuka matanya. Sangat berbeda jauh ketika ia bangun dan bahkan saat ia sangat menginginkan Lana maka ekspresi wajahnya benar-benar tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Apalagi ketika Dante sedang marah maka siap-siap saja akan kena omel ataupun hukuman seperti yang Lana terima semalam. Jika ada yang bertanya apa yang membuat Dante bisa marah hingga harus menghukum Lana dengan hukuman kenikmatan karena kemarin Dante melihat dirinya sedang makan siang bersama dokter Fandi yang merupakan dokter yang merawat sang ibu. Memang sejak sang ibu dirawat oleh dokter Fandi yang seharusnya dirawat oleh dokter Budi yang merupakan ayah dari dokter Fandi maka Lana menjadi lebih dekat dengan dokter Fandi karena memang dokter Fandi banyak membantu dirinya akan banyak hal tapi yang paling penting membantu dirinya ketika sang ibu dengan tak baik-baik aja. Maka secara otomatis Lana menjadi lebih dekat dengan dokter Fandi. Dan kemarin tiba-tiba dokter Fandi mengajak untuk bertemu karena kemarin ketika Lana mengantarkan sang ibu untuk kontrol ada obat yang harus diminum oleh sang ibu tapi pihak apotik tak punya obat itu gara-gara stocknya yang tidak ada. Jadi dokter Fandi nengantarkan obat itu sambil makan siang. Tentu saja Lana tak punya pemikiran hal yang lain selain demi kesehatan sang ibu. Tapi sayangnya saat itu Dante melihat kedekatan dirinya dan dokter Fandi akibatnya Dante sangat marah dan akhirnya Lana mendapatkan hukuman dari Dante. Entah apa yang menyebabkan Dante begitu marah melihat dirinya bersama dengan dokter Fandi. Padahal Lana sudah menjelaskan kepada Dante bahwa tak ada hubungan apa-apa dengan dokter Fandi. Bahkan Lana juga sudah menekankan kepada Dante bahwa ia sedang tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun. Tapi bosnya itu tak percaya dengan apa yang Dante ucapkan. Hubungan antara dirinya dan juga Dante memang sudah terjalin selama tiga bulan. Dan sepanjang itu Lana merasa jika Dante semakin posesif kepada dirinya. Bahkan bisa dibilang Dante tak pernah suka jika dirinya dekat dengan laki-laki lain. Padahal Lana juga gak pernah melakukan hal-hal yang aneh ketika bersama dengan laki-laki lain. Hanya sekedar menjalin hubungan kerja saja tapi Dante tetap tak suka akan hal itu. Ingin rasanya Lana mengatakan kepada Dante sebenarnya sampai kapan hubungan ini berlangsung? Karena jujur saja Lana sudah tak merasa nyaman berada di hubungan yang tidak jelas ini. Walaupun kesannya hubungan mereka terlihat hangat dan mesra tapi Lana sangat sadar jika dirinya masih saja menjadi simpanan dari seorang Dante Alfonso. Dan Lana ingin secepatnya bisa mengakhiri hubungan ini. Ia benar-benar ingin memiliki hubungan yang normal seperti wanita lainnnya. Bahkan Lana juga punya mimpi ingin menikah dan memiliki seorang anak walaupun ia tak yakin apakah mimpinya itu akan bisa terwujud gara-gara dirinya yang tak suci lagi. Entahlah Lana tak tahu sampai sejauh mana hubungan ini akan berlangsung tapi Lana berharap bisa secepatnya bisa menyelesaikan hubungan ini dengan baik dan bisa kembali ke kehidupannya dengan baik.

Lagi-lagi Lana melihat Dante yang sudah benar-benar terlelap tidur dan setelah memastikan Dante benar-benar terlelap tidur maka ia pun dengan hati-hati melepaskan tangan Dante yang berada di pinggangnya. Ia perlu ke kamar mandi dan melihat siapa yang meneleponnya. Mungkin saja yang meneleponnya adalah sang ibu karena semalam ia cuma bilang jika ia menginap di rumahnya Fina karena tak mungkin jika Lana mengatakan jika saat ini ia sedang tidur di tempatnya sang bos. Bisa-bisa sang ibu kaget dan akan sangat kecewa dengan dirinya. Sedangkan Lana tak mau sampai itu terjadi. Untung saja semalam ia sudah mengirim pesan kepada Fina jika nantinya sang ibu bertanya apakah dirinya menginap di tempatnya maka Fina tinggal menjawab jika dirinya memang sedang tidur di tempatnya. Tentu saja Fina mengiyakan permintaan dari Lana karena hanya Fina yang tahu tentang apa yang terjadi kepada dirinya. Sehingga ia pun membantu semua hal yang Lana butuhkan. Setelah berhasil melepaskan tangan Dante di pinggangnya Lana pun turun dari ranjang dengan sangat hati-hati karena tak ingin Dante terbangun dari tidurnya. Lana pun mencari bajunya yang semalam ia pakai tapi sayangnya bajunya sudah robek akibat keganasan yang dilakukan oleh Dante jadi mau tak mau Lana mengambil kemeja milik Dante yang tak jauh dari kakinya. Ia pun mengambil kemeja itu dan memakainya. Tidak mungkin ia ke kamar mandi sambil memperlihatkan tubuhnya yang telanjang. Lana pun segera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya karena badannya benar-benar lengket. Bahkan tadi ketika ia melangkahkan kakinya ia merasakan nyeri di selangkangannya gara-gara gempuran yang dilakukan oleh Dante semalam yang benar-benar membuat tubuhnya remuk.

Ketika sampai di kamar mandi lagi-lagi Lana dikejutkan dengan begitu banyaknya kissmark yang di tinggalkan oleh Dante. Entah seberapa beringasnya Dante semalam tapi yang pasti Lana tahu jika semalam Dante benar-benar beringas.

“Ya ampun gimana aku bisa menutupi semua tanda-tanda ini?” tanya Lana dengan nada yang lesu.

Hari ini sepertinya ia tak bisa berangkat kerja karena badannya benar-benar tak bisa diajak kompromi serta dengan banyaknya tanda di tubuhnya terutama di leher yang mungkin akan sulit untuk ditutupi. Walaupun bisa menggunakan makeup tapi akan repot nantinya. Lana akan mencoba meminta izin kepada sang bos agar hari ini izin tidak masuk kerja.

Daripada memikirkan hal-hal yang tak pasti Lana memilih untuk segera membersihkan dirinya lalu ia akan menelpon ibunya untuk menanyakan keadaannya. Dan tak lupa ia juga akan memasak sarapan untuk mereka berdua.

Sementara itu di ranjang Dante benar-benar tidur seperti orang mati karena tak sekalipun bergerak dari ranjangnya. Tapi ketika tangannya sedang mencari keberadaan seseorang dan ia tak menemukannya maka ia pun langsung membuka matanya. Dan ketika tahu orang yang semalam tidur bersama dengan dirinya tak ada membuat Dante langsung bangkit dari tidurnya. Ia mengambil boxernya yang ada di lantai dan langsung memakainya tanpa memakai atasan dan membiarkan tubuh bagian atasnya terlihat. Dante terus melangkah kakinya keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan seorang wanita yang tiga bulan terakhir benar-benar membuat hidupnya bagaikan rollercoaster​. Wanita itu bisa membuatnya senang dan terkandang bisa membuatnya marah besar tapi yang paling pasti wanita itu selalu bisa membuat Dante puas ketika berada di ranjang.

Ketika Dante melangkahkan kakinya keluar ia bisa mencium bau makanan dari arah dapur dan ketika di dapur ia bisa melihat wanita itu sedang sibuk dengan segala kegiatannya di dapur. Ia pun mendekat kearah wanita itu dan tanpa dasar Dante pun langsung memeluk tubuh wanita itu dari belakang.

“Kenapa kamu sudah bangun?” tanya Dante yang langsung mencium leher jenjang Lana.

“Aku harus pergi ke kamar mandi selain itu aku juga harus menelepon ibu karena tadi ibu telepon menanyakan keberadaan aku. Selain itu aku juga harus menyiapkan sarapan pagi juga,” jawab Lana dengan suara yang kaget.

“Hhhhmmmm….”

Dante hanya bergumam mendengar jawaban dari Lana. Ia terus mengecup leher Lana bahkan sampai ke bahu Lana yang sudah memakai baju yang ia simpan di lemari milik Dante.

” Lebih baik kamu tunggu di meja maka karena sarapannya sebentar lagi matang. Dan setelah makanannya matang maka aku akan pulang. Dan aku mau minta izin hari ini tidak masuk kerja,” kata Lana langsung.

Dante yang tadinya sedang fokus mengecup leher Lana pun menghentikan kegiatannya dan sekarang menatap kearah Lana.

“Mau apa kamu gak berangkat kerja? Apa kamu mau ketemu sama laki-laki itu lagi?” tanya Dante dengan ekspresi yang marah.

Lana yang sedang menggoreng omelettenya pun mengehentikan kegiatanya pun langsung menatap Dante balik.

“Aku hanya ingin istirahat di rumah aja apalagi beberapa hari ini sering lembur jadi badan aku mulai merasakan gak nyaman. Maka dari itu aku minta izin sama kamu. Kalaupun aku mau bertemu dengan siapapun juga itu bukan urusan kamu juga. Kita tidak punya hubungan apapun selain aku harus selalu memuaskan kamu ketika di ranjang dan juga status aku disini hanya wanita simpanan saja tidak lebih. Jadi sebaiknya kita tak salah mencampuri kehidupan masing-masing,” jawab Lana yang tak suka dengan nada bicara Lana.

Rahang Dante mengetat ketika mendengar jawaban dari Lana. Ia pun lalu menarik tubuh Lana semakin mendekat kearah dan mengatakan kata-kata yang membuat air mata Lana turun.

“Siapa bilang jika aku tidak bisa mencampuri kehidupan kamu? Aku adalah orang yang akan selalu mencampuri Kehidupan kamu. Karena kamu sudah menjadi milik Dante Alfonso dan sampai kapanpun akan selalu begitu. Bahkan hanya aku satu-satunya laki-laki yang belum menyentuh kamu dan aku tak akan membiarkan laki-laki lain menyentuh kamu. Dan aku pastikan itu akan terjadi,” kata Dante penuh penekanan.

Lana benar-benar tak tahu harus bereaksi seperti apa. Apakah mungkin selamanya ia akan terus terbelenggu dalam hubungan yang tak jelas seperti ini? Atau bahkan seumur hidupnya akan selalu menjadi pemuas nafsu serta wanita simpanan dari Dante Alfonso?

Wanita Simpanan Mr. Dante

Wanita Simpanan Mr. Dante

Score 10
Status: Ongoing Type: Author: Released: 2023
Lana tak tahu keputusannya menjual dirinya kepada seorang laki-laki berdampak pada kehidupannya. Karena laki-laki yang membelinya adalah bos dimana ia bekerja dan bosnya itu meminta dirinya untuk menjadi wanita simpanannya. Dan petualangan penuh gairah dan intrik pun dimulai diantara Lana dan juga Dante. Ditambah lagi Lana juga harus menghadapi mantan kekasih dari Dante yang datang kembali ke kehidupan Dante untuk memiliki Dante kembali. Dan juga rasa penyesalan yang dirasakan Dante ketika ia sadar jika ia mencintai Lana tapi sayangnya Lana sudah pergi dari hidupnya  

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Options

not work with dark mode
Reset